Sorry for typo(s)
DYANDRA POV
Aku mengerjapkan mataku berkali-kali ketika cahaya mulai menembus horden jendela kamarku. Kulangkahkan kakiku segera menuju ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini aku akan kembali kuliah seperti biasannya. Dan juga mungkin aku akan disibukkan dengan jadwal the boys yang akan melakukan interview dengan salah satu stasiun tv. Memakai sepatu cetsku dengan cepat, aku langsung menyambar tas dan buku-buku tebal milikku. aku harus bergerak cepat kali ini bila tidak ingin tertinggal kuliah pagiku.
" kau terlihat buru-buru Dy." Aku menghentikkan langkah dan berbalik ketika mendengar seseorang memanggilku. Ia sedang duduk didepan televisi sambil memangku sebungkus besar keripik. Kalian pasti tau siapa dia bukan?
"ah ya, aku ada kuliah pagi kali ini. Kau mau kubuatkan sarapan apa Ni?" tanyaku sambil berjalan menghampirinnya lalu meletakkan tas dan buku-buku tebal milikku disalah satu sofa yang kosong.
" bacon and hot chocolatte sound good"
"ok, wait a minute" akupun kembali berbalik dan melanjutkan langkahku menuju dapur.
--
Aku berjalan menelusuri lorong kampus dengan tergesa-gesa dan sering kali tampa sengaja menyenggol mereka. Masa bodo dengan semua orang yang menatapku dengan tajam. Yang aku pikirkan kali ini adalah mengejar Mr. Scoot guna menutupi semua nilaiku yang kosong selama dua minggu terakhir. hanya ada dua tempat kemungkinan ia berada, dan salah satu kemungkinan itu dia tidak ada. Jadi sekarang hanya ada satu kemungkinan.
kubuka pintu perpustakaan dengan perlahan. Bau buku-buku lamapun langsung tercium olehku. Oh, aku rindu tempat ini.
kuedarkan pandanganku kesekeliling, keadaanya masih sama seperti bisa tentu saja, dengan rak-rak buku yang menjulang tinggi dan arsitektur bergaya eropa yang begitu mencolok. Para mahasiswi berkaca mata super tebalpun nampaknya masih betah berada lama-lama disini.
kutelusuri lorong demi lorong dalam ruangan yang amat luas ini. dan pandanganku jatuh pada seorang pria paruh baya dengan tampilan formalnya yang tengah memilih-memilih buku tebal yang nampak sudah sangat tua. Ia tampak begitu berwibawa dengan tubuh tinggi tegapnya dan juga tatapannya yang begitu tajam. Tak heran jika ia begitu disegani. Menghela napas akupun berjalan perlahan menghampirinya.
Aku sedikit berdehem, namun nampaknyaia belum menyadari kehadiranku. Akupun memberanikan diri untuk memanggilnya. " sir"
Ia masih belum bergeming, namun akhirnya ia menutup buku yang tadi sempat dibacanya dan menaruhnya pada tempat semula. Ia membalikkan badan menghadapku " Ms. Jordan, lama tidak bertemu". Ia menatapku dengan intens dan sosoknya yang misterius cukup membuatku bergidik ngeri. Kemudian ia menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya untuk apa aku menemuinya diwaktu yang sangat sakralnya iitu.
Aku hanya tersenyum kikuk menganggapi ucapannya " maaf mengganggu waktumu sebelumnya Mr. Aku kemari ingin menambah nilaiku yang kosong"
ia kemudian membalikkan badan dan berjalan. Akupun spontan mengikutinya yang berjalan menuju deretan meja yang digunakan untuk membaca. Ia duduk disalah satu meja paling pojok. Akupun mengikutinya menarik kursi dan duduk dihadapannya. Ia masih menatapku sementara aku hanya menunduk.
" kau tau bukan jika aku tidak suka jika ada murid yang tidak mengikuti kelasku?" aku hanya mengangguk mengiyakan ucapannya.
" dan kau juga tau bukan apa akibatnya" lagi-lagi aku mengangguk membenarkan ucapannya.
" lalu kenapa kau masih berani menemuiku?" tanyanya. Kali ini aku mengangkat kepalaku dan menatapnya. " karena aku harus bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan. Lagipula aku juga masih ingin mempertahankan beasiswaku yang susah payah aku dapatkan" jawabku mantap. Kulihat ia hanya mengangguk lalu mengambil note kecil dan menuliskan sesuatu disana. Kemudian ia menyerahkan note kecil itu padaku
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON -zayn malik-
FanfictionBerjuang dalam diri untuk menerima segala gejolak dan amarah dalam diam. Mencoba mengelak, namun akhirnya hatinya mengatakan bahwa dirinya memang mencintainya. Karena seseorang pernah mengatakan padanya " jangan salahkan dirimu telah jatuh padanya...