Sorry for typo(s)
AUTHOR POV
Langit tampak tak bersahabat. begitupula dengan angin yang terus berhembus menerobos masuk melalui celah dibalik mantel tebak miliknya. Namun hal itu tak mengurungkan niat Dyandra untuk terus melangkah keluar. Dia telah memantapkan hatinya untuk tetap datang keacara itu. Mengeratkan mantel yang ia pakai, ia merangkak masuk kedalam taxi yang telah dipesannya. Ia memberikan alamat kepada sang supir dan taxipun mulai berjalan.
Ia hanya memusatkan pandangannya keluar jendela. Dyandra pergi sendiri kali ini. the boys dan yang lain pergi dengan pasangannya masing masing tentu saja. Niall memang sempat menawarinya untuk datang bersama. Namun siapalah dia berhak menerima tawarannya
Taxi berhenti tepat didepan sebuah masion mewah milik keluarga Malik. Pesta kali ini terbilang tertutup sehingga tidak ada paparazzi yang siap untuk menjamu para tamu dengan flash yang meyilaukan mata. Melangkah maju melewati anak tangga, Dyandra menyerahkan mantelnya kepada seorang penjaga dan mulai membuka pintu utama dengan perlahan. Dyandra mengedarkan pandangan kesekeliling, kesan megah dan elegan sangat melekat dengan ballroom milik keluarga malik ini. para tamupun tak mau kalah, Dyandra menelan ludahnya dengan susah payah. Bahkan sebagian dari mereka adalah para artis. Jika kalian bertanya darimana Dyandra tau itu? Oh, Niall baru saja memceritakannya tadi sebelum datang kemari.
Dyandra merasa menciut kali ini. dipandanginnya lagi sekeliling.
Lihatlah pakaian mereka semua itu, uang jajanku satu tahunpun tidak akan cukupuntukembeli pakaian yang sebenarnya kurang bahan itu. Batinya bersuara
Kali ini ia menatap pakaian yang ia kenakan. Hanya dress putih tuang selutut dengan higheels hitam dan make up ala kadarnya. Setidaknya ini pemberian dari Niall . gadis itu tersenyum kecil
Seseorang menyerukan namanya,lantas ia berbalik dan menemukan gadis kecil yang berjaan menghapirinya sambil melambai-lambakan tangan mungilnya. " hai Dy.kau datang?" tanyanya girang
Dyandra berjongkok menyamakan tingginya dengan Safaa " aku disini sekarang. Jadi ya, aku datang"jawabnya lembut sambil mencubit pelan pipi Safaa.
" tapi, bagaimana bisa kau ada disini ?" Safaa mengerutkan keningnya
"aku bekerja dengan One direction sekarang"
" kau bekerja dengan kakakku?" tanyanya girang. Dyandra hanya tersenyum kecil , " wah,sepertinya kita punya selera warna yang sama"tuturnya sambil memperhatikan dress putih tulang yang membalut tubuh kecil Safaa.
" kau benar Dy.." Safaa hendak melanjutkan kata-katanya namun ia tiba tiba membulatkan matanya sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan. Merasa bingung, akhirnya Dyandra berbalik mengikuti kemana arah pandangan gadis kecil itu. Ia sama-sama terkejut, namun ia lebih terkejut ketika tiba-tiba Safaa berteriak dan berlari menuju Ed Sheeran yang tengah mengobrol dengan Harry.
Ia terkekeh kecil sambil menggelengkan kepalannya ringan, masih dalam keadaan berjongkok.
Sebuah tangan terulur dihadapannya, membuatnya harus mendongak untuk dapat melihat sang pemillik
"niall?" ia tersenyum dan menerima uluran tangannya. Niallpun tersenyum manis kearahnya. Membuat Dyandra terpesona beberapa saat. Tak jauh berbeda dengannya. Niallpun tak henti hentinya menatap teduh ke kedua bola mata coklat milik Dyandra. Ia terpesona dengan tatapan lembut gadis itu. Dyandra tersadar dan menggerak gerakkan tangannya didepan wajah lelaki berambut blonde itu.
"eh?"Nia tertegun dan mengerjapkan matanya berkali kali
"kenapa kau menatapku seperti itu?"kening Dyandra berkerut
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON -zayn malik-
FanfictionBerjuang dalam diri untuk menerima segala gejolak dan amarah dalam diam. Mencoba mengelak, namun akhirnya hatinya mengatakan bahwa dirinya memang mencintainya. Karena seseorang pernah mengatakan padanya " jangan salahkan dirimu telah jatuh padanya...