Part 16 - please keep it that way

324 26 1
                                    

Sorry for typo(s)

DYANDRA POV

Kali ini aku tengah bersiap-siap untuk party nanti malam. Well, Sebenarnya aku tidak ingin ikut, namun Ele terus memaksaku dan dengan berat hati aku terpaksa menerima ajakannya.
Kali ini aku hanya memakai mini dress selututku yang berwarna hitam dan aku padukan dengan converse putihku. Tak lupa aku memakai jaket berbahan kulit warna hitam milikku untuk menutupi luka di lengan kiriku ini. Akupun membiarkan rambut hitamku terurai.

“apa kau sudah siap Dy?” tanya Ele yang tiba-tiba muncul dari balik pintu

“ah,ya. Aku sudah siap. Bagaimana denganmu?”

“seperti yang kau lihat” ia berjalan kearahku dengan menyunggingkan senyum manisnya

“ ayo. Semuanya telah menunggu di lobby” ajaknya. Aku hanya mengangguk dan segera menyambar tas kecil milikku. Kamipun berjalan beriringan menuju lobby

"wow, it's suit on you Dy ” puji Niall saat ia matanya menangkap kedatanganku. Sonyak yang lainpun ikut melolehkan pandangan padaku dan Ele. Aku hanya tersenyum menanggapi. Elepun langsung menghamburkan diri dalam pelukan Louis. Sedangkan aku memilih untuk mendekat kearah Liam.

Akhirnya kami semua memutuskan untuk segera pergi. Namun aku tidak melihat keberadaan Perrie disini. Akupun menyenggol bahu liam pelan yang kebetulan ada di sampingku “ dimana Perrie?” tanyaku hampir berbisik

“ dia kembali ke London karena ada jadwal show bersama girl bandnya”

Aku hanya beroh ria mendengar jawaban Liam

**

Kami telah tiba di salah satu club yang cukup terkenal disini. Kamipun harus melewati pintu belakang karena banyak sekali paparazzi disini. bau alkohol yang menyeruap langsung menusuk hidungku saat aku mulai memasuki area ini. Musikpun terdengar begitu memekikkan telinga. Sungguh ini kali pertama aku memasuki tempat seperti ini. Dan aku benar-benar tidak nyaman.

Akupun memilih duduk di dekat meja bartender. Aku telah bersumpah tak akan meminum apapun ditempat ini, itulah sebabnya tadi  aku mampir untuk membeli segelas kopi di starbuck.

Kedengaranya aneh bukan? Tapi aku tidak peduli.  Aku tak mau mengambil resiko mengalami hangover yang membuatku lupa diri

Semakin malam semakin banyak orang pula orang yang berdatangan ketempat ini. Suasanapun semakin riuh dengan banyaknya orang yang mabuk dan menggerakkan badannya kesana kemari dengan liar. Merasakan beban dalam diri mereka seolah lenyap dengan setiap tegukan alkohol yang mengalir dalam kerongkongan.

   Sedangkan aku berusaha acuh dengan menyibukkan diri dengan membuka ponsel secara asal. Sempat beberapa orang berusaha mendekatiku. Namun Liam berada tak jauh denganku, sehingga ia berusaha membantuku dengan mengusir orang-orang itu.

Mataku mulai menjelajahi setiap detail dari ruangan ini, dan pandanganku terhenti pada sebuah pintu yang menunjukkan jalan menuju rooftop. Tanpa pikir panjang akhirnya aku memutuskan untuk bangkit dan  melangkahkan kakiku kesana.

Pemandangan kota dimalam hari dengan lampu-lampu yang menerangi jalan menjadi objek yang pertama kali aku lihat ketika membuka pintu di rooftop ini. Ditambah lagi dengan semilir angin yang menerpa wajahku membuatku tenang.

Aku mendudukkan diri ke sebuah bangku kecil yang menghadap langsung kepusat kota. Iseng, aku membuka galeri foto-foto lamaku. Akupun tersenyum melihat foto taupun video-video yang aku buat bersama adik kecilku dulu. Sedikit memutar memori masa lalu.

HOLD ON -zayn malik-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang