Kenapa harus orang yang sama, kenapa harus dia? Apakah dia akan meninggalkanku?
Disaat aku mulai menyukainya?
Bima mencari dimana keberadaan Clarissa, tetapi tidak ditemukan juga. Matanya terhenti diatap sekolah. Shiren. Wanita itu sepertinya akan bunuh diri.
Bima berlari menaiki tangga untuk menghentikannya. Cukup sudah shiren hancur karena keluarganya. Bima tidak mau menghancurkan kehidupan wanita itu.
Disaat shiren ingin melompat. Bima langsung menarik tangannya.
"Shiren, lo apa-apaan sih? Lo mau mati?"kata Bima dengan kasar.
Shiren memeluk Bima dengan dalam. Ia tidak mau kehilangan orang ini lagi. Sudah terlalu lama ia menyukai Bima.
"Bimaaa... jangan tinggalin aku. Aku gabisa tanpa kamu, bima"katanya dengan menangis.
Bima melepaskan pelukannya. "Shiren, kita gaada apa-apa lagi. Dan sekarang gue ada Clarissa yang menunggu gue.jadi kita gabisa lagi"kata Bima dengan dingin
"Apa segitu ga berartinya aku dimata kamu? Sejak kecil bim. Dan disaat kamu memberikan harapan. Semuanya hanya sia-sia. Aku gaada gunanya lagi"kata Shiren kembali.
"Maafin gue. Tapi gue.----"
"Bisakah gue peluk lo, sekali aja bim?"kata Shiren dengan menangis. Ia menangis sedalam-dalamnya.
"Gaada kata terakhir,shiren. Lo tetep sahabat gue ya walaupun gue sempet buat lo jadi PHP. Gue salah " kata Bima.
Sementara dibumi belahan lain, Clarissa berdiri sendirian. Ia tidak menyangka jika selama ini, Bima adalah adik tiri kak Randy.
Dan alasan ia menjauhi Bima sepertinya sudah bulat. Bagaimana bisa ia memiliki cincin itu? Kini yang ada dipikiran Clarissa adalah bima menyembunyikan sesuatu.
Perlahan airmatanya turun. Kak Randy? Aku rindu padamu. Lirih Clarissa.
***
Malam harinya.Bima menendang-nendang bolanya kesembarang arah. Ia tidak mau kehilangan clarissa.
Ia belum siap kalau clarissa tau jika ia adalah orang yang selama ini ia cari. Orang yang menabrak kakak tirinya. Entah apa yang ada dipikirannya. Ia sangat bingung.
Ia mengendarai motornya menemui Clarissa. Menunggu clarissa keluar dari rumahnya dan menceritakan semuanya. Ia tau kalau ini adalah masa lalu pahit Clarissa.
Pintu terbuka. Clarissa menatap aneh wajah Bima. Bima melangkah mendekatinya.
"Ikut aku! Aku mau bicara sama kamu"kata Bima dengan singkat.
Clarissa langsung menurut dengan ucapan bima. Berhentilah ia disebuah taman. Bima menghela nafas sejenak. Ia harus meluapkannya.
Bima mengeluarkan cincin hitam itu. Ia menatap wajah Clarissa yang sedari tadi tidak mengerti.
"Aku orang yang kamu cari. Aku penyebab masa lalu pahit itu. Aku yang menabrak Kak Randy"kata Bima dengan lirih.
Perlahan air mata Clarissa turun. Selama ini ia dekat dengan orang yang sudah membuat kebahagiaanya berkurang. Kini ia bingung, harus memaafkan atau tidak
"Maafin aku Cla, aku gak sengaja. Semua nya bukan salah aku. Aku bener-bener gak sengaja. Aku mohon sama kamu, cla"kata Bima kemudian.
"Kamu----- kamu pembunuh! Kamu pembunuh" sahut Clarissa dengan menangis.
***
Apakah semua orang tau apa artinya kehilangan?Clarissa tidak masuk sekolah. Ia memilih mengunjungi makam Kak Randy. Cahaya matahari pagi menyilaukan pandangannya. Perasaannya tidak beraturan.
Disisi lain dia ingin pergi, namun disisi lain ia ingin tetap tinggal.
Putaran kenangan itu seakan berputar seperti kaset film. Banyak sekali kenangan yang ia rasakan. Clarissa menangis dengan sedalam-dalamnya.
"Kak, sekarangClarissa tau siapa yang menyebabkan kakak seperti ini. "Katanya dengan isak sedih.
"Kak aku ingin pergi dari sini. Aku tidak suka berada disini. Namun disisi lain aku ingin tetap disini. "
Clarissa mengambil handphone nya dan menelpon mamanya. Ia harus merelakan segalanya. Ia harus memulai nya dari awal.
"Ma, clarissa ingin ke Belanda. Clarissa ingin disana"lirih Clarissa dengan sedih
Ia harus meninggalkan kota ini. Dan berharap semua akan kembali seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENANTI SENJA [selesai]
Teen FictionMungkin aku ini hanya seperti balon-balon yang melayang diudara. Selalu kau lihat namun aku terasa jauh darimu