Gak ngerti cara ganti photo nya nih.. Pusing wkwk
Happy reading~
***
"BOBYYY!"
Teriakan dan gedoran pintu di pagi hari itu sukses membangunkan Boby dari tidur panjang nan nyenyaknya. Boby menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya, dan menggerutu pelan "Arrgh".
"BOBYYY! Buka pintunya cepat!" Teriakan itu semakin keras saja, ditambah suara gedoran yang seakan-akan dapat menjebolkan pintu kamar kost Boby. Dengan terpaksa Boby bangun dan duduk di kasur kamarnya, sembari menggerutu 'Siapa pula yang berani membangunkan aku sepagi ini'. Boby mengacak-acak rambutnya sendiri, sebal dengan orang yang sedang menggedor-gedor kamar kostnya.
"BOBY!" Boby pun langsung mempertajam pendengarannya, tak sampai semenit, ekspresi sebalnya tadi berganti dengan ekspresi terkejut. Suara itu...Suara ibu kostnya. Pagi-pagi menggedor pintu ditambah meneriakkan namanya, sudah pasti ibu kost ini ingin menagih uang tagihan kost yang telah Boby tunggak selama 2 bulan. Boby pun panik, sekarang dia sedang tidak punya uang-kemarin dan dulu-dulu juga-di dompetnya saja hanya tersisa 15.000 rupiah, itu juga untuk makan membeli nasi bungkus di warung dekat kampusnya.
"A-aku harus bagaimana?" Boby dengan muka paniknya menjambak rambutnya sendiri, dia bingung harus melakukan apa.
"Apa aku pura-pura mati saja?" Ucap Boby. Dia pun langsung memeragakan pura-pura mati diatas kasurnya, Boby menidurkan badannya dan tidak bernafas.
"T-Tunggu, bagaimana dia tau kalau aku mati? Dia aja nggak bisa masuk ke kost ini" Boby pun bangun dan kembali panik. Saat sedang panik, dia melihat obat tetes mata merek 'R*hto' di meja belajarnya. Boby mendapatkan ide, bagaimana kalau dia pura-pura menangis lalu membuat iba ibu kostnya dan dia diberi keringanan untuk membayar uang kost? Boby menyambar obat tetes mata itu dan langsung meneteskannya di matanya. Lalu dia berlari ke pintu kostnya, setelah membuka pintu kostnya, Boby pun langsung berlutut di hadapan ibu kostnya, sembari memeluk betis kekar laki-laki kewanita-wanitaan yang ada dihadapannya.
"Huhuhuhu ibu, maafin Boby, Boby belum bisa bayar kost lagi. Huhuhuhu ibu, tolong jangan tagih Boby" Boby berpura-pura menangis, berharap dapat menarik simpati ibu kostnya.
"Aduuh, Boby, bangun. Saya kesini bukan buat nagih uang kost"
"He?" Boby langsung mendongakkan kepalanya, dan melihat tak percaya ke arah ibu kostnya.
"Be-benarkah?" Tanya Boby terkejut-sekaligus gembira. Perkataan ibu kostnya barusan benar-benar membuat Boby bahagia, sama seperti saat dia mengetahui IP semester kemarin naik 2,0, bahagia-bahagia sembari terkejut gitu.
"Begini Boby, saya sama suami saya mau ke rumah ibu saya di Bandung, rencananya sih 2 hari. Jadi tolong jaga si Gaby, dia nggak bisa ikut katanya besok ada latihan ekskul karate. Jadi saya titip Gaby disini"
Boby manggut-manggut mendengar perkataan ibu kostnya, "Baiklah, bu. Tapi uang kost saya jangan ditagih dulu ya?" Boby memohon ke ibu kostnya itu.
"Iya", Jawab ibu kostnya.
"Berapa bulan, bu?" Tanya Boby lagi.
"Apanya?"
"Boleh nunda bayar kostnya hehe"
"Ya sampai saya pulang" Boby langsung melongo mendengar jawaban ibu kostnya.
"Gaby, sini kamu, ini kak Boby udah mau jagain kamu".
Boby melihat anak kecil berumur 7 tahun sedang jongkok di lantai, sedang memain-mainkan kotoran ayam yang sudah agak mengering dengan jari-jarinya. Boby hanya memandang jorok ke arah anak itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
OneShot
Fanfictionya pokoknya ini cuma buat oneshot lah gitu.. hahahah Semua tentang Beby Dan Shania Atau.. Boby Dan juga Shania. Hahaha.