Yuki sukses pingsan di bahu Al. Al yang tak menyadarinya mengira bahwa Yuki hanya tertidur.
Karena kelelahan Al pun tertidur menyandar pada dinding kamar dengan Yuki bersandar pada bahunya.
Sementara dede bayi pun tampak pulas di pangkuan Al dan Yuki. Kepalanya pada pangkuan Yuki dan badannya berbaring manja di pangkuan Al Mereka melepas penat bertiga di kamar Al.
Pagi menjelang, Al mengeliat terbangun lebih dulu. Terkejut Yuki tertidur di bahunya.
Al bergerak perlahan seolah takut mengganggu Yuki dan dede bayi.
Sejurus kemudian Al intens menatap Yuki. Entah ada angin dari mana Al refleks mencium lembut rambut Yuki sehingga aroma shampo bayi menyapa lembut saraf pembau Al.
Al mengalihkan perhatian pada sisi lain Yuki. Dan pandangannya berhenti pada satu titik. Ditatapnya dalam-dalam. Entah mengapa ada dorongan kuat untuk menyentuhnya, mungkin benar kata orang tua zaman dahulu dan pandangan agama bahwa berhati-hati jika berdua-duaan dengan lawan jenis, bisa-bisa yang ketiganya setan. Ya walau kini dirinya di kamar tidak berdua melainkan bertiga dengan dede bayi.
Al memperhatikan bibir yuki yang terpahat indah bersama dagu menggemaskan dengan belahan ditengahnya.
Hal itu membuatnya mengingat pertemuan pertamanya dengan Yuki. Al tak kuasa, sesuatu itu semakin mendorong hasratnya. Pikiran Al menggila, ia tak dapat mengendalikan dirinya.
Tubuh Al spontan condong ke tubuh Yuki secara perlahan agar bayi dalam pangkuannya tak terbangun. Al mencari letak bibir Yuki. Semakin dekat dan dekat...
"Hmm.." Yuki mengerjapkan matanya. Gerakan mendadak dari Yuki membuat Al terkesiap.
Hidung Al dan Yuki bergesekan.
Mata Al dan Yuki bertemu."Kyaaaa Al lo ngapain di kamar gue?. Lo pasti mau ngapa-ngapain gue ya" bentak Yuki mendorong wajah Al.
"Punya mata tuh dipake nona. Buka lebar-lebar, sadar diri kali. Lo tuh yang ada di kamar gue" ujar Al menutupi nada gugupnya karena aksi spontannya tadi. Hampir saja Yuki menangkap basah tindakannya.
Al tak mengerti mengapa tadi dirinya bisa berbuat senekat itu pada si cewek gesrek. Al merasa dunianya jungkir balik.
Yuki menatap ruangan tempat ia berada. Jadi semalam ia tidur bersama Al dan dede bayi, batinnya. Tapi mengapa Al tak membangunkannya, pikirnya kembali.
"Tapi ya lo bisa kali bangunin gue terus gue kan bisa tidur di kamar gue. Ih lo pengen banget ya sekamar sama gue bla..bla" ujar Yuki galak.
Saat Al hendak membalas ocehan Yuki. Al melihat Yuki memegang kepalanya. Kening Yuki mengerut.
"Lo kenapa?" tanya Al.
"Kepala gue pusing Al. Gue ingat semalam gue juga begini mungkin itu sebabnya gue tertidur disini" jelas Yuki sambil mengurut-ngurut keningnya.
Al mengangkat dede bayi yang masih tertidur dari pangkuannya dan Yuki.Kemudian Al menggendongnya.
Lalu Al kembali mencondongkan tubuhnya ke arah tubuh Yuki. Sementara tangan Al sibuk memangku debay atau dede bayi.