"Ciuman di bibir!!!" teriak Yuki dan Gio kompak.
Al yang tak sengaja melewati tempat latihan hendak pergi ke WC, menjadi sensitif mendengar suara cewek gesrek menyebut kata ciuman.
Al masuk ke ruangan latihan anak-anak OSIS. Kemudian sejurus Al seperti terkunci di tempat melihat Yuki menggenakan gaun pengantin ala putri-putri kerajaan.
Dalam matanya, Al baru menyadari bahwa Yuki sangat cantik. Namun tetiba tatapan Al berubah saat melihat Gio.
"Ci..ciuman di bi..bir" ujar Yuki kembali.
"Sama gue" tanya Gio meyakinkan.
Kim mengangguk mantap.
Al menarik cepat script drama di tangan Kim.
"Gue keberatan" teriak Al. *hah memang Al berapa kg??BYUR, author disembur pake air keras.
"Al keberatan.." batin pevi heran kenapa Al begitu ngotot.
Semua yang hadir di ruang OSIS menatap Al terlebih Pevi, Gio, Kim, Nina dan Yuki sendiri untung saat itu Nay sedang ikut club dance sebab Nay bukan anak OSIS.
Al salting namun bukan Al namanya jika tak mampu mengendalikan keadaan
"Yuki ini kan sepupu gue. Orang tuanya nitipin dia sama gue. Lagipula masa acara positif begini memberikan contoh yang tidak baik" ujar Al bijak.
"Heh jadi maksud lo drama gue ini nyontohin ga bener gitu. Enak aja Lo. Asal lo tau Al di cerita gue terkandung sebuah amanah bahwa orang baik walau banyak rintangan jika baik suatu saat dia pasti akan mendapatkan balasan dari kebaikannya begitu pula sebaliknya" ujar Kim ngotot.
Al adu mulut dengan Kim.
Nina hanya mengelus dada, sesungguhnya diapun sangat tidak setuju namun Nina hanya pasrah karena ia mengenal benar tabiat Kim, sahabatnya itu.
Yuki juga sependapat dengan Al.Lagipula dirinya tak mungkin melakukan adegan seperti itu di depan umum.
"Ekhem" dehem Yuki berusaha menengahi pergulatan sengit antara Al dan Kim.
"Sorry Kim tapi dari diri gue sendiri gue ga sanggup kalau harus beradegan itu" ujar Yuki.
"Iya Kim kasihan Yuki. Lagipula Pak Gema belum tentu setuju" pungkas Nina yang akhirnya angkat bicara dan diiringi dukungan dari teman-teman yang hadir.
"Ok..ok gue terima masukan dari lo semua" ujar Kim menyerah.
"Tapi sebagai gantinya gue ralat .Lo jangan cium Yuki di bibir Gi cukup di kening aja. Ga ada tapi-tapian, ga ada komen titik. Ayo latihan waktu kita mepet !! " tekan Kim.
Hal tersebut cukup membuat Al lega. Meskipun bagi Yuki sendiri
di cium kening pun sudah lumayan berat baginya. Yaaa walaupun ia sempat ciuman bibir dengan....deg..deg..deg..Yuki teringat kembali kemudian bergidig..ah itukan kecelakaan, batinnya.Kemudian Kim memperkenalkan tokoh yang menjadi saudara-saudara tiri Sinderela yaitu salah satunya adalah Eva yang turut mencalonkan diri sebagai ketua OSIS. Eva keluar dari balik panggung.
Yuki kaget melihat sosok Eva di depannya berkali-kali Yuki mencubit pipinya dan tangan Al.
"Lo kenapa, fans lo sama tangan gue. Kesenengan ya lo mau dicium Gio" ujar Al sewot.
Yuki manyun kemudian dirinya yakin bahwa yang dia lihat adalah Eva yang Yuki rindukan, teman SMAnya. Teman pertama Yuki saat MOS di SMA semester 1 di Jakarta. Teman yang harus terpisah karena Eva tak lama harus pindah sekolah.