"Gue berani lawan LO" ujar Yuki kembali sambil menatap Al tajam.
"Wey..wey..santai nona" ujar Gio memecah tatapan kebencian Yuki pada Al.
"Wes ga salah lo cewek gesrek. Gi, UKS kita ada dokter jiwa nya ga?. Lo urus deh perempuan saraf ini" ujar Al pada Gio.
Gio mengedipkan mata pada Al.
"Sorry nona Jakarta disini arena perang bukan arena shopping atau salon" ujar Gio sambil menggandeng tangan Yuki mengajak menyingkir dari lapangan.
Yuki menepis tangan Gio kasar.
Ketika hendak meraba tangan Yuki kembali Gio terperanjat saat melihat tangan Yuki berpindah pada dada, membuat gerakan hendak membuka kancing bajunya.
"Eh..eh nona wah lo beneran lulusan pasien RSJ mana, eh Al eh" ujar Gio salting.
Nay yang ada di samping Al refleks menutup mata Al.
"Aaa lo ga boleh lihat itu my prince Al. Hey lo cewek gila, gila ya lo mau telanjang di tempat umum begini" teriak Nay histeris.
Tidak hanya Nay, Al dan Gio yang terperanjat namun seluruh siswa di sekolah elit tersebut terpana melihat aksi spontan Yuki.
"Astagfirullah..Yukii" Nina bobo berlari ke arah sahabat barunya. Disabetnya taplak meja di tempat ia bersama Yuki duduk tadi. Nina berharap taplak mejanya cukup untuk membungkus tubuh Yuki.
Belum sempat Nina akan membungkus tubuh Yuki.
Di kancing terakhir Yuki membuka baju seragam ala-ala koreanya. Menghempaskan begitu saja ke selasar lapangan basket.
Seorang pria berkacamata refleks menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Aku ga berani liat..aku ga berani liat" pekik Verrel.
"Yaelah gue udah siap-siap aja nih mau poto..berharap bangett, lah ternyata.." ujar siswa cowok lainnya.
"Gilaa gue kira tuh cewek cantik pindahan dari Jakarta nekat telanjang" ujar cowok lainnya frontal abis.
"Alamak gue bela-belain loncat dari lantai dua sampe ni lutut keseleo demi pemandangan tak terlupakan..elahh ternyata endingnya..beuh" ujar cowok berotak mesum.
"Lo kira apa heh..dasar mesum" ujar kekasihnya sambil menjewer telinga si cowok.
"Waw sadis. Siapa tuh cewek. Keren banget deh Pev" ujar Kim pada sahabatnya.
"Ah aku bersyukur banget Al gagal lihat cewek cute itu telanjang", batin Pevi yang tak lain sahabat Kim.
"Ii..iyaa Kim. Anak baru deh kayannya" balas Pevi.
Ternyata Yuki memakai pakaian rangkap didalamnya. Dan kini ia mengenakan kaos basket untuk wanita.
Gio menggaruk hidungnya yang tak gatal. Mengelus dadanya. "Pyuhh..sukur deh..gue kira.."
"Lo kira apa heuh..dasar mesum" bentak Yuki galak.
Al menepis tangan Nay. Menatap Yuki yang kini tampil dengan stelan sporty, bahkan rok seragamnya telah berubah menjadi celana basket.
Yuki mengangkat rambutnya tinggi-tinggi. Mengumpulkannya menjadi satu kemudian mengikatnya bak ekor kuda.
"Cantikknyaaaa" komentar cowok-cowok kakak kelas yang sedari tadi ramai menonton dari lantai atas.
"Gue rela dah jadi bola basketnya" timpal cowok lainnya.
"Waw uwow bidadari lapangan basket...itu lapangan basket apa surga" balas teman si cowok tadi.