Pergi

41.7K 1.4K 6
                                    

Leo PoV.

"Le, kamu bener mau balik ke Jerman?" Tanya auntyku.

"Iya aunty Leo cuma mau reunian aja kok. Gak akan lama." Kataku sambil mengecek kembali ada yang tertinggal atau tidak.

Flashback On 2 hari sebelum keberangkatan.

Aku bingung harus bagaimana. Apakah aku pergi atau tidak. Ketika aku sedang asik melamun dan berfikir aku pergi atau tidak pintu kamarku diketuk. (kebetulan Cedrick lagi ke rumah temennya.)

Tokk.. Tok...

"Masuk.." Sahutku dari dalam kamar.

Aku langsung kaget ternyata yang masuk adalah aunty dan uncleku.

"Ada apa Aunty, Uncle?" Tanyaku keheranan.

"Ekhem.. Kata auntymu akhir - akhir ini kamu seperti ada masalah. Makanya uncle disini nemenin auntymu." Jelas uncleku setelah berdehem.

"Duduk dulu Aunty, Uncle." Kusuruh mereka duduk dengan sopan.

"Ekhem--"

"Bukan masalah kantorkan sayang?" Tanya auntyku lembut sekali.

"Bukan kok aunty." Jawabku.

"Terus ada masalah apa Leo?" Tanya Uncleku.

"Em--" Aku langsubg mendekati auntyku yang sudah kuanggap sebagai mommyku sendiri.

"Ditolak cewek huh?" Tanya uncleku seolah bisa membaca pikiranku.

Lalu aku mengangguk samar.

"Hahaha.." Tertawa uncleku.

"Apa yang lucu sih kak?" Tanya auntyku sambil menyikut perut uncleku.

Setelah Uncleku terdiam barulah ku berkata.

"Jadi, bukan masalah cewek kok uncle. Aku nanti mau reunian 2 hari lagi. Jadi, besok aku harus berangkat." Jelasku.

"Em.." Uncleku mengangguk - angguk tanda mengerti.

"Denger kan sayang. Jadi, kamu gak usah khawatir lagi sama Leo." Jelas uncle ke auntyku.

"Yaudah kakak keluar dulu gih." Usir auntyku tiba - tiba.

"Kamu ngusir aku?" Tanya uncle.

"Ini masalah hati kakak." Rayu auntyku dengan puppy eyesnya.

"Jadi, aku gak punya hati gitu?" Tanya uncleku pura - pura ngambek.

"Ayolah masss." Auntyku memelas.

"Oke - oke." Setelah uncleku keluar. Auntyku ingin berbicara serius denganku.

"Aunty tahu kamu lagi sakit hati."
"Gak ada sejarahnya kok Nty Leo patah hati." Elakku.

"Leoo.." Tegur auntyku.

"Iya - iya." Laluku ceritakan tentang hatiku yang tidak enak karena ucapan Seila waktu itu. Entah mengapa hal sesepele itu membuat hatiku menjadi tidak enak.

"Oh gitu ceritanya." Tanggapan auntyku setelahku selesai bercerita.

"Jadi, Aunty ngizinin aku kan buat pergi ke Jerman?"Aku berharap aunty mengizinkanku

"Hem.. Kalau ke Jerman membuatmu lebih baik aunty izinkan." Jawab auntyku sambil tersenyum.

Flashback Off.

Secretary and Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang