"Leo.." Panggilku.
"APA LAGI?" Tanyanya frustasi dengan mengalihkan dari fokus menyetir.
"Hidung lo.." Dia mengusap bawah hidungnya.
Kucoba tengok ke depan dan--
"Le, itu awasss--"
***
Leo PoV.
Aku sangat kesal si Alex selalu bertanya maka ku diamkan saja. Tapi setelah dia tiba - tiba terdiam cukup lama. Ia, memanggilku kembali.
Aku pun kesal, lelah, langsung saja ku tolehkan kepalaku dan langsung membentaknya. Jadi saat ini fikiranku terbagi menjadi dua, diantara fokus kepada jalan dan menunggu apa yang dia ingin katakan.
Sehabis dia memanggilku dia mengucapkan tentang hidungku dengan berhati - hati. Dan kucoba tanganku memegang hidungku. Belom sempat aku memeriksa sudah dikagetkan kembali dengan suara Alex yang bikin pusing itu.
Segera ku banting setir dan menginjak rem.
"Citttt---" Kami hampir terjungkal ke depan jika saja kami tidak memakai sabuk pengaman.
"Fiuhh, untung saja lu gak nabrak cewek yang di sana."Ucap Alex.
Aku melihat seorang perempuan. Aku bergegas keluar untuk memeriksa perempuan itu salamat atau tidak.
"Heh, mau ke mana lu Leonardo?" Teriak Alex. Alex segera mengikuti arah jalanku.
"Anda tidak apa - apa?" Kulihat perempuan itu masih syok. Dengan muka yang masih membelakangiku.
"A-- aku tidak apa -apa kok." Ucap perempuan itu. Sambil menunjukkan bagaimana wajahnya itu.
"A-- Ale-- Alena." Ucapku tak percaya.
***
Flashback On.
Setelah usai liburan. Akhirnya aku masuk sekolah lagi di SMP ini. Kulihat ada seorang perempuan memakai seragam yang sama denganku mau memasuki gerbang sekolah ini.
"Yah, aku pamit sekolah dulu ya." Ucap gadis itu dengan riang.
"Sayang hati - hati ya. Belajar yang pintar." Ucap ayahnya dengan mengelus rambut gadis itu.
Gadis itu hanya mengangguk, melambaikan tangannya yang mungil dan berlari kecil menuju gerbang sekolah itu.
Tiba di depanku, gadis kecil itu berhenti dan menoleh ke arahku.
"Haii kakak." Ucapnya sambil melambaikan tangannya yang mungil ke arahku.
Aku masih dengan raut datar. Padahal dalam hati aku terpesona dengan gadis itu.
"Kenalin nama aku Alena, aku kelas 7b." Dia mengenalkan diri dan mengulurkan tangannya ke arahku.
Aku masih memerhatikannya saja. Lalu, dia mengambil tanganku untuk di jabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary and Perfect CEO
RomanceStarted: 3 Juni 2015 Finish: 26 September 2016 07012018 #927 in Roman 18082018 #1 in Love Kisah seorang perempuan yang lulus dengan cepat di universitas nya yaitu 3,5 tahun. Hingga ia bekerja di suatu perusahaan ternama, dengan boss yang berdarah ba...