The Secret Life of The Caring Daughter (The Secret Life Series #2)

37. He Passed Alright (EPILOGUE)

Selamat hari Kartini untuk semua wanita di luar sana!
Teruslah menjadi panutan yang baik untuk para wanita masa depan.
Jangan pernah merasa terintimidasi dengan pria, karena kita semua sama.
Selama ada tekad dan keyakinan, we women have the same power.
Tidak ada gender yang lebih kuat atau lebih dominan.
Unless, if you make it that way.
Always remember that.

#GenderEquality
💪🏽👊🏽
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

I fell for him, that's for sure. Aku tidak tahu apa yang memancingnya, bisa jadi aku memang selalu ada perasaan padanya sejak awal, bahkan saat ia masih hanya seorang orang asing di kantor, atau itu karena sexnya, tebakan ku yang kedua, dia sangat mahir di departemen itu, aku tidak akan mempertanyakan hal itu, tidak seperti dia adalah seorang alim yang menahan diri, aku tahu, setidaknya menebak, tentang kehidupannya sebelum ku. Itu lebih menyenangkan, tidak terikat, bebas, tidak ada tanggung jawab, siapa seorang yang tidak menginginkan hal itu, huh? Terutama hanya untuk tetap bersama seseorang yang mengikat? Lihat saja ayah ku...

Pagi itu adalah pagi terakhir aku akan berstatus sebagai Mrs. Radson, karena di jam 2 siang nanti, aku akan mendatangi kantor pengacara Scott dan menandatangani surat yang menyatakan kita bukan lagi pasangan suami-istri, kita hanya akan menjadi pria dan wanita yang dulu saling menikah, yang akan sangat dengan berat hati ku tanda tangani, karena itu adalah perjanjiannya, 2 tahun, 20%. Kita sudah setuju dengan ketentuan itu. Sungguh rasanya baru tak lama lalu ia meminta ku untuk menikahinya demi warisan kakeknya yang sungguh aku sangat keberatan untuk lakukan, dan sekarang, aku sekali lagi melakukan sesuatu yang memberatkan hati ku. Kenapa aku harus selalu sengsara? Dimana kesalahan ku sebenarnya?! Sungguh itu tidak adil, kenapa aku tidak bisa mendapatkan kebahagiaan yang adik ku dapatkan dengan Lyander? Sialan!

Saat ini, aku menikmati hari terakhir ku menjadi seorang istri dan tinggal di apartemen luas Scott. Aku tahu dengan uang yang akan ku dapatkan setelah perceraian nanti aku bisa memiliki apartemen yang sama besar, tapi aku rasa aku tidak memerlukan apartemen itu, aku tinggal sendiri. Jadi untuk apa aku memiliki apartemen luas? Tidak seperti aku akan membuat seseorang kagum dengannya.

Menatap keluar jendela dengan gelas cokelat panas di tangan ku, aku menatap hujan yang mengguyur kota. Hari ini hujan turun dengan sangat deras, lebih deras dari hari kemarin. Apakah itu berarti Scott akan tertahan dan tidak bisa kembali hari ini? Lalu apa yang terjadi dengan janji pengacara kita? Apa akan kembali diundur? Kita sudah mengundur banyak hari, dan semakin hari membuat ku semakin tidak nyaman, karena semakin lama aku menjadi diri ku saat ini, semakin pula perasaan ku berkembang. Kalau pada akhirnya kita akan bercerai, tidak bisakah semua ini selesai dengan cepat? Sungguh tidak tahan.

"Sungguh aku membenci hujan saat ini!" Aku mendengar pintu dibanting yang diikuti dengan suaranya. Aku berharap aku masih memiliki waktu lebih dari hanya sekedar 5 jam

"Kau hujan-hujanan?" Tanya ku mendekatinya dan melihat rambutnya basah dan pakaiannya basah kuyup, jejak air menetes di lantai

"Jalanan tersendat, aku sudah berada di dalam pesawat lama, aku merasa terkurung" balasnya menghela nafas "sebaiknya aku cepat berganti baju"

"Bagaimana dengan barang mu?" Tanya ku mengikutinya turun tangga

"Ku tinggalkan di mobil" balasnya singkat

"Okay" aku mengangguk lalu berbalik

Aku tidak tahu apa yang aku harapkan darinya. Dalam beberapa jam lagi, ia akan bebas dari ku, dia akan kembali menjadi pria lajang, yang bebas tidur dengan siapapun. Jangan kau pikir aku tidak melihat beberapa kali ia terlihat sengsara saat sedang bersama ku, bagaimana ia kadang menatap iri orang lain, pria lain yang tidak terikat, memberikan tatapan ingin. Aku tidak seserakah itu, dan aku bukan pengingkar janji. Jadi apapun perasaan ku dengan semua ini tidak memiliki suara apapun. Semuanya sudah ditentukan sejak dulu. Titik. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain menerimanya saja.