12. Can't or Won't?

3.8K 188 0
                                    

"Avelysa, ini aku. Tentang Scott, dia memilki sesuatu dengannya yang membuat ku menyukainya, aku tidak tahu apa. Aku membenci apa yang aku temukan dari pertemuan kedua kita, tapi di akhir hari, aku tetap menyukainya, aku tidak tahu mengapa. Dan tentang sesuatu yang ia sembunyikan, aku ada perasaan kalau itu adalah sesuatu yang melibatkan hubungan pribadi kalian. Dia unik, tapi kenapa tidak kau tanya pada bunda? Pendapat kedua dari sisi pandang lain selalu baik" pesan suara itu datang beberapa menit setelah Abigail menelpon ku untuk memberitahu ku kalau ia tidak akan memiliki waktu kosong karena ia sedang persiapan untuk ujian praktek semesternya. Ini jelas tidak berjalan sesuai rencana ku. Sangat-sangat jauh dari apa yang aku rencanakan. Tapi, pada akhirnya, aku sudah mendapatkan jawaban dari adik ku. Walaupun aku yakin ia telah berubah sepenuhnya, aku masih mempercayainya dan apa yang ia katakan. Semoga ia tidak salah, karena 2 tahun adalah waktu yang lama di dunia percintaan

Jadi sejak adik ku akan sibuk selama seminggu kedepan untuk belajar dan tentunya minggu depannya lagi untuk pelaksanaan ujiannya, dan aku juga sudah mendapat jawaban ku, maka pemberhentian selanjutnya adalah rumah ibu ku. Aku berani bersumpah kalau aku sempat melihat raut gugup di tunjukkan di wajah Scott saat aku membahas pertemuan dengan ibu ku. Apa ia takut ibu ku akan menangkap apa yang sebenarnya terjadi? Sungguh sebenarnya ia tidak perlu khawatir, bunda mudah di rayu, apalagi kalau ia sudah melihat wajah manis pria kulit putih, karena jujur saja, bunda tidak pernah menyetujui ku berkencan dengan pria kulit hitam pada awalnya, jadi aku yakin bunda akan cukup senang saat aku pulang membawa pria kulit putih, bukan hitam. Jadi kurang lebih, sebenarnya Scott sudah memiliki posisi aman dari keputusan ku

"Avelysa! Kau tidak bisa menikahi pria yang baru kau kencani masih bisa di hitung dengan bulan" desis bunda mencoba marah sambil berbisik

"3 tahun pun masih bisa di hitung dengan bulan, bunda" balas ku ketus

"Ini pernikahan, Avelysa, bunda tidak ingin kau berakhir seperti bunda" desah ibu ku

"bunda, ini berbeda.. jauh berbeda" balas ku. Kenapa aku malah melawan ibu ku? Bukankah aku berharap ibu ku

berkata tidak? Kenapa sekarang aku malah membujuknya untuk yang sebaliknya? "Aku tidak akan berakhir seperti bunda" kerena kita akan berpisah dengan baik-baik

"Berapa lama kau mengenal pria ini?" Tanya bunda sambil bertolak pinggang

"1,5 tahun" balas ku, secara teknis aku memang mengenalnya 1,5 tahun

"Itu tidak cukup lama, Avelysa" ucap ibuku menggeleng

"Jadi bunda ingin aku memutuskannya?" Tanya ku menjaga volume

"Bunda mengatakan kau harus mengenalnya lebih dalam sebelum memutuskan untuk melompat ke pernikahan" balas ibu ku menggenggam tangan ku

"Fine" ucap ku berbalik ke arah tempat Scott duduk

Dia sedang berbicara di telepon saat aku kembali duduk disisinya, melihat ku yang telah kembali, ia mengkhususkan teleponnya dan menatap ku

"Nope, not charmed" balas ku pelan

"Lebih mudah dengan adik mu" balasnya

"Dia belum selesai dengan mu" aku masih belum memberinya jawaban adik ku, tapi sepertinya ia juga sudah tahu entah bagaimana "kau ingin keliling kota dulu sebelum kembali atau bagaimana?" Lanjut ku

"Hanya begitu saja?" Scott terlihat tidak percaya

"Yeah, hanya begitu saja" balas ku mengangguk

"Tidak ada hal lain yang bisa di lakukan?" Bujuknya lagi

"Tidak ada, ibu ku sudah bulat pikiran" balas ku walaupun sebenarnya belum yakin

"Aku yakin pasti ada.."

The Secret Life of The Caring Daughter (The Secret Life Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang