21. Remind Me Again Why I Said Yes

3.5K 164 0
                                    

"Jadi, bagaimana kita memulai ini?" Saat ini kita duduk di ruang tamu ku, dia menatap ke depan, sementara aku duduk disisinya bersila menghadapnya. Platform ku sudah lama tercampakan di dekat pintu, begitu juga aksesorisnya yang telah dilepaskan dan ku taruh di counter dapur

"Dimana kau ingin memulai?" Kepala Scott jelas berada di tempat lain, ya, tubuhnya ada disini, tapi pikirannya ada di tempat lain, aku penasaran dimana.. Dia selalu fokus, aku tidak pernah melihatnya teralih. Mungkin ia menyesali melawan ibunya demi ku? Mungkin ia menyesali menolak Shalien demi ku? Mungkin ia memiliki keraguan untuk menikah demi warisan kakeknya?

"Kau masih ingin menikah?" Itu cukup membuatnya kembali ke sini, karena setelah aku mengatakan itu, kepalanya langsung menoleh kearah ku

"Tentu saja aku masih ingin menikah, Lyss" ucapnya "aku tidak melakukan semua ini hanya untuk mundur pada akhirnya" well, sekarang ia terdengar kesal. Setidaknya itu kemajuan dari kepalanya yang entah dimana

"Apa ayah mu mencoba membuat ku seperti Shalien?"

"Kau tidak akan pernah bisa disamakan dengan Shalien"

"Oh, karena aku lebih rendah dari dia dan tidak datang dari keluarga mapan?" Tanya ku menahan emosi

"Tidak, karena kau masih jauh lebih diatas dia bahkan setelah ia digabungkan dengan keluarganya. Kau sangat jauh lebih baik darinya" ucap Scott menggeleng cepat

"Lalu kenapa aku harus berubah untuk fit in di dunia mu?" Aku tidak tahu ia tidak menjawab karena memang ia tidak memiliki jawaban atau ia menahan sesuatu dari ku, ekspresinya tidak bisa dibaca "ini akan menjadi 3 tahun yang sangat berat" ucap ku melemparkan kepala ku ke belakang, sesaat kemudian, aku mengingat ada hal lain yang ingin aku bicarakan "Scott"

"Ya"

"Apa yang akan kau katakan pada orang tua mu saat kita bercerai nanti?" aku kembali ke posisi duduk, menatap sisi wajahnya

"Tidak ada, aku akan membiarkan ibu ku mendapatkan kemenangannya membuktikan kalau kau bukan untuk ku" balasnya menyiriskan tangannya ke rambutnya "bagaimana perencanaannya?" Ia menatap ku

"Well.. Hal baik kau tidak ikut pertemuan dengan sang wedding planner, atau kau akan mati kebosanan. Yang kita bicarakan sangat terlalu wanita untuk mu"

"Aku ingin bergabung, tapi mendengar kau mengatakan seperti itu.. Sepertinya hal baik aku tidak bergabung" aku mengangguk. Bagaimana ia tahu kalau aku tidak baru saja menjebaknya?

"Aku sudah memberi tahunya tentang venue kita dan sedikit konsep yang ku bayangkan, dia senang hati mengurusnya setelah tahu nama mu, aneh, tapi siapa peduli bukan? Yang penting semua terlaksana bukan?"

"Baru itu saja?"

"Kita baru bertemu sekali, Scott, kita baru saja tahap pengenalan.. Kita tidak bisa langsung lompat ke perencanaan, bagaimana kalau aku tidak menyukainya?" Balas ku ketus

"Benar, mungkin aku harus bertemu dengannya juga" ucapnya mengangguk "kapan kau bertemu dengannya lagi?"

"Besok, aku memintanya untuk datang kemari" balas ku mengambil HP yang sudah di isikan schedule oleh Felicitas "jam 8. Tapi tidakkah penilaian ku saja tentangnya sudah cukup? Aku yang akan lebih sering berurusan dengannya, jadi sepertinya kau tidak harus bertemu dengannya"

"Apa kau takut aku berselingkuh dengan planner kita, Lyss?" Godanya tersenyum kecil, dan aku tidak bisa menolak untuk tidak ikut tersenyum "biarkan aku bertemu dengannya, jadi kalau aku bertemu dengannya di jalan aku tidak akan merasa bingung saat dia mengenali ku dan aku tidak mengenalinya"

"Jam 8 besok disini" balas ku santai "kau tahu, aku harus melakukan sesuatu, tidak akan lama" Scott mengangguk dan aku berjalan ke kamar ku

Aku sungguh membenci memakai tampon.

The Secret Life of The Caring Daughter (The Secret Life Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang