30. Beyond The Expetation

3K 149 0
                                    

Sejak aku tidak memiliki pekerjaan lagi, aku tidak lagi memiliki pendapatan personal. Scott memang benar, tidak memiliki pekerjaan bukan berarti aku menjadi tak memiliki uang, karena jelas sekali saham yang kakek Scott percayakan pada ku adalah ladang uang. Tapi sayangnya aku tidak biasa dengan bersantai dirumah tidak melakukan pekerjaan apapun di hari kerja, aku sudah terbiasa dengan menyibukkan tangan ku dengan kertas dan menggunakan mata ku untuk kejelian membaca tulisan dalam kertas tersebut, rasanya aneh saja aku hanya duduk dan menonton serial di TV. Jadi di hari selanjutnya, aku meyakinkan Scott untuk membiarkan ku membantunya di kantor sampai aku mendapatkan pekerjaan lain yang akan menyibukkan ku, yang dibutuhkan waktu 3 hari untuk meyakinkannya, diakhir, ia tentu saja akhirnya mengijinkan ku walau aku harus menunggu sampai minggu depan sebelum aku boleh melakukan permintaan ku. Tapi kau tahu aku, aku adalah pemberontak.. Jadi di hari selanjutnya disnilah aku sudah sampai di kantor lama ku. Oh sungguh indahnya bisa kembali di dunia perkantoran..

Hal yang pertama aku lakukan saat sampai di lantai ku adalah melihat dengan sendirinya siapa yang menjadi pengganti ku, yang ku temukan ternyata Angelica, bukan sebuah kejutan, ia memang pantas mendapatkannya, ia pekerja yang keras, tapi aku tidak menyapanya karena ia terlihat sedang sibuk dan fokus, jadi aku langsung saja menuju ruangan Scott, tetapi langsung berhenti saat melihat siapa yang duduk di meja asisten yang seharusnya diduduki oleh Georgia dan saat ini jelas bukan Georgia. Dimana Georgia? Apa Georgia dan Yohan, atau siapapun nama pacarnya itu aku tidak ingat, akhirnya memutuskan untuk menikah sejak sekarang hal itu sudah legal? Atau ini adalah hal permanen? Kenapa Scott tidak memberi tahu ku apa-apa?

Sang asisten baru memiliki badan bagaikan seorang model, memiliki lekukan di setiap tempat yang seharusnya, sebagaimana pun aku ingin mengatakan ia seperti pelacur, aku tidak bisa, karena ia sama sekali tidak terlihat seperti salah satunya, dia adalah wanita yang terlihat elegan, bukan murahan. Sekarang aku tidak bisa menahan diri untuk tidak cemburu

"Selamat pagi" sapa ku pada wanita itu

Ia menatap ku dari ujung kepala sampai ujung kaki tanpa malu-malu sebelum membalas sapaan ku "pagi, ada yang bisa dibantu?" Jelas sekali wajah dan sikapnya tidak sama

"Apa kau asisten permanen yang baru?" Tanya ku penasaran

"Tentu saja. Wanita sebelumnya harus keluar setelah apa yang ia lakukan" sindirnya sinis

"Apa yang terjadi dengan Georgia?" Tanya ku terkejut

"Aku tidak memiliki waktu untuk basa-basi, apa kau disini untuk melamar pekerjaan atau sesuatu?" Ada apa dengan stereotipe wanita pirang yang selalu bersikap "sassy"?

"Sesuatu yang seperti itu" balas ku mengangkat bahu tersenyum. Sungguh, apa aku terlihat seperti seseorang yang akan melamar pakerjaan? "Berapa lama kau sudah bekerja disini?"

"Aku baru saja di transfer dari lantai 10" akhirnya ada juga yang menggetarkannya

"Wow, luar biasa" dia dari 3 lantai dibawah, yang berarti dia datang dari divisi marketing

"Berhenti membuang waktu ku" sungguh bukan jenis asisten yang baik

"Siapa nama mu?" Tanya ku penasaran

"Brenda" balasnya singkat "sekarang apa yang kau inginkan?"

"Aku ingin bertemu dengan Scott" ucap ku santai

"Mr. Radson," ralatnya dengan penekanan "sedang sibuk, ia tidak bisa diganggu"

"Sungguh? Ah sayang sekali" aku menggeleng sedih dan berjalan keluar dari ruangan Brenda menuju pintu ruangan Scott

"Hey! Kau tidak bisa melakukan itu!" Sungguh luar biasa dengan heelsnya tingginya itu ia bisa bergerak seperti kilat dan menahan tangan ku

"Well, setidaknya aku mencoba" balas ku mengangkat bahu "kau bisa lepaskan"

The Secret Life of The Caring Daughter (The Secret Life Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang