34. The More The Better

3K 151 0
                                    

Aku tidak seharusnya menikmati ini seperti yang ku rasakan saat ini, bahkan aku tidak seharunya melakukan ini sama sekali, ini bukan bagian dari perjanjian, sama sekali bukan. Jadi hal yang sebaiknya aku lakukan adalah pergi dari sini dan tidak lagi memilih untuk melakukannya saat ada kesempatan lain datang

"Kau sepertinya sangat diam" ucapnya menatap ku curiga

"Kenapa?" Aku menoleh ke arahnya

"Aku mengatakan kau sepertinya sangat diam" ulangnya

"Aku sedang berpikir" balas ku singkat

"Tentang?"

"Apa yang akan aku lakukan setelah kita bercerai nanti" ucap ku menghela nafas, itu sama sekali bukan yang aku pikirkan, tapi sejak sudah tersebut, hal itu membuat ku benar berpikir tenangnya

"Kemungkinan tidak ada" balasnya menyembunyikan sesuatu yang sepertinya nada pahit "tapi kau bisa selalu menemukan pekerjaan, orang-orang akan ingin mempekerjakan mu"

"Kenapa begitu?" Tanya ku menatapnya bingung

"Kau mantan istri ku, mereka akan berpikir kau akan memberikan hal baik pada mereka" balasnya mengangkat bahu ringan

"Seperti apa? Memberikan perusahaan kalimat baik pada mu?"

"Ya, sesuatu semacam itu dan lainnya" balasnya tersenyum

"Bagaimana kau bisa yakin?" Tanya ku "aku bisa saja jadi tunawisma setelah kita bercerai" lanjut ku yang membuat tawanya meledak "apa?"

"Bercerai dengan ku akan membuat mu menjadi salah satu wanita berkekuasaan besar di kota, malah di negara bagian" balasnya menggigit bibirnya menahan tawa

"Bagaimana bisa perceraian kita menjadi pendongkrak reputasi ku?" Tanya ku tidak mengerti

"Well, istriku tersayang, biar aku jelaskan bagaimana perceraian kita menjadi pendongkrak reputasi mu" ia berdeham "perjanjian kita, 2 tahun pernikahan memberikan mu 20% harta ku. Dan mungkin kau sudah menebak kalau tanpa warisan kakek ku, aku tidak memiliki apapun, yang berarti, 20% mu adalah sebagian dari warisan kakek ku, dan warisan kakek ku adalah.."

"Absneth empire" bisik ku mengangguk mengerti "aku tidak berpikir kesana"

"Kau akan menjadi lebih berkuasa dan kaya dibandingkan dengan ku" ucapnya pelan

"Jangan konyol, Scott"

"Aku tidak konyol, itu kenyataan, kau memiliki banyak saham atas nama mu, yang aku yakin akan melonjak naik suatu hari nanti, lalu kau akan mendapat separuh harta ku. Kau akan menjadi lebih beruang daripada aku" jelasnya yakin

"Dan perusahaan mu akan berkembang pesat" tambah ku meyakinkannya dan ternyata gagal

"Tepat sekali, kau akan semakin beruang. Suami mu akan menjadi pria terberuntung di dunia karena memiliki mu"

"Scott, kau adalah suami ku" ucap ku datar "dan jelas kau sangat beruntung memiliki ku"

"Kau tahu bukan itu maksud ku" balasnya menghela nafas pelan "suami baru mu, pria yang akan menggantikan posisi ku"

"Aw, Scott, kau membuat ku terharu" goda ku bergerak mendekat padanya, tapi responnya membuat ku tersinggung, ia bergerak menjauhi ku "apa aku membuat mu tersinggung atau sesuatu?"

"Aku hanya sedang tidak mood untuk hal seperti itu" balasnya singkat

"Hal seperti apa? Aku hanya menyatakan perasaan ku, apa itu salah?" Tanya ku menahan emosi ku yang sedang sensitif

"Tidak, hanya saja... Ah, sudah lah lupakan" ia menghela nafas dan berdiri dari sofa

"Scott.. Apa yang salah dengan mu?" Aku ikut berdiri dan menahan tangannya

The Secret Life of The Caring Daughter (The Secret Life Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang