3. Keep it Strong Until You Make it

7.8K 286 0
                                    

11 bulan yang lalu..

Aku memiliki aura pekerjaan yang damai, lupakan tentang pekerjaan ekstra ku dan atasan yang kurang ajar saat memberiku pekerjaan yang seharusnya menjadi tugasnya, maka sampailah aku di aura pekerjaan yang damai. Aku harus menyetel kepala ku untuk berpikir pekerjaan di kantor lebih baik dan mudah daripada pekerjaan paruh waktu yang ku lakukan untuk sementara saat masih kuliah kemarin. Aku membenci pekerjaan itu, dan aku lebih menyukai bekerja di kantor. Tidak boleh ada penyesalan, lagi pula apa yang akan ku dapatkan dari hanya menjadi SPG toko? Mentok-mentok, aku hanya akan menjadi manager operasional toko. Bekerja di kantor jelas memiliki kemungkinan sukses yang sangat jauh lebih baik

"Lyss"

"Ya?" Aku mengadah dan melihat Fran

"Mr. Hasan menanti mu diruangannya" ucapnya singkat lalu pergi lagi. Aku tidak mengerti mengapa ia tidak menelpon meja ku saja..

Saat aku sampai di ruangan Fran, yang tepatnya ada di depan ruangan pria yang aku temui, aku menemukan ia tidak ada di mejanya. jadi aku langsung saja mengetuk pintu ruangan Mr. Hasan, saat di ijinkan masuk, aku membuka pintunya, kali ini Ms. Adelyn tidak hadir, dia hanya sendiri di dalam sana.

Sebelum apapun, sudahkah aku menjelaskan bagaimana bos ku ini? Sepertinya belum. Rudolpf Hasan, 38 tahun, menikah dengan seorang wanita yang sangat manis, memiliki 2 anak perempuan yang sangat manis seperti ibunya, keturunan Hispanik, dan untuk pria seumurannya, ia masih terlihat cukup menarik, dia tidak tinggi, sekitar 168cm, tapi juga tidak gempal, dia ukuran berat badan normal

Sekarang, kita pindah ke bagian yang aneh, tapi juga menarik. Saat melihat ku datang, Mr. Hasan langsung berdiri dari kursinya untuk menghampiri ku lalu memerintahkan ku untuk duduk di sofanya. Dia mulai dengan bertanya bagaimana pekerjaan ku setelah promosi, yang aku jawab dengan versi sopan dari berat, sibuk, dan membenci atasan ku. Setelah mendengar jawaban ku, ia duduk di sofa, sofa yang sama dengan ku saat kita sama-sama tahu kalau sofa itu terlalu kecil untuk memberikan banyak jarak. Aku jelas bukan "office slut", jadi saat ia melakukan itu, aku mulai panik, tapi aku menarik nafas dan menenangkan diri, mungkin bos ku hanya bersikap ramah.. lalu Mr. Hasan kembali bertanya hal lain yang dengan mudah dan santai ku jawab, sampai pada satu titik saat aku sedang menjawab pertanyaannya tentang bagaimana pandangan ku terhadap atasan ku, tangannya mendarat di paha ku yang langsung dengan refleks membuat ku loncat berdiri. Itu jelas bukan sekedar ramah, ramah menyentuh bahu, bukan paha! Itu pelecehan!

"Sir, apa yang anda lakukan?" Tanya ku ragu. Aku ingin keluar, tapi ia menghalangi pintunya

"Lyss, sepertinya aku patut mendapat balasan" ucapnya tertawa

"Balasan? Balasan apa?" Aku harus menemukan cara untuk keluar dari ruangan ini

"Tidak ada yang mendapat promosi setelah baru hanya 18 bulan bekerja" sudah ku tebak ada yang mencurigakan dari promosi ku! Mungkin itu alasan Mr. Tobias sangat membenci ku dan memberiku banyak tugasnya, dia tahu kalau aku tidak mendapat posisi ku karena aku sendiri

"Saya tidak ingin promosinya" sembur ku mundur menjauh. Apa dia akan memaksa ku melakukan sesuatu yang aku tidak ingin? Apa ia sebodoh itu akan mencoba melakukan hal itu di kantor saat banyak sekali pegawai duduk di dekat ruangannya? "Anda bisa mengambilnya kembali" lanjut ku menabrak dinding. Klise, sangat-sangat klise

"Tidak bisa di tarik kembali, sekarang aku ingin imbalan ku" ucapnya semakin mendekat

"Tolong, sir, jangan" ucap ku panik, dia semakin dekat, "tolong, jangan" dan hari ini adalah hari terakhir aku akan pernah memandang kerja di kantor dengan sama lagi. Semuanya hancur. Mereka menang, aku tidak akan bisa bertahan disini setelah hari ini

Lalu siapapun yang mengetuk pintu menjadi penyelamat ku, aku akan selamanya berutang padanya karena menyelamatkan ku dengan ketukan polosnya, sungguh. Dan ternyata orang itu adalah Fran, aku tidak pernah bersyukur seperti ini padanya. Sesaat pria sialan ini teralih, aku mengambil kesempatan itu untuk keluar dari ruangan itu, aku yakin mata ku sudah berlinangan air, karena itu toilet lah tujuan utama ku

Aku ingin menggosok tubuh ku sekeras mungkin, aku ingin membersihkan diri ku dari pria itu, tangannya dan bagian lain yang menyentuh ku, bahkan hanya bekas nafasnya yang terkena kulit ku, aku ingin menggosok semua bersih, bersih, sampai merah semua. Aku tidak bisa berhenti menangis, air mata ku tetap mengalir. Aku tidak--

"Lyss" aku tidak ingin melihat siapapun, bahkan penyelamat ku sekali pun yang sangat jarang kedengaran berbicara lembut "maaf aku tidak datang lebih cepat" itu mengejutkan ku, sungguh, dia bisa bersikap ramah..

"Bukan salah mu, itu salah ku bersikap terlalu buta untuk melihatnya" balas ku mengelap mata ku

"Aku akan menuju HR sekarang" ucap Fran memberi tahu ku

"Kenapa?" Maksud ku kenapa ia yang akan menuju HR bukan aku, tapi apapun yang Fran tangkap sepertinya sama-sama baik

"Dia harus dilaporkan, itu pelecehan, aku memang tidak ada di sana sebagai saksi mata, tapi aku tahu bagaimana sebuah pelecehan terlihat" ucap Fran berapi-api "kau ingin ikut?"

"Aku tidak yakin ingin berjalan di tengah orang-orang dengan maskara luntur" balas ku memaksakan tawa

"Diam disini, aku akan kembali dengan kotak make up mu" ucapnya lalu pergi tanpa menunggu jawaban. Well, well, ternyata Fran bisa bersikap peduli

Setelah aku, di temani Fran melaporkan pria bajingan itu, bagian HR menyuruh ku pulang dan cuti seminggu tanpa memotong jatah ku, aku tidak butuh itu sebenarnya, semakin banyak waktu luang, semakin pikiran ku melayang kemana-mana, dan itu adalah hal terakhir yang aku inginkan, tapi aku tidak memiliki pilihan. Jadi sekarang aku membereskan barang-barang ku dan bersiap untuk pulang cepat, berkali-kali meminta maaf pada Mr. Tobias yang sangat mengejutkan berubah ramah pada ku, dia bahkan tersenyum pada ku.. sebuah anomali

Kembali di rumah, yang aku inginkan hanya menghubungi bunda, tapi aku tidak bisa melakukan itu karena aku akan membuatnya khawatir dan mencecar ku dengan banyak pertanyaan yang saling terkait. Aku tidak bisa melibatkan bunda di sini, aku 28, sudah tinggal sendiri, dan aku bisa mengatasi apapun sendiri. Mungkin aku harus menelpon Greg, ada dia sibuk saat ini? Ku harap semoga tidak

The Secret Life of The Caring Daughter (The Secret Life Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang