2. Get Your Head in The Game!

13.7K 351 2
                                    

1 tahun yang lalu..

Semua orang tahu, kalau bos muda itu selalu menarik, itu sudah menjadi hal terklise dalam dunia kantor. Aku sebenarnya sangat membenci hal klise itu, karena hanya dia yang di gosip kan oleh para wanita disini, bahkan yang sudah menikah sekali pun. Maksud ku, tidak kah mereka sadar kalau apapun yang mereka pikirkan hanya sekedar fantasi yang tidak akan pernah selamanya terjadi dalam kantor seperti ini ditambah dengan sikap arogannya? Berpikir kalau pada suatu hari si bos muda akan menoleh pada salah satu dari mereka dan merasa tertarik, lalu mengajak mereka kencan atau setidaknya "pulang", kalau kau mengerti maksud ku, akan pernah terjadi, maka itu membuktikan kalau wanita kantoran seperti mereka kekurangan waktu personal sampai harus berimajinasi seperti itu. Itu sudah jelas, dia tidak akan pernah menatap mu atau bahkan menoleh pada mu kecuali saat kau melakukan sesuatu yang buruk atau saat pemecatan dilakukan, bahkan kadang mereka hanya berbicara tanpa menatap saat pemecatan.

Kembali pada si bos muda, posisi dia adalah bos diatas bos diatas bos, jadi itu membuatnya bos teratas pada sub-divisi ini, atau mungkin harus ku katakan bos sebagai dari divisi ini, karena itulah dia, yang kebetulan memiliki ruangan yang di tempatkan di sini. Harus ku akui, kita adalah pegawai tercere di perusahaan ini. Dan teori yang ku katakan sebelumnya, jelas sekali untuk kita, malah, kita adalah yang utama..

Setiap saat mereka membicarakan Scott Radson, bos muda memiliki nama belakang yang aneh aku tahu, aku selalu mencoba membuat diri ku setertarik mungkin dengan topik tersebut dengan tidak menyela apapun yang mereka katakan tentangnya. Aku saat ini sudah cukup senang dengan hubungan ku yang sekarang, Greg dan aku telah bersama selama 1 tahun, tapi kita tidak berencana untuk melakukan apapun yang serius, dan aku bahagia saja walaupun tidak memiliki rencana masa depan

"Lyss" panggil seseorang mengejutkan ku

"Ya?" Ucap ku mengadah

"Kau ikut makan siang?" Ajak Angelica santai

"Tidak hari ini, aku harus menyelesaikan pekerjaan ku. Aku cuti untuk kelulusan adik ku, ingat?" Tolak ku tersenyum

"Ah, kau kakak yang luar biasa" ucap Angelica tersenyum "aku harap kakak ku lebih seperti mu" lanjutnya

"All work, and no play?" Ucap ku jahil

"Kau tahu maksud ku, Lyss" balas Angelica mengerlingkan mata "aku akan membawakan salad untuk mu saat kembali"

"Terima kasih" ucap ku tersenyum

Keluarga selalu lebih penting dibandingkan apapun, karena itu, aku selalu menyediakan waktu untuk mereka walaupun aku sedang tengah kesibukan seperti ini. Abigail hanya lulus sekali dari SMA, aku juga mendengar kalau ia mendapat gelar valedictorian, luar biasa sungguh adik ku satu-satunya ini, aku harus ada disana dan menyaksikannya berdiri di atas panggung. Aku adalah kakak yang paling bangga

Saat aku kembali setelah kelulusan adik ku, aku menyadari kalau cubicle ku telah diisi oleh orang lain. Apa aku di pecat atau sesuatu? Kenapa? Aku bekerja giat, aku juga sejauh ini belum pernah cuti personal, mendatangi kelulusan adik ku adalah pertama kalinya aku cuti personal. Aku bekerja lebih giat dari semua teman kerja ku, aku tidak mengerti..

"Lyss" apa ini bagian dari sekretaris bos langsung ku memanggil ku ke ruangan si bos untuk memberi tahu ku kalau aku baru saja di pecat?

"Ya?" Sebaiknya aku menggunakan trik adik ku, terus tersenyum, apapun yang terjadi. Bagaimana pun caranya melakukan itu

"Mr. Hasan memanggil mu ke ruangannya" ucapnya menatap ku datar

"Okay" aku mengangguk padanya. Well, ini lah akhir dari pekerjaan ku, mereka akan memberi tahu ku kalau aku baru saja di pecat. Tetap tenang, Lyss..

Perlahan, aku berjalan menuju ruangan Mr. Hasan, memberi anggukan kecil pada Fran, si sekretaris, sebelum mengetuk pintu menuju takdir ku. Saat aku mendengar kata setuju untuk masuk, saatnya aku memasang topeng ku. Sungguh aku terkejut saat aku melihat Ms. Adelyn, Sylvia Adelyn, bos diatas Mr. Hasan duduk di sofa ruangan itu. Okay, apa yang sedang terjadi disini? Aku tidak mengerti..

"Ms. Young" ucap Ms. Adelyn "silakan duduk"

"Mr. Hasan, Ms. Adelyn" sapa ku mengangguk pada mereka berdua lalu duduk "apa semuanya baik-baik saja?"

"Yeah, mengapa kau berpikir ada yang salah?" Ucap Ms. Adelyn ramah

"Aku tidak tahu, mungin karena anda ada disini dan anda yang dari tadi berbicara" balas ku ragu

"Oh, tuhan, kau tidak berpikir kita akan memecat mu bukan? Kau pegawai terbaik di sub-divisi ini, kenapa kita ingin memecat mu?" Ucap Ms. Adelyn tertawa ringan "tidak, Lyss, kita tidak akan memecat mu, kita ingin mempromosi mu"

"Apa?" Ucap ku terkejut

"Kau mendengar dengan benar, Ms. Young" ucap Mr. Hasan untuk pertama kalinya membuka mulut "kita ingin mempromosikan mu ke posisi asisten manager, bayaran lebih baik, jam lebih fleksibel" sepenuhnya kebohongan untuk jam fleksibel, tapi untuk bayaran lebih baik.. itu akan setimpal

"Oh, wow, itu sangat luar bisa" ucap ku tidak percaya. Aku mendapat promosi padahal baru 1,5 tahun bekerja disini! Maksud ku, di transfer ke divisi ini

"Okay, sekarang kembali bekerja" ucap Ms. Adelyn mengusir ku dengan kepalanya

"Kemana? Cubicle ku sudah di pakai orang lain" ucap ku pelan

"Kau baru saja di promosi, kau memiliki tempat kerja baru, tentu saja!" Balas Mr. Hasan gemas

"Yeah" ucap ku mengangguk "dan dimanakah itu?"

"Fran akan mengantarkan mu" balas Mr. Hasan tertawa pelan. Aku pun mengangguk dan keluar ruangan dimana Fran telah menunggu ku

Mendapat promosi memang tidak harus mendapat ruangan, karena pada dasarnya, itulah yang terjadi pada ku, aku memang mendapat promosi, tapi aku masih tetap mendapat cubicle, hanya berbeda posisi, semua barang ku sudah berpindah kemari, dan semua detailnya sama persis seperti di meja ku sebelumnya. Siapapun yang melakukan ini pasti sangat teliti sampai bisa menaruhnya dengan tepat dan persis

Sehari, dua hari, baik-baik saja, tiga hari, empat hari, masih baik-baik saja. Lalu lima hari datang, masih baik-baik saja. 3 minggu, baru mulai terasa, sudah banyak sekali yang aku lakukan untuk pekerjaan diri ku sendiri, lalu masih harus ditambah pekerjaan manager yang aku yakin bisa ditangani sendiri tapi terlalu malas untuk ia lakukan karena ia berpikir "apa gunanya memiliki asisten kalau tidak dipakai?" Tapi yang aku bisa lakukan hanya diam tanpa komplain, ini pekerjaan ku, aku hanya harus bersabar, dan dalam waktu yang telah ditentukan, aku akan merasa nyaman dengan pekerjaan ku, tidak peduli seberapa berat sebenarnya beban yang di taruh di bahu ku. Haha, berasa seperti Atlas saja aku..

"Lyss, taruh ini di meja asisten Mr. Radson"

Kenapa tidak bisa kau lakukan itu sendiri, bajingan? "Tentu" aku benci menjilat seperti ini, tersenyum saat yang ingin aku lakukan saat ini hanya berteriak muak

"Sekarang?" Lagi, aku tersenyum, hanya kali ini tambah anggukan dan berjalan pergi

"Hey, Georgia, dokumen untuk Mr. Radson dari Mr. Tobias" sapa ku mengulurkan map dokumen

"Thanks, Lyss, walaupun biasanya aku yang menjemput semua dokumen" ucapnya sedikit bingung tapi tetap tersenyum

"Sepertinya Mr. Tobias ingin cepat sampai?" Tebak ku menghibur diri

"Ya, sepertinya begitu" Georgia mengangguk

Aku pergi dari ruangan Georgia tepat saat si bos muda yang dibicarakan sebelumnya datang, aku menundukkan kepala agar ia tidak melihat wajah ku dan menjadikan ku target atau sesuatu. Itu adalah salah satu trik yang ku pelajari saat SMP, saat itu senioritas merajalela, cara terbaik menghindarinya, ya hanya menunduk. Saat aku telah berhasil melewati si bos muda, aku kembali menegakkan kepala ku tanpa menoleh ke belakang lagi, tidak ingin terjebak dengan trik ku sendiri

Kembali di meja ku sendiri, aku melihat disana ada tumpukan dokumen baru yang harus ku teliti dan urutkan. Apa ini semacam test yang mengetes seberapa kuatnya diri ku disini? Apa itu alasan mereka mempromosi ku? Mereka ingin memecat ku tapi tidak memiliki tuduhan kuat jadi mereka memancing ku untuk keluar dengan sendirinya? Well, itu tidak bekerja! Aku akan tetap disini sampai pada suatu hari aku akan sampai pada puncak tangga posisi yang sudah ku panjat dengan sendirinya. Itu adalah misi ku. Jadi biarkan saja mereka mencoba, aku tidak akan menyerah!

The Secret Life of The Caring Daughter (The Secret Life Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang