"Happy birthday Fera, happy birthday Fera, happy birthday happy birthday, happy birthday Feraaa"
Suara para tamu undangan itu sangat terdengar jelas di telingaku. Ada bahagia dalam jiwaku dan ada kesedihan di hatiku. Aku bahagia karena hari ini hari ulang tahunku dan Fera yang ke 17thn. Tetapi aku sedih karena hanya cuma Fera lah yang bisa meniup lilin tersebut.
Aku tidak cemburu, aku tidak iri kepada adik ku Fera, tetapi aku kecewa kepada orang tuaku sendiri. Sungguh aku kecewa. Mereka sama sekali tidak mengingatku, begitu pun juga Fera. Aku hanya bisa mengurung kan diriku dikamar ternyaman ini.
"Potongan kue pertama ini akan ku beri kepada papa ku tersayang, yang sudah menjaga dan menyayangiku sampai sekarang. Potongan yang kedua akan ku beri kan kepada mama ku tercinta yang sudah merawat dan membimbingku sampai sekarang. Dan yang ketiga akan ku berikan kepada...."
"Maaf gue telat"
"Nah dateng juga, potongan ketiga ini buat Fadil"
"Makasi Fera, ohiya ini buat lo"
"Kok lo bawa dua?"
"Iya yang satu lagi buat kakak lo, Fira. Dimana dia sekarang?"
"Buat apa sih kamu nanyain dia, kan aku yang ada disini"
"Iya betul tuh. Sudah dengan Fera saja"
"Maaf om bukannya saya nolak, tapi saya ingin bertemu dengan Fira"
"Yasudah tidak usah dipermasalahkan. Fira ada diatas kamu kesana saja"
"Mama kok gitu si"
"Sudah biarkan saja sayang"
"Oke terimakasih tante. Fadil izin ke atas"
...
Tok tok tok
"Masuk"
"Non Fira makan dahulu, non dari pagi belum makan. Nih Bi Ajeng buatin makanan kesukaan non"
"Iya bi simpan diatas meja saja, Fira belum laper"
"Ohiya non, selamat ulang tahun yang ke 17 ya semoga panjang umur sehat selalu pokoknya yang terbaik buat non, smoga suka ya bibi cuma bisa kasih ini"
"Aduh Bi Ajeng baik banget, aamiin makasih ya Bi. Aku sayang bibi, sini peluk dulu"
"Bibi bau kotor kamu uda dandan dan wangi masa mau peluk bibi?"
"Gapapa kok bi, sini"
"Sungguh mulia sekali hati non Fira, beda seperti non Fera"
"Hust bibi tidak boleh berbicara seperti itu, Fera baik kok. Dia cantik, putih, segala galanya"
"Fir buka pintunya, ini gue Fadil.. Gue ...."
"Non Fira juga cantik kok, jujur bahkan sekarang non Fira jauh lebih cantik dari non Fera, non Fira rajin dan pintar"
Deg!
Benar kata bi Ajeng. Lo jauh lebih cantik dari Fera. Lo lebih rajin dan pintar dari Fera. Bahkan lo udah bikin gue jatuh cinta Fir. Tapi lo tetep sederhana lo tetep nunjukin kemuliaan hati lo. Itu penyebab gue jatuh cinta sama lo.
"Eh den Fadil. Sejak kapan ada disini?"
"Eh Bi Ajeng. Baru saja datang kok. Fira ada didalam?"
"Ada kok masuk saja, Bibi ke dapur dulu ya"
"Iya bi terimakasih"
Trekk..
"Aaaa Bibi mati lampuuu"
"Happy birthday Fira, happy birthday happy birthday, happy birthday FIRAAA"
"FADILLL!!?"
"Iya ini gue, kenapa? Lo seneng?"
"Engga, gue cuma kaget saja. Btw nyalain dong lampunya, masa ngobrol gelap gelapan".
"Hehe iya lupa, btw happy birthday ya! Best wishes for you. Ini kue sama kado nya"
"Aduh yaampun lo baik banget. Gue kira lo gak inget sama gue. Karena cuma lo sama bibi doang yang inget sama gue, keluarga gue aja gada yg inget terutama papa mama dan Fera hikss"
"Ssssttt jangan nangis. Tenang ada gue disini selalu buat lo! Jangan sedih lagi ya! Senyum dong"
"Iya makasi banyak ya Dil"
"Nah begitu dong senyum, iya sama-sama"
"Jalan yuk?"
"Hah? Jalan?"
"Iya jalan, kenapa? Kok kaget gitu? Kapan lagi coba jalan sama orang ganteng"
"Jehh siapa bilang lo ganteng"
"Lah memang gue ganteng. Kenapa? Lo suka?"
Deg!
"Apasi, nyebelin banget! Bete pokoknya!"
"Yasudah mangkannya biar gak bete lagi kita jalan"
"Tapi...."
"Kenapa? Lo takut sama Fera. Hey dia adik lo, ngapain takut? Yang ada dia takut sama lo, gue aja takut hahaha. Lagian Fera sudah dengan Aldi kok"
"Yasudah kalau lo takut sama gue ngapain ngajak gue jalan? Sono aja pulang. Lagian Fera mau nya sama lo".
"Yaaa marah haha, bercanda sayang eh salah ya. Gapapa deh haha. Tapi gue mau nya sama lo gimana dong?"
"Kok lo jadi nyebelin begitu si"
"Yasudah tidak usah banyak bicara, cepat sekarang ganti baju, atau mau gue yang gantiin?"
"FADILLL!!!"
"Hahaha, iyaa gue keluar. Cepet ya jangan lama"
"Siap bos"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Merindukanmu
General FictionFadil Adam Rizik. Satu lelaki yang bisa membuat seorang Fira jatuh cinta sejak dulu hingga sekarang. Namun dunia berkata lain, bahkan dunia tak berpihak kepadanya. Lelaki itu hanya diperbolehkan untuk adiknya, Fera. Fira dan Fera. Kakak-adik kemba...