Back To School

1.9K 63 0
                                    

Yosh! Sekarang adalah hari terakhir masa hukuman ku. Seminggu diam dikamar rasanya seperti sebulan.

Sepi, bete, bosan, jenuh itulah yang aku rasakan selama seminggu diam dikamar. Oh sungguh kejam Papa ku. Tapi tenang. Aku sayang dia.

Hari ini aku sangat bersemangat. Bahkan saking semangat nya aku bangun sebelum jam weker hello kitty ku berdering.

Bagaimana tidak. Karena hari ini aku bisa kembali sekolah. Rasanya bagai burung yang diam disangkar begitu dikeluakan dia akan terbang ke udara dengan begitu riang nya, memandang betapa indahnya dunia, dan bisa merasakan betapa bahagia nya berada di alam bebas. Sama seperti diriku, ya kurang lebih seperti itu.

Setelah aku melakukan ritual pagi, ya pasti tahu lah seperti apa. Bi Ajeng sudah menyiapkan segelas susu coklat dan sebuah roti coklat kesukaan ku. Aku makan dengan lahap nya.

"Pagi non Fira, kok keliatan seger banget hari ini?" timpal Bi Ajeng saat dia sedang menyapu

"Pagi juga Bi. Hehe iya lah bagaimana aku tak bahagia, hari ini hari pertama aku bakal kembali lagi ke sekolah" balasku dengan senyuman yang terindah

"Gak usah lebay gitu deh kak" cibir adikku Fera

"Sudah sudah tidak usah dipermasalahkan. Bibi permisi kebelakang dulu ya non"

"Ohiya Bi, selamat bekerja" jawabku

"Firaaa.. Firaaa.."

"Eh ada Fadil"

"Fira nya ada tante?"

"Fadil? Udah nunggu lama maaf ya"

"Maaf Fer, gue mau jemput Fira"

"Mamaa, Fadil jahat" kata Fera sambil memanyunkan bibirnya dengan manja.

Fadil hanya bergidik geli.

"Nah itu dia. Fir ayo jalan"

"Jalan? Kemana?"

"Ya kesekolah lah, masa ke bioskop"

"Oh hehe"

"Nggak gak bisa! Fadil harus sama Fera"

"Gue mau sama Fira!"

"Mamaaa" kata Fera dengan manjanya

"Fadil, mending kamu sama Fera saja. Nanti Fira sama Aldi, ntar Aldi tante suruh jemput Fira ya"

"Tapi tante, Fadil kesini mau jemput Fira"

"Yaudah, Fira sama Pak Irul saja. Siap kan Pak?" kataku sedikit berteriak

"Siap non"

"Tuh Fira bakal sama Pak Irul. Jadi lo sama gue"

"Tapi Fir"

"Sudah lo sama Fera saja, gue bisa kok sama Pak Irul"

"Yaudah berangkat ntar telat" sambar mama

"Fadil ayoo"

"Iya deh. Fadil berangkat dulu. Fir, lo hati hati ya"

"Mah Fera berangkat dulu" kata Fera sambil mencium pipi mama nya tersebut

"Fira juga berangkat ya"

"Iya hati hati kalian semua"

Diperjalanan aku melamun memandang kaca mobil melihat apa yang dilakukan orang-orang disekitar. Seketika aku teringat tadi saat Mama ku em maksudku mama tiriku berkata "iya hati-hati kalian semua" baru kali ini aku mendengar kata itu lagi semenjak Mama kandung ku.... Em ah sudah lah mengingat itu membuat aku ingin menangis.

Tak terasa aku sudah sampai digerbang sekolah, tetapi pikiran ku masih melayang-layang entah kemana.

"Non Fira sudah sampai disekolah"

"Non.. Non..."

"Eh iya Pak, sudah sampai ya? Oh iya hehe maaf tadi Fira ngelamun"

"Jangan pikirin yang bikin non sedih ya. Sekarang belajar yang bener bikin Tuan Fauzan bangga dengan non Fira"

"Iya Pak siap. Doakan saja. Em terimakasih ya Pak Irul.

"Iya non. Semangat belajar ya. Bapak pulang dulu. Kalau ingin dijemput, telepon Pak Irul saja ya"

"Siap Pak Irul"

...

Aku setengah berlari menyusuri setiap koridor. Dan untung lah tidak telat.

Saat aku melewati kelas Fadil. Kulihat dia sedang bercanda dengan Fera. Yasudah lah. Mungkin dia bahagia dengan Fera. Apa si Fir, kok jadi mikirin hal yang gak penting.

Saat aku sampai di kelas ku. Sungguh tidak ada yang berbeda, masih sama seperti dulu. Oh aku rindu kelas ku.

"FIRAAA LO KEMANA AJA GUE KANGENNN BANGET SAMA LOO" Teriak Zhifa sambil memeluk ku erat. Akupun membalas pelukannya.

"Gue juga kangen kok sama lo"

"Lo kemana saja? Kata adik lo, Fera. Katanya lo sakit? Lo sakit apa? Kenapa lo gak bilang sama gue? Waktu gue mau jenguk lo. Tapi kata Fera lo gak dirumah" kata Zhifa. Plis ngerti dia itu bawel kepo jadi maklum ya.

"Aduh Zhifa lo bawel banget si, plis deh gue belum duduk di kursi gue, tas masih dipundak" kataku sewot

"Yah maaf deh ya hehe. Habis nya gue kangen banget sama lo"

"Iyaa haha gue juga tau, lo kan fans gue"

"Enak saja"

Kita berdua pun tertawa bersama. Tetapi kebahagiaan itu dirusak dengan kedatangan Pak Ricky.

"Yah ini guru gak tau orang lagi lepas kangen apa" gerutu Zhifa , sumpah mukanya gemesin

"Haha nanti istirahat dan pulang sekolah kita lepas rindu kita tenang saja"

"Janji?"

"Iya janji" sembari memcantelkan kelingking ku dengan nya.
...
Dua jam berlalu rasanya ngantuk sekali tetapi aku mengerti apa yang sudah dijelaskan oleh pak Ricky. Dengan girang nya Zhifa mengajak ku ke kantin.

"Pokoknya lo harus cerita semua nya selama lo gak sekolah! Gue tahu kok lo gak sakit"

Darimana Zhifa tahu semuanya?

"Lo gak usah tanya gue tau darimana. Gue sahabat lo. Kita deket gak setahun duatahun. Tapi dari kecil dari kita TK. Wajar kalau gue tahu semua tentang lo! Tapi tenang. Gue bakal selalu disisi lo!" gila aku tercengang, kaget, dan aku terharu. Ternyata Zhifa sahabat ku yang super bawel dan kepo ini bisa berbicara selantang itu.

"Gue bakal cerita sepulang sekolah, karena waktu istirahat tidak lah cukup"

"Baiklah. Pulang sekolah kita kerumah gue. Dirumah sepi Mama Papa kerja. Bang Ilham kuliah".

"Sudah bell tuh, yuk ke kelas lagi. Sebelum Bu Dwina datang"

"Ayok"

***

Aku MerindukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang