Part ● 1

28.5K 1.2K 17
                                    

Ini adalah karya pertama misa sejak bergabung dengan dunia oranye.
Tepatnya ide cerita menggantung sejak tahun 2014, karena kurang terlalu Pd buat publise. Jadi yaa sempet jadi jamur untuk beberapa waktu yang sangat lama. Sebelum akhirnya misa meyakinkan diri bahwa ini hanya untuk memuaskan kesenangan pribadi_yang hobi banget bikin cerita. Sampek buku tulis jaman sekolah aja isinya cuma cerpen semua😆.
Dapat referensi cerita ini juga setelah baca-baca karyanya Alexandra Ivy juga Jeaniene Frost. Yang menurut misa gaya bahasa mereka itu keren banget.😍😍

Pokoknya semoga kalian suka dengan gaya cerita yang misa bawakan ini.
Semua yang misa tulis disini adalah imajinasi ala-ala amatir. Jadi kalau ada sedikit rasa kecewa itu yaa wajar-wajar saja. Sebab misa juga belum punya lisensi sebagai seorang penulis. Punyanya cuma modal nekad, setengah pede. Kalau ada yang suka terus baca yaaa syukur, kalau nggak ada yang suka yaaa udah. Nggak ribet toh...hehe
Kuy kasih misa semangat dengan rajin vote and comment😆😆.

😘😘😜

"Masa akan terus berlalu seiring dengan bertambahnya waktu.
Dan yang tersisa dari keabadian hanyalah kehampaan yang akan terus berulang-ulang akhirnya."

__MisaAmaney__

Genre #Werewolf#NotHuman#Fantasy

❤Happy reading ❤

'Jika memang dapat memilih, maka aku akan memilih di lahirkan sebagai manusia biasa. Bukan sebagai makhluk berhati dingin yang memiliki darah yang di kutuk oleh sang pencipta.
Bukan aku yang menginginkannya, tetapi takdirlah yang membawaku padamu. Melewati keabadian ini yang terasa menjemukan di bawah bayang-bayang gelap akan datangnya kegilaan yang kelak akan merenggut satu-satunya jiwa_yang bahkan tak kumiliki sebelumnya.
Bulan akan menjadi saksinya, di mana aku akan tunduk dalam kuasamu. Sebagaimana sang takdir telah menebarkan benang-benangnya di setiap jalan yang telah di gariskan.
Dan ketika saatnya tiba, yakinkan padaku bahwa takdir yang bertaut denganmu adalah sebagian kecil hadiah yang akan menjadi sumber bahagiaku'

_Lea Elliana Eugine_

Jagalah langkahmu sebab mereka berada diantara kalian. Mengintai, menunggu saat kalian lalai. Hingga sampai akhirnya kalianpun tak lebih dari sekedar mangsa untuk mereka"

_no name_

"Tentu saja kami berbeda, walapun hampir serupa dengan kalian para manusia, tetapi kegelapan lah yang terasa begitu dominan dalam kehidupan yang mengikat kami dengan takdir. Malam selalu menjadi teman terbaik untuk menghabiskan waktu yang terasa seakan tak ada habisnya. Haruskah aku yang berada diantara kegelapan dapat menyebrang ketempat kalian yang dipenuhi dengan cahaya terang"
●●●●

Pergantian malam tahun baru

Chicago tampak hinggar bingar dengan kehidupan malam. Kota besar yang akan selalu tampak memukau dengan segala bentuk modernisasi zaman. Salah satu kota terbesar di daratan Amerika. Tempat yang menjanjikan segala bentuk kemudahan dunia. Namun juga merupakan tempat di penuhinya kebobrokan yang menjadi bayang-bayang gelap di balik kemegahannya.

••••

Dari sudut gang, terlihat dua orang tengah berjalan dengan tergesa menuju keramaian kota. Lebih tepatnya dua orang wanita yang berjalan begitu antusias_walaupun yang terlihat hanya seorang saja yang tampak begitu bersemangat, sedang salah seorang lainnya yang berjalan paling belakang terlihat waspada dengan sekitarnya. Seolah mengabaikan sikap kaku dari rekannya, wanita yang berjalan di depan terlihat begitu antusias memperhatikan segala sesuatu yang entah sepertinya membuatnya kagum, hingga membuatnya terus bergumam sendiri.

"Nona, sebaiknya kita segera kembali" ucap wanita yang memiliki rambut pendek sebahu kepada wanita yang berjalan di depannya.

"Ayolah Eve, tidak akan apa-apa. Ini perjalanan perdanaku, jangan merusaknya dengan ke kakuanmu itu" tukas wanita yang berambut panjang seraya merapatkan mantel yang menutupi keseluruhan tubuhnya.

"Tapi, master akan sangat murka jika tahu nona menyelinap dari penjagaan"

Wanita cantik yang sebelumnya berada di depan itupun menghentikan langkah, lalu membalikkan badan menghadap wanita yang sedari tadi berjalan di belakanganya. Seolah ia tak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang di sekelilingnya yang menatap takjub pada paras yang memiliki kecantikan tak manusiawi tersebut.

"Kau benar-benar selalu bisa merusak kesenanganku Eve, kau ini temanku atau bukan!? Hanya sekali ini saja. Lagipula master tak akan tahu. Hmm, ya kukira sampai beberapa menit yang akan datang. Jadi tak ada salahnya kan kita berkeliling sebentar"

Wanita yang di panggil Eve itupun menghela nafas frustasi. Pasti akan selalu seperti ini, sejak dulu ia memang tak akan pernah bisa menolak keinginan nona mudanya yang super merepotkan ini. Akan tetapi selama ini memang Eve sangat menyayangi nona muda sekaligus teman baiknya tersebut.

Kupikir tak ada salahnya, lagipula aku akan selalu ada disisinya untuk menjaganya.

"Baiklah nona. Tapi tidak untuk lebih dari satu jam" putusnya setengah hati.

Untunglah Eve selalu memiliki reflek yang bagus, hingga ketika wanita yang berdiri di depannya itu menubruk tubuhnya dan memberikan pelukan yang cukup erat tak membuat badannya terpental. Terkadang Eve sendiri heran dengan sikap kekanakan nona mudanya itu. Walau harus Eve akui, bila hal itu wajar dilakukan oleh wanita itu mengingat ini adalah kali pertama ia melihat dunia luar.

"Kau tahu Eve!? kau memang teman terbaikku. Di sepanjang keabadian. hihi ingatlah Evelyn Demortimer adalah teman terbaik Lea Elliana Eugine"

Tak urung hal itu membuat wajah datar Eve yang sedari tadi tampak waspada berubah teduh dengan senyum samar yang menghiasi ujung bibirnya.

"Dan satu lagi, jangan menyuruhku untuk selalu memperingatimu. Panggil aku Elliana saat hanya ada kita Eve. Aku tak mau kekakuan Basco menurun padamu...hihihi"

Wanita yang bernama Elliana itupun tergelak dengan ucapannya barusan.

Lalu keduanyapun melanjutkan langkah mereka yang sempat terhenti. Menikmati apa yang tidak pernah mereka temukan dibalik tembok kastil yang mereka tinggali. Terutama bagi wanita yang bernama Elliana tersebut.

Hanya saja keduanya seakan tak menyadari, bila apa yang tengah berjalan kini adalah bagian dari takdir yang kelak akan mereka jalani. Titik awal di mana semua akan bermula. Entah akhir yang baik atau sebaliknya, nampaknya itu masih terselubung dengan bayang-bayang gelap sang waktu.

○○○○

Bagi kebanyakan manusia, makhluk-makhluk immortal hanyalah sekedar mitos. Tanpa mereka tahu bahwa makhluk mitos itu berbaur diantara mereka, melakukan apa yang manusia lakukan, mengikuti apa yang manusia sebut sebagai modernisasi teknologi.

Vampire, werewolf bukan sekedar cerita fiksi. Keberadaan mereka sangat nyata. Bahkan hal itu tak disadari oleh para manusia. Hanya sebagian kecil manusia yang mengetahui keberadaan mereka, atau sedikit sekali yang dapat berinteraksi secara langsung dengan makhluk-makhluk immortal tersebut.

Terkadang ada banyak hal didunia ini yang memang tidak perlu diketahui oleh manusia. Sebab tidak semua dari mereka_para makhluk fana itu mampu menanggungnya. Karena rentannya jiwa mereka yang dengan mudah terperdaya bayang-bayang gelap keserakahan serta kekejian. Menempatkan mereka pada posisi yang lemah dan gampang untuk dipengaruhi.
Bukan semata-mata tentang peliknya kehidupan. Namun lebih pada pengendalian keseimbangan.
Biarlah manusia hidup dengan cara mereka, tanpa menyadari hal-hal berbahaya disekelilingnya. Namun sang pencipta bukannya tidak memberikan peringatan. Sebab hanya mereka yang peka lah yang akan dapat mengerti dan memahaminya.
Cukup dengan tinggalkan apa yang dilarang, dan kerjakan apa yang diperintahkan.
••••••

Jeng..jeng...jenggg taraaaa part revisi sudah mulai mengudara. Semoga menjadi lebih baik dan asik untuk dibaca. Jangan lupa tinggalkan pesan-kesan kalian dikolom komentar. Anggaplah sebagai reward untuk sang pejuang mimpi ini😆.

Ps: Banyak revisi jadi ada beberapa bagian yang dirubah. Tapi inti cerita dan endingnya masih sama.

Salam sejuta sayang

MisaAmaney😘

The Alpha PurebloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang