Sebelumnya misa ingin meminta maaf untuk keterlambatan updet next partnya. Ohhh ucapkan terimakasih untuk @itsMechacacul yang sudah membuatkan cover yg begitu amazing ini😉
Aku sukaaa Aku sukaa 😁😁
Misa jadi semangat untuk lanjut next partnya.Dan untuk kalian yang merasa jengkel dengan mood misa yang jarang updet. Bisa left story misa dari bacaan kalian. Karena disini misa tidak bisa berjanji akan dengan rutin mengunjungi dunia oranye ini. Tapi diawal misa sudah janji kalau cerita ini akan tetap berlanjut sampai part akhir. Jadi semisal ada yang kurang sabar dan kurang berkenan dengan cara misa disini, just left or delete my story from your reading list. (Bener gkk sih bahasanya 😂😂😅)
Kira-kira Adaa yang sedang menunggu???
Sampai dimana kita kemarin?
Sepertinya sudah banyak yang bosan jadii tak perlu berlama-lama yaa.
Welcome to my world for new reads. 😊😊😍Genre #Werewolf#NotHuman#Fantasy
Happy reading 😙😙
•[•••]•
Kali ini baik Elliana maupun Evelyn sama sekali tidak mengurangi kecepatan berlari mereka. Sesekali pandangannya menatap waspada kearah belakang, memastikan bahwa tak ada dari anggota kawanan yang mengikuti keduanya.
Elle merasa setidaknya mereka telah berlari cukup jauh, sesuatu dalam dirinya mulai protes karena tenaganya yang di paksakan. Bagaimana tidak jika wanita cantik itu belum sempat makan untuk mengganti tenaga yang sebelumnya telah di kuras habis oleh Damian.
Ketika Eve datang menemuinya dan memberitahukan detail rencana mereka, Elle tak ingin lagi membuang waktu. Sekalipun harus menahan kebutuhannya sendiri.
"Berhenti Eve, kurasa kita sudah pergi cukup jauh" ucap Elliana.
"Selama kita masih di tanah illinois maka Alpha Damian akan dapat dengan mudah menemukan anda nona" tukas Eve dengan ketidak setujuannya.
"Setidaknya kita sudah tiba di perbatasan Eve, bersantailah sedikit. Aku tahu kalau kau juga butuh mengisi tenaga" jelas Elle.
"Lagi pula aku harus segera mendapatkan pengalihan sebelum hal ini mempengaruhi staminaku" tambahnya seraya menyapukan tangan pada perutnya sambil lalu.Evelyn yang mengerti akan isyarat tersebut tampak menegang di tempatnya berdiri, pikirannya dengan cepat menganalisa apa yang tadi hendak di sampaikan oleh wanita cantik yang telah menyandarkan tubuhnya di salah satu pohon disana.
"Maksud nona..apakah?"
"Ya, ya apa yang kau pikirkan memang benar Eve.
Aku bahkan bisa merasakan keberadaannya walau masih sangat samar dan lemah" potong Elle dengan cepat, apapun yang mereka bicarakan saat ini adalah sesuatu yang tidak dapat mereka bahas di semua tempat. Sebab bisa saja ada makhluk lain yang mendengar pembicaraan mereka."Kalau memang seperti itu harusnya.."
"Apapun yang akan kau sampaikan itu tidak akan merubah keputusanku Eve. Kita sudah sangat jauh dari kawanan jadi pilihan yang tersisa adalah pergi sejauh mungkin, menghindari konfrontasi dan kau akan membantuku" sergah Elliana dengan nada final.
Hal terakhir yang mereka butuhkan adalah saling berdebat.
Sejak Elle merasakan perubahan pada dirinya, dia mulai mudah lelah. Sepertinya sesuatu yang kini tengah tumbuh di dalam rahimnya ini mengambil semua sisa energi yang bisa di dapat dari sang ibu.
Ya.... Ya.... Ya....
Tentu saja Elliana saat ini tengah mengandung, benih dari sang Alpha.Menurut perhitungan, perkembangan janin di dalam perutnya terjadi sangatlah cepat. Beberapa waktu lalu Elle hanya merasakan sesuatu yang begitu samar terasa menghangatkan rahimnya. Akan tetapi kali ini detak jantung yang begitu lembut dan berirama itu dapat terdengar dengan baik olehnya, bahkan mungkin saja dapat di dengar pula oleh seseorang yang berjarak kurang dari satu meter darinya. Dan yang paling mengejutkan, bukan hanya satu melainkan 'dua', sebagai calon ibu Elliana sangat yakin akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Alpha Pureblood
Hombres LoboDamian salvatore adalah seorang alpha arogan dari kawanan were. Tiba-tiba dipasangkan dengan keturunan yang tak pernah diduga sebelumnya. Bagaimana jadinya jika sang belahan jiwa juga begitu diinginkan oleh sebuah kekuatan besar yang mungkin tidak...