Part ● 4

13.7K 939 5
                                    

Ingatkan yaaaa, Misa sedang revisi bukannya dihapus atau nggak dilanjut. Jadi misa mohon untuk tidak ada pertanyaan lagi kedepannya.
Dan untuk semua itu butuh waktu, yang bukan cuma sedikit. Laptop sedang masuk reparasi. Ini misa publise dari handphone, jadi yaa memang agak lambat. Tapi pasti misa usahakan untuk secepatnya.

Genre #Werewolf#NotHuman#Fantasy

❤Happy reading❤

●●●

Sekembalinya mereka dari kota. Seperti halnya yang sudah Eve duga, ia mendapati murka dari masternya. Dengan membiarkan Elliana menyusup pergi dengan mengabaikan keselamatannya. Tak bisa dipungkiri bahwa segala bentuk perlindungan yang dilakukan oleh kepala keluarga Eugine, selama ini untuk Elliana bukan tanpa alasan. Melainkan karena Elliana adalah keturunan terakhir darah murni yang sejauh ini mampu bertahan hidup. Dengan semakin berkurangnya keberadaan darah murni, hal itu juga berpengaruh pada kelangsungan hidup para makhluk malam. Kekuasaan mereka akan semakin mudah untuk digoyahkan dan pasti akan berujung pada perbudakan darah.

Klan Eugine adalah keturunan yang paling dekat dengan darah para leluhur, karenanya keberadaan peranakan dari mereka merupakan hal yang harus selalu terjaga dan terlindungi. Terlebih memasuki malam-malam bulan biru dimana ras were yang merupakan musuh abadi ras vampire akan memiliki kekuatan penuh. Bukan hal yang diragukan jika peperangan akan kembali terjadi antara keduanya.

Dan yang Eve tahu adalah dia harus siap untuk menerima bentuk hukuman dari kepala klan tersebut atas tindakannya yang telah menuruti kesenangan kecil dari nona mudanya. Meski begitu Eve merasa tak menyesal, menurutnya hal itu sepadan dengan hukuman yang nanti akan diterimanya.

***

Damian Salvatore adalah calon alpha terkuat yang akan memimpin ras were mencapai puncak kejayaannya. Diantara makhluk immortal yang lain ras predator yang satu ini memang lebih menguasai rantai perburuan yang telah lama ada. Setiap kawanan akan memiliki wilayah sebagai daerah teritorinya, dan sebagai calon alpha, Damian telah mampu menakhlukkan tanah Illinois dibawah kekuasaannya. Selain itu masih banyak anggota-anggota dari kawanan lain yang memilih untuk menjadi bagian sekutunya. Karena memberikan perlawanan kepada Damian yang telah memiliki reputasi yang mengerikan bukanlah hal yang cukup bijak. Meskipun masih terbilang muda dalam usianya, kekejaman serta kekuatan yang dimilikinya bukan main-main. Sosoknya yang brutal dan liar sama sekali tak dapat tersentuh. Karena dalam setiap darahnya yang mengalir hanya meneriakkan kekuatan dan kekuasaan.

Terlepas dari semua itu kepemimpinanya tak dapat diragukan. Dapat dilihat seberapa luas pengaruh pada kawanannya. Sebab lain dari itu, sang raja tidak dipilih melainkan dilahirkan. Tidak ada yang meragukan aura agung yang dibawa oleh Damian salvatore, mengingat dari mana keturunan darahnya berasal.
Julian salvatore dan juga Vanesa hils adalah satu-satunya pureblood yang berpasangan semenjak lima ratus tahun belakangan. Selebihnya para pureblood lain hanya berpasangan dengan were biasa. Sudah sangat jelas bila darah yang mengalir pada diri Damian salvatore adalah darah pureblood sejati. Begitu pula gelombang kekuatan besar yang selalu bergaung mengelilingi dirinya, seakan menegaskan dengan pasti pada makhluk lain yang berada disekelilingnya. Bahwa dirinya merupakan penguasa. Memaksa iblis lain untuk tunduk dibawah kuasanya. Meski tak sedikit yang mencoba melawan dan berakhir sia-sia. Mengingat perbandingan kekuatan yang sangat jauh.

***

Diantara kegelapan hutan, terdapat sebuah bangunan kastil yang berdiri kokoh. Rapatnya pepohonan menyembunyikannya agar tak mudah untuk dijangkau penglihatan manusia. Siapa yang akan menduga bahwa ditengah-tengah hutan yang gelap akan berdiri sebuah bangunan megah yang cukup kuno.
Dari salah satu ruangan yang berada dilantai paling atas, dimana dari sebuah jendela besar sinar-sinar rembulan menembus keremangan malam menampakan sosok yang terpesona melihat sang bulan yang bersinar dengan angkuhnya. Wajah rupawan yang tak manusiawi itu tampak begitu bersinar. Helaian rambut panjang sehitam malam itupun menari-nari terbawa angin. Semenjak pulangnya dari kota Elliana lebih banyak tertegun. Dalam benaknya selalu terbayang sepasang bola mata sepekat malam yang seakan menghantuinya. Hingga terkadang membuatnya bergidik dan gemetar tanpa sadar. Bukan karena wajah rupawan ataupun bentuk tubuh atletis yang menjanjikan kesenangan yang menguar disekeliling pria alpha itu. Melainkan sesuatu hal yang lebih rumit yang tak mampu diketahui olehnya. Meskipun begitu, Elli merasa masih bisa mencecap aroma yang tercium dari keberadaan pria itu dimulutnya, seolah rasa itu telah menyelubungi sekujur badan dan mendominasi sekitarnya.
Sesuatu dalam dirinya seolah meronta untuk segera dibebaskan. Elli tak tahu harus bagaimana dengan segala keanehan yang dialaminya. Saat ini yang ia butuhkan adalah sahabatnya Evelyn. Karena hanya kepadanya Elli akan mencurahkan segala kegundahan jiwanya. Eve bukan sekedar sahabat untuk Elli, tetapi Eve adalah mata dan telinga untuknya.

Saat ini Eve sedang menjalani hukuman dari kepala keluarga Eugine dikarenakan kekeras kepalaannya. Mungkin hal itu akan berlangsung selama beberapa hari kedepan. Karenanya saat ini Elli hanya mampu menyimpan sendiri segala keresahan yang menghantui benaknya.

***
Sejak turunnya perintah yang diberikan oleh sang Alpha.  Anggota kawanan yang terbagi dalam beberapa kelompok menelusuri seluruh sudut kota Chicago, juga daerah-daerah sekitar yang memungkinkan sebagai tempat persembunyian. Namun nyatanya hingga saat ini belum menampakkan hasil. Target yang mereka cari seolah hilang tanpa bekas. Hal itu juga yang membuat pemuda eksentrik yang kini sedang berjalan mondar-mandir disebuah kamar motel murah yang disewanya_sambil terus menggerutu.

Beberapa kali ia menghentakkan kaki dengan sebal. Jika menilai dari penampilannya tentu kelakuan seperti itu sama sekali tidak sesuai dengannya.

"Sampai kapan kita akan terus mencarinya, aku ingin cepat pulang" serunya dengan nada sarkasme.
"Pria tua itu hanya bilang 'cari sampai ketemu' padahal kita tidak tahu yang dicari itu siapa, memangnya cuma mengandalkan nama saja cukup. Dasar merepotkan sekali"

"Jaga ucapanmu Drac, bagaimanapun dia itu Alpha kita" sela seorang pria lainnya yang duduk tenang sambil memperhatikan si pemuda eksentrik yang masih saja berjalan kesana-kemari.

"Menyebalkan. Kalian memang para orang tua kaku. Lagipula dia kan tidak ada disini...pasti dia tidak akan mendengar kalau aku memaki" Sergah pemuda itu menyebalkan, namun dengan intonasi yang makin lirih diakhir kalimatnya.

"Aku bisa mengadukanmu" Sahut lelaki itu cepat.

"Yaaaaa, dasar kau pria pengadu. Kau selalu senangkan Blay setiap pak tua Damian menghukumku" Serunya tak mau kalah.

"Aku ini Beta dalam kawanan, jadi aku akan lebih berpihak pada Alpha daripada bocah sepertimu" kali ini ada nada geli yang terselip diantara perkataannya.

"Aku bukan bocah, sebentar lagi aku akan jadi warrior yang paling kuat dikawanan. Jadi sampai saat itu tiba. Tunggulah dengan tenang sambil mencuci kentang sana. Setelah itu aku akan menendang bokongmu"

Ucapan itu memancing tawa geli dari beberapa orang yang memang berada didalam kamar tersebut. Tak terkecuali lelaki yang sedari tadi mendebat_Yang menyatakan dirinya sebagai beta dari kawanan were. Yang artinya adalah wakil langsung dari sang raja were_Damian salvatore.

Memang sejak pertemuannya dengan Elliana beberapa hari lalu. Damian langsung memberikan perintah kepada anggota kawanan yang sedang berada disekitar Chicago untuk melakukan pencarian pada pasangannya tersebut. Dan tentu saja sang Beta dan juga teman seperjalan yang juga anggota kawanannya tak luput dari tugas tersebut.
Diantaranya sang beta_Blaylock, Draco dan juga Samantha_orang-orang yang cukup akrab dengannya.
Damian memutuskan bahwa dia harus menemukan pasangannya. Segera!

"Menurutmu apa mistress sangat cantik?" Tanya Draco saat tawa yang lainnya mereda.

"Tentu saja bodoh, yang kau bicarakan itu adalah luna kita. Pasangan jiwa sang raja dari klan were pureblood"

"Aku pikir juga begitu. Makanya pak tua Damian sangat ngotot ingin menemukan pasangannya" tukas Draco dengan pandangan sedikit menerawang.
"Kau tahu blay...." terdapat jeda yang cukup panjang sebelum Draco meneruskan kalimatnya. Begitupun orang-orang disekeliling tengah menanti apa yang hendak dikatakan oleh anggota paling muda dikawanan tersebut.

"Aku....juga ingin punya kekasih"

Hening cukup lama sebelum ledakan tawa membahana memenuhi ruang kamar yang ditempati oleh pria-pria berbadan besar_seakan mempersempit ruangan yang memang pada dasarnya sudah sempit tersebut.
.
.
.
Hahhh...moodnya sedang bagus jadi disempatkan publise..

Ehh...ehh ternyata ada yang minat juga sama cerita ecek-ecek karya amatiran ini..hehe...

Domo untuk yang sudah kasih vote..yaahh kalau sempat sekali-sekali coment juga hihi *(huh ngelunjak...sukur2 udah dikasih vote.

Misa-chan kan pengen eksis juga biar kayak jurnalis beneran gitu...hihi

Happy fun lah...semoga suka

The Alpha PurebloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang