The Alpha Pureblood

Part ● 8

'You are free before the sun of the day. And free before the stars of the night. And you are free when there is no sun and no moon and no stars.

__Khalil gibran__

Genre #Werewolf#NotHuman#Fantasy

Haii..haiii...
Ada yang nungguin gakk niihhh..
Kemarin-kemarin disibukkan dngn kerjaan diakhir bulan...
Matanya masih lelah harus melototin monitor terus..
Tapi kasian sm yang nungguin lanjutannya *(ciee..sok iyes banget klau ada yg nungguin..

❤Happy Reading❤

*****

Ketika itu Evelyn baru saja keluar dari sebuah lorong yang mengarah pada ruang bawah tanah. Dengan gerakan perlahan ia membersihkan debu yang menempel pada setelan hitam favoritnya. Hampir seminggu lamanya ia mendapat hukuman dari sang master, dan selama itu pula ia tak bersama dengan nonanya.

Untuk pertama kalinya ia berada jauh dari Elliana. Benaknya mampu merasakan emosi yang dimiliki oleh Elle, karna tanpa sepengetahuan siapapun ia telah berbagi darah dengan wanita yang telah dianggapnya sebagai saudara itu. Bukan karena kekuatan yang ada pada darah yang dimiliki Elle tetapi lebih kepada supaya ia bisa mengetahui ketika sesuatu hal tengah terjadi pada tuan putrinya.

Beberapa waktu lalu Eve masih merasakan kabut-kabut pekat yang menyelubungi esensi Elliana. Tetapi sekarang ia tak mampu merasakan apapun, melainkan hanya kekosongan.

Dengan insting kuat yang dimilikinya Eve berjalan menyusuri lorong menuju ruangan dimana Elliana berada. Begitu sampai disana, ia mendapati bahwa ruangan kosong tak ada seorangpun. Padahal ia yakin jika Elle tak akan meninggalkan kamarnya sepanjang hari. Keadaan itu membuat kecemasan Eve semakin besar.

Tubuhnya seakan kaku ketika membaui aroma yang pernah dikenalinya_walaupun samar karena tertutup aroma lilac yang menguar kuat berasal dari Elle. Eve tak akan salah mengenalinya. Meskipun hanya beberapa saat pernah bertemu, ia begitu yakin bahwa aroma ini milik sang lelaki alpha. Yang artinya lelaki itu pernah berada disini. Bukannya ia tak mengetahui ataupun tak bisa melihatnya, kalau sejak pertama melihat pejantan pureblood tersebut memiliki ketertarikan yang tak biasa pada Elliana.

Para werewolf terlebih pureblood adalah sekumpulan iblis arogan yang bertempramen buruk. Jiwa predatornya lebih mendominasi dari pada sisi lainnya.

Berbagai pemikiran terlintas dikepalanya, lelaki itu membawa Elliana! Putusnya.
Tetapi untuk apa dan kemana?
Disaat Eve masih disibukkan dengan segala pemikirannya. Udara disekitar terasa menusuk, hawa dingin bergulung memenuhi ruangan disusul dengan bunyi jeplakan pintu yang cukup keras. Dari sana sosok rupawan yang dibingkai oleh rambut panjang berwarna platinum berjalan kearah Eve dengan wajah datar penuh wibawa. Sifat arogan tampak begitu jelas dari perawakannya. Evelyn membalikkan badan kearah seseorang yang baru datang tersebut, sesaat ia merendahkan badannya memberikan hormat.

"Master" ucapnya.

"Jelaskan, apa yang sudah terjadi Demortimer" sahut lelaki itu dingin.

"Seorang were.." belum juga Eve menyelesaikan ucapannya lelaki dididepannya mendengus sinis. Udara yang membekukan semakin terasa menusuk kulit.

"Bagaimana bisa anjing buduk itu mengetahui tentang Elle" serunya.

"Temukan dia, dan jangan sisakan apapun dari binatang bau itu. Aku ingin Elle kembali secepatnya"

Eve mengangguk patuh dan mengangkat wajah ketika dirasa sang master telah pergi dari hadapannya.

***

Ditempat lain Damian sedang menatap intens pada wajah wanita yang tengah terlelap di ranjang besarnya. Kulit seputih salju itu tampak kontras dengan seprai satin hitam yang terhampar diranjang berukuran king size tersebut. Jari-jarinya membelai, merasai kelembutan dan kehalusan kulit wajah rupawan wanitanya. Wajah tirus dan tampan yang biasanya selalu menampakkan kekejaman tersebut kini terlihat begitu lembut, memandang penuh cinta pada sosok didepannya.
Black pun tampak tenang dan nyaman dengan suasana saat ini. Berada begitu dekat dan bisa meraup sepuas-puasnya aroma memabukkan yang menguar dari tubuh indah itu, cukup meredam sifat agresif jiwa serigalanya.