Part ● 19

7.7K 551 19
                                    

Genre #Werewolf#NotHuman#Fantasy

❤Happy reading❤
.

.

.

.
Sepertinya dampak dari klaim yang di lakukan oleh Alpha kawanan were pureblood, bukan hanya mendapatkan pertentangan dari klan Eugine saja.
Tetapi juga klan tertua yang berada di balik tabir.
Jika oracel sebelumnya sudah menetapkan batasan, yang boleh di lakukan oleh masing- masing ras yang saling bermusuhan ini. Maka sekarang hukum itu mulai terabaikan.
Nampaknya perang besar akan kembali terjadi. Selama Elliana belum memiliki keturunan dengan Damian Salvatore. Maka Xafier akan merebut kembali keturunannya. Tak akan dia biarkan keturunannya berpasangan dengan anak-anak bulan.
.
.
.
.
.
.
Sedari tadi senyum cerah tak pernah lepas dari wajah cantik Elle.
Karena hari ini Damian akan membawanya mengelilingi Chicago. Selain itu keberadaan Evelyn juga semakin membuatnya bersemangat.

Sekarang mereka berada didalam mobil hammer yang akan membawa mereka kepusat kota.  Ian mengatakan bila dia memiliki urusan di Monadnock Building. Sementara itu Elle akan menunggu disana bersama Eve dan juga Draco_anggota kawanan Damian yang menjadi pengawalnya hingga beberapa waktu lalu.

Saat ini Elle berada satu mobil dengan Ian. Sedangkan Evelyn berada di mobil yang lain. Awalnya dia ingin memprotes, tetapi Damian mengancam kalau dia akan membatalkan acara keluarnya.
Dengan setengah hati Elle pun hanya bisa menurut.

"Kira-kira berapa lama kau akan selesai?" Tanya Elle sambil mengamati pemandangan diluar kaca mobil.

"Aku akan secepatnya kembali padamu cara" jawab Ian tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel yang ada di tangannya.

Elle hanya bisa mencibir dengan ucapan pria di sebelahnya. Berada dekat dengan Damian sangat tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

"Sambil menunggu, bolehkan kalau aku berkeliling di dekat situ"

"Tidak!" Tukas Damian cepat.

Wanita cantik itu memutar bola matanya jengkel. Mimpi apa dia sampai memiliki pasangan yang sikap posesif dan arogant nya hampir menyentuh langit.

****

Di mobil lainnya Eve merasa jengah dengan pria yang sedari tadi menatapnya tanpa berkedip. Berkali-kali dia berdehem untuk menunjukkan ketidak nyamanannya. Bahkan Eve dapat mengetahui bila lelaki lainnya yang duduk di sebelah kemudi sedari tadi menahan tawa. Evelyn sangat ahli dalam menjaga ekspresi serta sikapnya. Tetapi keadaannya kali ini benar-benar menguras energinya.

"Bisakah kau berhenti menatapku" pinta Eve dengan nada penuh kesabaran.

"Tidak" jawab lelaki itu singkat.

Samar terdengar suara terkikik dari arah bangku depan.
"Aku tidak suka jika terus kau tatap seperti itu" ujar Eve dengan  tajam.

"Tapi aku suka menatap wajah cantikmu itu" sergah lelaki tersebut keras kepala.

"Bagaimana kau bisa secantik ini?, ya walaupun masih lebih cantik misstres sih. Apa kau sudah punya kekasih? Bagaimana kalau kau jadi kekasihku? Nanti aku akan mengajakmu melihat pasar malam".

Kali ini tawa nyaring menggema di dalam mobil yang di isi oleh empat orang penumpang tersebut..

"Astaga Blay, bagaimana bisa bocah ini mengajak seorang wanita berpacaran seperti mengajak anak lima tahun bermain ayunan" seru pria yang ada dibangku penumpang depan.

Pria duduk di kursi belakang yang ternyata adalah Draco itu mengerang jengkel mendengar ejekan yang di tujukan padanya.

"Diam kau dasar bujang lapuk. Kau tak pernah merayu wanita ya, pantas saja tak laku-laku" tukas Draco.

The Alpha PurebloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang