Part ● 9

9.6K 742 8
                                    

"When it is an angel, I pray an old prayer. And he is bored, when it is a devil, I commit an old sin. And the passes me by"

__Khalil gibran__

Genre #Werewolf#NotHuman#Fantasy

❤Happy reading❤

*****

Bagian tersulit dari setiap keadaan adalah ketika kau merasa harus bersikap seolah semua baik-baik saja disaat kondisi yang mengharuskan dirimu merasa terancam.
Berada disarang para were dengan segala perlakuan yang bahkan dalam mimpi pun tak akan terlintas dipikirannya. Elliana merasa telah melakukan pengkhianatan terhadap rasnya sendiri. Terlebih pada perasaan nyaman dan terlindungi yang selalu muncul dari dalam dirinya ketika berada disekeliling sang pria alpha.

Perasaan asing yang menyusup dengan tak tahu diri, menguasai sebagian besar ruang-ruang kosong dalam jiwanya yang telah lama terabaikan. Bukan jenis rasa yang dimiliki terhadap Eve_sahabatnya ataukah rasa pada keluarga. Tapi lebih pada perasaan takut akan kehilangan dan berada jauh dari sisi lelaki itu, dengan hanya memikirkan saja membuat sekujur badannya terasa dihujam dengan ribuan pedang. Dilain sisi perasaan itu terasa hangat menjalari tubuh tak berjiwa yang selama ini diyakininya. Vampire adalah jenis makhluk immortal yang tak memiliki emosi, tingkat kepekaannya terhadap suatu hal yang sering kali manusia sebut sebagai_hati. Mereka tak memilikinya. Mereka terlahir dari darah yang dikutuk oleh sang pencipta. Keberadaannya yang menjadi harapan baru bagi rasnya, karena kekuatan murni yang mengalir dalam darahnya menjadikan suatu tanggung jawab yang tak bisa dia abaikan.

Sebesar apapun keinginan serta dorongan jiwanya yang menginginkan suatu ikatan ataupun kedekatan lain dengan lelaki itu, membuat Elle sadar bahwa nantinya itu akan menimbulkan perselisihan. Ini bukan hanya tentang dirinya dan juga lelaki itu. Tapi lebih pada klan serta hubungan kedua ras yang telah tercipta sejak beribu milenia yang lalu. Kenyataan bahwa lelaki yang diinginkannya adalah seorang alpha yang nantinya akan menjadi raja were selanjutnya, semakin menutup semua kemungkinan yang ada.
Sejak ia dilahirkan tak sekalipun wanita cantik ini memiliki keinginan yang begitu besarnya. Karena dia sadar, pilihan tak selalu menjadi miliknya.

Saat ini pikirannya tertuju pada ayahnya, sang kepala keluarga itu pastilah sedang murka karena ia menghilang dari kastil. Setelah semua yang dilakukan selama ini untuk melidungi keturunannya. Dan dengan mudahnya seorang were menyelinap kedalam kastil kemudian membawanya pergi.

Ketika Elliana masih tenggelam dalam segala pemikirannya, ia tak sadar saat Damian sudah berdiri begitu lekat dibelakangnya. Lengan kekar melingkupi tubuhnya menyalurkan rasa hangat hingga kedalam relung jiwanya.

"Apa yang kau pikirkan cara?" Suara bariton menyapa kedalam pendengarannya.

Suaranya begitu dekat bahkan Elliana dapat merasakan hembusan hangat nafasnya dibelakang telingannya. Pelukan lengan itu semakin kuat, Elle masih pada posisinya menghadap jendela menatap lekat pada bulan.
Merasa tak ada jawaban dari wanita yang berada dalam rengkuhannya. Damian memberikan kecupan-kecupan kecil disekitar leher jenjang Elliana. Beberapa saat wanita cantik itu memejamkan mata, begitu sepasang iris madu lembut itu terbuka hanya ada ketegasan disana. Bukan lagi sorot menerawang seperti sebelumnya.

"Tidakkah kau pikir ini salah?" Ucap Elliana lirih, namun masih dapat ditangkap oleh pendengaran tajam Damian.

"Shhh..tidak ada yang salah cara mia, semua terasa benar" jawab damian tanpa terpengaruh.

"Kupikir itu hanya lah sifat dasar dari beberapa orang saja. Tapi saat kuperhatikan dengan seksama ternyata semua itu memang karena kecacatan karakter setiap kaum lelaki"

Damian tampak tak tersinggung dengan sindiran yang dilontarkan Elliana. Justru dia terkekeh senang, saat mampu memancing sedikit saja emosi dari wanitanya.

"Tingkat kearoganan mu hampir menyentuh langit, tidakkah kau berpikir bahwa tidak semua orang menyukainya!?"

"Mereka cukup bijak untuk tidak memancing amarahku cara" jawab Damian ringan.

"Biar kan aku pergi"

Kali ini tawa Damian benar-benar hilang, terganti dengan aura gelap yang menguar dari tubuhnya. Mata nya menggelap dan rahang kokoh itu tampak mengeras. Pelukan yang awalnya hangat kini terasa meremukkan. Elliana sadar kalau ucapannya melukai ego Damian. Sebagai pasangan seorang alpha kata-katanya barusan bisa berarti penolakan.

Beberapa saat lalu ketika ia terjaga, Elliana merasakan sesuatu terasa membakar bahunya. Begitu ia coba melihat melalui cermin terdapat sulur-sulur rumit namun tampak cantik memenuhi bahu kirinya. Yang seketika dapat ia kenali sebagai tanda berpasangan. Ikatan kuno yang terjadi setelah hampir setengah milenia tak pernah lagi ada iblis yang menemukan pasangan sejatinya. Tanpa memberitahunya pun Elliana rasa Damian bisa merasakan tanda itu. Karena selintas dia dapat melihat hal tersebut terjadi pada lelaki itu. Ditempat yang sebelumnya hanya ada kulit polos maskulinnya, kini dipenuhi tato rumit yang hampir serupa dengan milik Elle. Hanya saja tato itu memenuhi dada kiri damian yang kemudian menjalar hingga mencapai tengkuk.

"Tempat mu adalah disisi ku cara" bisik Ian dengan nada dingin yang mampu membekukan. "Bukan tentang alasan ingin ataupun tidak ingin mu"

Semakin lama deru nafas Damian semakin berat, selain karena menahan amarah ia juga harus menahan diri dari godaan aroma memabukkan yang menguar pekat dari tubuh mungil wanitanya.

"Aku bisa saja menandaimu sekarang...tapi selagi kewarasanku masih bisa kukendalikan. Jaga sikapmu"

Setelahnya Elle merasa sekujur badannya kebas dan lemas, tak mampu menahan bara panas amukan esensi yang dikeluarkan oleh Damian yang seakan membutakan.
Meski Damian dapat merasakan bila tubuh yang tengah didekapnya itu melemas, lelaki tersebut tidak merasa perlu untuk menahan-nahan luapan amarah yang membakar jiwanya. Dan Black pun seakan sependapat dengan pemikirannya itu. Wanitanya harus tahu dan menyadari bahwa otoritas penuh atas dirinya berada dibawah kehendak lelaki tersebut. Walau baru sebatas bound, tapi Damian telah mengikat Elliana. Hal itu dapat terlihat dengan jelas berdasarkan simbol kuno yang kini dimiliki oleh wanita tersebut.

Hanya menunggu sebentar lagi hingga bulan penuh, maka proses berpasangan itu akan sempurna. Dengan begitu Damian dapat mematahkan sihir hitam yang telah lama membelenggu ras were, yang membuat anggota kawanan tak dapat lagi memiliki keturunan. Sehingga mengakibatkan kepunahan bagi were pureblood yang ingin mempertahankan esistensinya didunia.
***

Ditempat lain Eve menelusuri keberadaan nona mudanya dengan menyusup pada kelompok kawanan were yang diketahui. Sebab Eve tidak tahu secara pasti dimana sarang pria Alpha yang telah membawa pergi Elliana. Karenanya dia hanya memiliki kesempatan dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang dia dapatkan. Tentu saat ini Elliana masih berada di sekitaran Chicago_pikir Eve.
Sebab bila ada sekelompok were yang meninggalkan kota maka berita itu akan terdengar olehnya. Entah mengapa bukan hanya manusia saja yang suka sekali bergosip, tapi para makhluk-makhluk immortal itu juga bermulut besar.

Evelyn telah mencari hampir dikesemua kawanan yang ia ketahui. Namun hingga sekarang tak ada satupun petunjuk yang mengarahkan keberadaan Elliana. Namun ada rumor dari beberapa kawanan yang menyebut bahwa calon sang raja were tengah berada di Chicago.
.
.
.
Sebenernya badmood mau publise...jadii yaa maklum kalau pendek..
.
.
Gakk terlalu konsen lanjutannya niihh...
Please vote+coment aja..

The Alpha PurebloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang