I admit, I am so goddamn bored, my heart is a mess, my brain is fucked, my lower back is shit, and I am gaining some weight for doing literally no work.
I really need a damn life.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Saat itu sudah masuk bulan ke-8, dan aku sedang di Amsterdam dan akan menuju ke Berlin saat aku menerima telepon dari ibu ku yang memerintahkan ku, bukan meminta, untuk pulang saat itu juga. Dia hanya memberikan ku 2 hari untuk kembali atau orang tua ku akan menghentikan uang saku ku. Aku sudah tergoda untuk membiarkan orang tua ku menghentikan keuangannya, tapi sesuatu di dalam diri ku tahu kalau ibu ku tidak akan memerintahkan ku kembali kalau tidak ada hal penting terjadi. Jadi disinilah aku, mengganti penerbangan ku dari Berlin menjadi Washington, tentu saja aku tidak mengeluarkan uang seperak pun setelah Levy memaksa untuk membayar tiket pulang ku sejak aku ada di sini pada awalnya karena dia. Jadi disinilah aku, menunggu pesawat yang akan membawa ku kembali ke Washington melalui Paris. Berkat Levy, aku sudah pernah menginjakkan kaki ku disana. Kota yang sangat indah.
Saat aku kembali sampai dirumah, hal yang pertama ingin aku lakukan adalah bertemu dengan kasur ku, tapi alih-alih bertemu dengan kasur kesayangan ku, aku dihadapi dengan orang tua ku
"Aku kembali sebelum 2 hari" ucap ku mengangkat tangan menyerah
"Kami tahu" ucap ibu ku datar "kami memiliki sesuatu untuk di bicarakan dengan mu, Chloe"
"Tidak bisakah ini menunggu sampai besok? Aku sungguh-sungguh lelah saat ini" tawar ku tersenyum memohon
"Tidak" ucap ayah ku singkat "ini penting dan harus dibicarakan saat ini juga"
"Topik pembicaraan apa yang sampai memiliki tingkat kepentingan seperti itu, papa?" Tanya ku bingung
"Masa depan" ucap ibu ku
"Tapi kalian mengatakan aku bisa memiliki satu tahun penuh" ucap ku melangkah mendekat
"Bukan masa depan itu" ibu ku menutup matanya dan menggeleng "bagaimana kita akan menjelaskan ini padanya, Ned?" Ibu ku menoleh pada ayah ku penuh dengan pertanyaan di matanya
"Tidak ada cara mudah" ayah ku menggeleng
"Oh for fuck sake" suara baru bergabung di ruang depan, dan saat aku menoleh, aku melihat siapa pemiliknya. Aku tidak tahu siapa dia, aku tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya. Siapa pria ini? "Katakan saja langsung ke inti" ia menggeleng "biar ku contohkan: Chloe, sweetheart, kami menjual mu untuk membayar hutang besar kami"
Aku kehilangan kata-kata. Apa ia serius? "Apa itu benar?" Tanya ku pelan menatap kedua orang tua ku yang, seperti ku, juga kehilangan kata-kata "kenapa?"
"Jangan kau terlihat seterkejut itu, Chloe" siapapun pria ini berjalan mendekati ku "tidak kah kau pernah penasaran bagaimana pria seperti ayah mu bisa memiliki rumah besar seperti ini?" Ia melayangkan tangannya ke seluruh penjuru ruangan "biaya hipotek tidak murah, sweetheart"
"Kenapa kalian tidak memberitahu ku kalau kita sedang kesusahan? Apa itu alasan kalian memberiku satu tahun jeda?!" Tanya ku emosi "dan siapa kalian yang menggadaikan ku sebagai bayaran?"
"Mereka tidak menggadaikan mu saat perjanjian di tanda tangani. Kau menjadi milik ku saat mereka tidak bisa membayar kembali pinjaman mereka" sungguh siapa pria ini?!
"Pertama, mister, aku bukanlah benda untuk di pindah tangankan, dan kedua, who the fuck are you?!" Kali ini emosi ku sudah benar memuncak
"Aku tidak memiliki waktu untuk omong kosong ini" ia menegakan tubuhnya ke tingginya yang sebenarnya, yang ku temukan saat tinggi dibandingkan dengan tinggi 157cm ku. "Mari pergi" dia menarik tangan ku dengan kasar
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)
ChickLitOrang-orang dengan hidup yang mudah selalu berharap mendapatkan sesuatu yang lebih rumit untuk memberikan hidup mereka sebuah tantangan. Namun orang-orang dengan hidup yang penuh tantangan pasti berharap untuk mendapatkan yang sebaliknya. Lalu...