So it's the holiday. I got time to waste. I'm bored. I'm thinking about doing a "gunner", but think better of it. Because it is the holiday.
Well, let's just say it is a way too early Christmas present for you all.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Aku terbangun karena ia membangunkan ku, memberi tahu ku kalau aku harus bangun karena aku memiliki kelas jam 07.45. Dia pasti melihat jadwal kelas di calender HP ku.
Diri ku yang masih sedikit grogi dari baru bangun tidur untuk sesaat tidak mengingat mengapa aku tidak di kamar ku terlebih lagi tanpa pakaian, lalu secara perlahan, memori dari semalam kembali meresap di kepala ku, bagaimana Alexander mengaku bisa membuat memori ku dengan Kai menjadi bukan apa-apa, yang sungguh benar terjadi, lalu bagaimana Alexander membuat ku sangat frustrasi dengan permainan seksualnya, lalu bagaimana ia memperlakukan ku setelahnya, dan terakhir bagaimana aku terbangun tengah malam entah jam berapa dan menemukannya tangannya memeluk ku. Dia membiarkan ku tidur dikamarnya..
"Ayo, bangun, jangan malas" ucapnya menarik kaki ku turun dari kasur
"Aku ada di kamar mu" ucap ku sedikit serak
"Ya, kau sudah mengatakannya semalam" balasnya terus bergerak entah melakukan apa
"Aku tidak diijinkan memasuki kamar mu bukan?" Tanya ku membangunkan diri ke posisi duduk
"Selama aku yang membawa mu kemari, kau boleh" balasnya lagi kali ini dari dalam kamar mandi
"Bagaimana kau bisa tahu segalanya, Xander?" Tanya ku masih terduduk di kasur
"Kau memiliki kelas jam 07.45" ucapnya mengelak
"Lebih cepat kau menjawab, lebih cepat aku bersiap" balas ku memainkan bed cover yang ku pakai sebagai penutup tubuh ku
"Akan menjadi waktu penjelasan yang lama kalau kau ingin aku menjelaskan" balasnya bersedekap dari kamar mandi, di tangannya ia memegang sikat gigi "pergi bersiap-siap, Chloe" dia menunjuk pintu
"Okay, fine" ucap ku mengerlingkan mata lalu berjalan keluar kamarnya
Menatap diri ku di kaca, aku menemukan Alexander meninggalkan beberapa bekas di tubuh ku, untungnya, ia cukup baik untuk tidak meninggalkan bekas-bekas itu di tempat yang mudah terlihat.
HP ku bergetar di dekat wastafel, di layar tertulis nama Kai dengan foto dirinya tersenyum yang ku ambil kemarin.
"Hey" sapa ku sambil bergerak melanjutkan proses bersiap ku
"Hari ini kita memiliki kelas bersama" balasnya ringan
"Aku tahu.. Ada di kalender ku" balas ku tertawa ringan
"Kau naik bus lagi hari ini?" Tanyanya
"Apa kau menawarkan tumpangan?" Balas ku tersenyum sendiri
"Mungkin" balasnya terdengar tersenyum "hanya kalau kau mau" lanjutnya
"Aku akan menelpon mu kembali" ucap ku saat melihat Alexander berdiri di pintu ku dan menutup sambungan sebelum Kai menjawab
"Apa dia sudah pernah ke sini?" Tanya Alexander tanpa basa-basi
"Tidak" balas ku "kau mengatakan di note mu"
"Bagus" ucapnya dingin "kenapa kau belum siap?"
"Aku baru selesai mandi, Xander" balas ku malas sambil membuka pintu lemari ku
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)
ChickLitOrang-orang dengan hidup yang mudah selalu berharap mendapatkan sesuatu yang lebih rumit untuk memberikan hidup mereka sebuah tantangan. Namun orang-orang dengan hidup yang penuh tantangan pasti berharap untuk mendapatkan yang sebaliknya. Lalu...