Ho Ho Ho! Merry Christmas! 🎄
My gift from Santa is still on its way, because North Pole to here is so far away, so Santa needs a few layovers to get here. But the great news is... My gift for you is here!
Packed with a special kind of love, and made especially just for you!Have a great holiday, and hope you enjoy your gift!
🎄 MERRY CHRISTMAS 🎄
---------------------------------------------------------------------------------Karena angin kencang yang tak bisa ditebak, penerbangan kembali dari Alaska ditiadakan untuk beberapa hari. Alexander mengatakan sebenarnya kita tidak berencana untuk tinggal sejak besok masih hari kerja, tapi karena kondisi tersebut, kita terpaksa harus tinggal. Sudah jelas aku tidak akan tinggal di rumah ibu ku setelah apa yang terjadi sebelumnya, aku yakin aku harus memberikan waktu antara tadi dan selanjutnya, jadi kita pun memilih sebuah hotel.
Sejak semua hotel bintang 4 ke bawah entah kenapa tidak memiliki kamar kosong, kita harus menerima hotel bintang 5 yang terlalu mewah untuk ditinggali beberapa hari saja. Sementara Alexander mengurusi check-in dan segala macamnya setelah memastikan mereka masih memilik kamar, aku menyamankan diri ku di sofa lobby hotel, memperhatikan hiasan ornamen yang menghiasi langit-langit lobby dan lobby itu sendiri. Memang bukan sesuatu yang tidak familier lagi, selama aku ikut tour bersama Summer Act, hotelnya selalu hotel mewah seperti ini, tapi mereka Summer Act, mereka artis internasional, mereka memiliki standar tempat penginapan, jadi tidak perlu ditanyakan. Dan inti ku dengan itu adalah mengatakan kalau aku sudah cukup familier dengan hotel semacam ini untuk tidak menjadi norak saat melihat kemewahannya.
Saat Alexander kembali, aku menyadari ia memegang 2 amplop kunci yang berbeda, dia memberi ku satu dan dengan ragu aku menerimanya
"Apa kamar kita berbeda atau sesuatu?" Tanya ku penasaran
"Uhh.. Yeah" ia mengangkat bahunya
"Apa sesuatu terjadi dengan ibu ku setelah aku pergi?" Tanya ku menyipitkan mata ku curiga
"Tidak, tidak ada" balasnya menggeleng
"Okay" ucap ku pura-pura mempercayainya "kamar berapa?" Tanya ku
"Milik mu 5113" ucapnya cepat
"Bagaimana dengan mu?" Tanya ku lagi
"5124"
"Itu... Uhm... Jauh" ucap ku ragu "apa kau bisa menyelamatkan ku kalau sesuatu terjadi?"
"Aku tidak yakin apakah itu sarkasme atau sebuah 'kode' dari mu" ucapannya menatap ku miring
"Tidak, itu hanya aku bertanya, bukan sarkasme atau 'kode'" balas ku polos
"Kau akan aman" ucapnya membuang muka "aku lelah, aku akan berada di kamar ku" lanjutnya laku pergi
Semakin hari, semakin saja kelakuan Alexander semakin aneh dan mencurigakan. Aku tahu itu bukan karena ia jatuh cinta pada ku atau sesuatu, karena itu sesautu yang sangat konyol, dia Alexander, dan aku hanyalah sesuatu yang telah ia beli dan menjadi miliknya, dan ya kau tidak salah, aku memang mengatakan aku adalah sesuatu. Sungguh, aku tahu Alexander tidak melihat ku lebih dari hanya sesautu yang telah menjadi miliknya, yang membuat dirinya jatuh cinta pada ku adalah hal yang mustahil. Jadi apa yang membuat dia seperti ini? Dia pasti melakukan sesuatu yang buruk dan mencoba menutupinya dengan bersikap seperti dirinya bersikap saat ini... Aku penasaran apa yang ia sembunyikan. Apa dia kembali melakukannya dengan wanita lain? Apa itu alasan dia bersikap seperti ini? Aku sungguh harus memecahkan tentang dirinya itu.
Saat itu sudah jam 22.43, dan aku bosan parah, TV show yang aku tonton di TV mulai membosankan, aku sudah mandi, berendam, dan bahkan mencoba untuk tidur sampai menghitung domba. Tidak ada yang berguna. Aku masih segar terbangun, dan bosan parah. Aku mencoba menelepon Abigail, tetapi HPnya sedang di luar jangkauan, mungkin ia kembali berlibur dengan keluarganya seperti musim panas lalu. Atau apakah mungkin saat ini ia sedang bersalin? Tidak.. Masih terlalu dini untuk sebuah persalinan, jadi kemungkinan itu keluar. Ya, dia kemungkinan sedang liburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)
ChickLitOrang-orang dengan hidup yang mudah selalu berharap mendapatkan sesuatu yang lebih rumit untuk memberikan hidup mereka sebuah tantangan. Namun orang-orang dengan hidup yang penuh tantangan pasti berharap untuk mendapatkan yang sebaliknya. Lalu...