26. Bliss Of Tomorrow

977 89 0
                                    

I'm tired, I'm busy, I have problems, I have stuff to do, I have a lot on my plate right now. But I'm trying. Really.
-----------------------------------------

Semuanya menjadi lebih baik setelah hari itu. Alexander kembali normal, atau setidaknya hampir normal, karena ia tidak terlalu memaksa seperti dulu-dulu, mungkin itu hal baik. Lalu disitu juga ada bagian di mana Denov berhenti menghindari ku, jadi sekarang kita sudah kembali saling berbicara, walaupun memang kadang masih sedikit canggung. Aku merasa bersalah, sepertinya ia benar-benar menyukai ku. Lalu ada Abigail, dia hamil, dengan Lyander, dan orang tuanya memang marah, tapi mereka tidak bisa melakukan apapun, dia bahagia juga, yang membuat ku menjadi ikut senang, karena aku adalah sahabat yang baik. Jadi sejauh ini semuanya baik.

"Tidak kah kau pernah bekerja lagi?" Tanya ku pada satu pagi saat aku kembali melihatnya masih di rumah saat aku akan berangkat kuliah

"Aku adalah bos diri sendiri" balasnya ringan sambil bersandar di dekat lemari es

"Itu bukan yang ku tanyakan"

"Aku berangkat setelah kau berangkat" ucapnya tersenyum

"Kenapa?" Tanya ku setelah melirik jam tangan ku. Aku masih memiliki waktu untuk melayani rasa penasaran ku

"Karena aku bisa" balasnya mengangkat bahu

Aku kehabisan pertanyaan. Jadi aku pun mengangguk dan berjalan menuju pintu keluar.

Ada peserta baru di kelas ku. Dia baru mulai bergabung hari ini, dan harus ku akui, dia sangat tampan, dan sangat menarik tentunya. Nama dia Kai, aku mendengar sang dosen memanggil pria itu dengan panggilan itu, bukan nama belakangnya, tapi Kai. Aku jatuh cinta padanya seketika.

Kai memiliki tubuh seperti layaknya seorang model pakaian dalam pria, aku tidak harus melihatnya bertelanjang dada untuk tahu apa yang ia sembunyikan dibalik kemeja katunnya itu. Hanya melihatnya saja, aku merasa seperti binatang buas saat melihat mangsanya. Demi Tuhan! Dia adalah sebuah spesimen yang sungguh sangat sempurna! Dia adalah kesalahan penciptaan Tuhan yang tepat. Tidak ada seorang pun yang seharunya sesempurna pria satu ini, aku tidak percaya kalau pria ini adalah manusia biasa, dia pasti seorang malaikat yang Tuhan kirim ke bumi.

What the hell, Chloe?

Saat aku melihat sekitar, sepertinya aku bukanlah satu-satunya yang menangkap kesempurnaannya, karena saat ini, hampir semua populasi wanita di kelas ini menatapnya dengan mulut sedikit menganga tak percaya. Oh man, sungguh aku ingin berbicara padanya, tapi punyakah aku nyali untuk membuka mulut ku dan mengutarakan setidaknya satu kalimat sempurna tanpa terbata-bata memalukan? Sepertinya tidak.

Kai memilih kursi keempat dari belakang tepat di samping satu-satunya wanita yang tidak terpesona olehnya. Sepertinya ia sengaja melakukan itu, antara untuk mencari aman dan selamat atau untuk mencari target kejahilan baru, tapi sepertinya pilihan pertama yang paling tepat, karena wanita di sisinya, Erin Rozkowich, adalah satu wanita yang tidak ingin kau ganggu, itu adalah fakta, bukan sebuah tuduhan ataupun sindiran.

Aku harus menarik perhatian ku kembali ke depan kelas, aku tidak bisa tertangkap menatap dia seperti orang terobsesi, itu terlalu aneh kalau aku ingin mendapat kesempatan dengannya, dan kalau memang aku mendapat kesempatan nantinya, aku baru akan berpikir apa yang akan aku lakukan dengan Alexander, tidak bisa membuatnya kesal sekarang atau mungkin ia akan membuat hidup ku seperti neraka kehidupan. Tidak bisa memiliki hal itu bukan? Karena itu akan sangat mengecewakan dan mungkin membunuh ku.

Saat kelas dibubarkan, aku menunggu Kai untuk turun dari tempatnya duduk dan melewati ku. Mungkin aku bisa berpura-pura menabraknya atau sesuatu. Ide yang konyol aku tahu...

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang