24. Jingle The Bangle

896 89 0
                                    

"Ada apa dengan kalung mu?" Seorang wanita di kelas ku bertanya

Saat ini kita sedang tengah pelajaran, aku tidak tahu mengapa ia memilih saat ini untuk bertanya pertanyaan yang sangat tidak penting seperti ini. Tapi karena aku tidak ingin dicap sombong atau jual mahal, aku pun meresponnya

"Pacar ku membelikannya untuk ku." balas ku bangga

"Pasti pacar yang sangat menyayangi mu" balasnya pelan

"Kenapa? Dan kalau kau akan mengatakan tentang harga, jangan beritahu aku." Balas ku melirik ke depan kelas, memastikan kita belum menarik perhatian

"Aku bukan membicarakan harganya," ia menggeleng "aku membicarakan pemberiannya."

"Apa maksud mu?" Tanya ku bingung

"Dia memberi mu sebuah kalung, dia kurang lebih memberi mu sebuah pengganti cincin." Mulut ku refleks terbuka

"Tidak, Alexander membelikan apa yang aku pilih." balas ku

"Aku ingin pacar mu." Ucapnya singkat

Oh kau tidak ingin Alexander, Lady "kau akan menemukan yang sepertinya"

"Tidak, bukan seseorang yang sepertinya," ucapnya menatap ku "aku menginginkan pacar mu" aku hanya bisa berkedip, apa dia serius? "Hanya sebuah peringatan" okay, dia terlihat cukup serius

"Okay.." Balas ku kembali memperhatikan sang dosen. Lalu selama kelas ia tidak kembali mengajak ku bicara. What is her deal anyway? Apa dia mengenal Alexander?

Mengejutkan bagi ku, aku menemukan Alexander menunggu ku setelah kelas, lengkap dengan jas dan segala macamnya. Dia sedang mengecek HPnya saat itu, tapi ia langsung mengadah sesaat aku keluar pintu gedung seolah aku memanggilnya. Aku tidak bisa menahan senyum ku. Apa yang ia lakukan disini?

"Apa kau bermain si pacar cemburu?" Tanya ku saat aku berdiri di hadapannya

"Jadi aku pacar mu lagi sekarang?" Balasnya dengan pertanyaan lain

"Aku pacar mu, tapi kau bukan pacar ku," balas ku santai "jadi?"

"Jadi apa?"

"Jadi apa yang kau lakukan disini?" Tanya ku penasaran "kau takut Denov melakukan sesuatu?" Dan dalam seketika, ekspresinya berubah

"Aku sungguh membenci nama itu," ucapnya geram "jangan pernah sebut nama dia lagi di hadapan ku."

Aku harus ganti topik, "anyway, aku bertemu seseorang di kelas ku," aku memulai "dan dia menginginkan mu untuk dirinya."

"Apa kau akan membiarkannya?" Sekarang ia telah kembali normal

"Aku ingin melihatnya mencoba." balas ku santai

"Yang mana dia?" Alexander menatap ke belakang ku, saat aku berbalik, benar saja, disana ada kelompok wanita, dan dia ada di sana

"Atasan pink yang terlalu ketat." balas ku menatap Alexander kembali

"Pirang bukan type ku." balasnya datar

"Rambutnya dicat," ucap ku lagi "dia rambut merah." bagaimana aku tahu? Well, aku melihat akar rambutnya yang sudah mulai tubuh lagi.

"Aku suka rambut gelap," balasnya menyentuh rambut ku "seperti milik mu."

"Kau sangat gombal." ucap ku tersenyum tapi menggeleng

"Pacar melakukan itu." balasnya mengangkat bahu

"Biar ku beritahukan rahasia," aku menarik dasinya, mendekatkan wajahnya pada ku dan berbisik "kau bukan pacar ku, Xander." Lalu melepaskan dasinya

The Secret Life of The Loveable Daughter (The Secret Life Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang