[ N i n e ]

888 172 71
                                    

- Adrienne POV's -

02.00 pagi.

Aku menghempaskan tubuhku diatas tempat tidur lalu merogoh sakuku. It's roleplayer time.

Timeline. Klik.

@kendallxjenner : semoga kau senang dengan pekerjaanku /smirk/

Two direct massage.

Theo James : On ditimeline tetapi tidak membalas dmku? Great.

Hah? Dia masih online ternyata.

Brooklyn Beckham : Babe, where are you? 08.00.

Typing...

Kendall Jenner : Im here babe, sorry tadi ada urusan sebentar.

Aku membuka dm dari Theo lagi, sebenarnya dia kenapa sih? Mengirim pesan tidak jelas kepadaku lalu berkata seperti itu. Apa masalahnya denganku?

Theo James : sehat?

Theo James : On ditimeline tetapi tidak membalas dmku? Great.

Aku meng-scroll dmku dengannya keatas, lebih asik dari pada akhir-akhir ini. Dia berubah, tidak manis seperti dulu lagi. Apakah aku pernah ada salah dengannya? Ugh.

Five Notifications. Klik

@menfessfor : #mfs @kendallxjenner stay away from brooklyn, bitches.

Hah? Apa-apaan ini?

@menfessteror : #menfessteror for bitches @kendallxjenner berani kau merebutnya dariku?

Siapa yang berani menerorku seperti ini? Sialan, benar-benar merusak moodku saja.

Timeline. Klik.

@kendallxjenner : haters gonna hate.

Aku segera meng-stalk favorite brooklyn.

Aha, gotcha! Rp miley cyrus dengan ava yang menjijikan tertera difavorite brooklyn. Mereka mesra sekali yang benar saja. Aku segera membuka profile mantan brooklyn. Ewh, just like a bitches. Dibionya terdapat tulisan '18+, rpy' yang benar saja? Aku tertawa membacanya, brooklyn dengan rp yadong? Ugh, menjijikan.

Brooklyn sent you a direct massage.

Brooklyn Beckham : Oh. Sedang apa?

Singkat sekali, bukan tipikal brooklyn.

Kendall Jenner : just nothing, kau marah kepadaku boo?

Brooklyn Beckham : moodku sedang jelek, aku tidak mau kau kena imbasnya, sebaiknya aku off sekarang, bye.

Huh?

Aku segera keluar dari twitter. Membanting ponselku pelan kearah kanan, kemudian membayangkan ekspresi lucifer saat mengetahui apa yang telah terjadi.

"Got you, lucifer!" Aku tersenyum senang menatap langit-langit kamarku yag dipenuhi dengan bintang-bintang buatan.

- Flashback On -

Aku keluar dari kamar mandi kemudian duduk dikursi depan meja riasku, aku meraih rambutku yang sudah kubilas dengan dua botol shampoo persediaanku untuk satu bulan kedepan. Bau busuk dari telur sudah hilang dari rambut merahku, aku tersenyum puas. Tidak mungkin aku diam saja melihat dia dan teman-temannya terus-terusan mengerjaiku bukan? Saatnya aku membalas perbuatan kalian semua. Siap-siap ya, setan!

11.00 malam.

Aku membawa ranselku dengan cepat menuruni tangga, mengecek isi ranselku sebentar lalu keluar rumah. Aku harus mengeluarkan modal yang lebih besar saat ini, kukorbankan uang jajan bulan depanku untuk semua ini. Aku tidak perduli, yang penting aku bisa membalaskan dendamku kepada kumpulan lucifer sialan!

Aku meraih kunci mobilku yang tergantung disebelah kulkas lalu membuka pintu dan menguncinya dari luar. Aku melajukan mobil sedanku dengan kecepatan sedang, mencari supermarket yang buka 24 jam. Ketemu!

Aku segera memarkirkan mobilku kemudian berlari cepat memasuki supermarket.

"Dimana list belanjaanku?" Aku mengingatnya perlahan, dimana dimana dimana? Aha, dapat.

List :

Super glue? Sudah.

Pylox 20 kaleng? 15 kurasa cukup.

Telur busuk? Telur tidak busuk.

Permen karet? 5 toples cukup.

Cat? 5 kaleng.

Spidol permanent? Dapat.

Gandum? Setengah karung.

Coklat cair? 5 botol kurasa cukup.

Cumi-cumi? 4 kilo.

Lakban hitam? 10 gulung.

Katak hidup? 5 kilo.

Dll.

Aha, lengkap! Aku berjalan pelan membawa dua troli belanjaanku kearah kasir. Ini sangat berat, sungguh. Satu pegawai yang cukup tampan membantuku, kulihat name tagnya sekilas, Cameron Dallas. Dia menatapku tersenyum, seksi sekali. Dari pada kau bekerja disini lebih baik kau menjadi baby sitter-ku saja, Dallas. Stop Adrienne.

"Belanjaanmu......banyak sekali." Penjaga kasir menatapku heran. Namanya, Nash Grier. Oh tuhan, kenapa pegawai disupermarket ini tampan-tampan?

"Ya...begitulah." Aku menatapnya sambil tersenyum kecut, malu.

"Biar kubantu, Grier." Cameron segera menaruh barang-barangku keatas.

Lucu sekali ya? Pegawai disini sangatlah tampan dan seksi, rasanya aku ingin berkerja disini juga agar bisa menghabiskan waktu bersama lelaki-lelaki tampan seperti mereka.

"Semuanya, 50 dollar nona." Nash membangunkan lamunanku. Aku segera membayarnya.

"Ethan, Grayson! Tolong bantu bawakan barang-barang nona cantik ini kemobilnya." Panggil Cameron kearah dalam. Tak lama kemudian keluar dua makhluk tampan, astaga mereka kembar.

"Dengan senang hati." Dua-duanya mengedipkan mata karahku, aku terbang.

Omong-omong aku tidak bisa mengerjakan semua ini sendirian. Tapi siapa yang mau membantuku?

"Kau kelihatan kebingungan, Nona. Ada yang bisa kubantu?" Cameron mengagetkanku saja.

"Ah tidak, kau kan sedang bekerja." Aku menatapnya, sungguh tampan.

"Jam kerjaku sudah habis dari jam sepuluh tadi, tapi aku belum pulang karna harus mengepak beberapa barang. Jadi, apakah kau butuh bantuanku?" Tanyanya lagi.

"Kebetulan sekali. Kau mau ikut denganku mengerjakan sesuatu yang asik?"

"Apa itu? Tentu saja aku mau. Omong-omong namaku Cameron Dallas." Aku sudah tau sayang. Astaga Adrienne. Aku segera meraih tangannya.

"Adrienne Anderson." Dia tersenyum manis kearahku, tapi tidak semanis senyuman Harry.

It will be fun, tunggu aku ya, Horan.

****

HALOOOOOOO

MAMPUS LOE ADA CAMERON DALLAS WQWQWQ

GAKUKU ADEK BANG

DON'T FORGET TO VOMMENTS!!!

ALL THE LOVE, E.




Roleplayer - Nh [ Slow Update babe ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang