[ T e n ]

966 171 24
                                    

"Thanks, Dolan twins." Ucapku ramah kepada mereka, tampan sekali sih aku sampai susah membedakan yang mana Ethan, yang mana Grayson.

"Urwell, cutie." Jawab mereka serempak.

Aku segera masuk kedalam mobilku dengan disusul oleh Cameron. Dia sudah mengganti bajunya dari seragam supermarket menjadi baju bebas, kurasa ketampanannya bertambah 50%.

"Are you ready?" Aku menatapnya sambil tersenyum.

"Of course, im ready!" Jawabnya semangat, aku segera melajukan mobilku dengan kecepatan sedang.

****

Target pertama. Zayn fucking Malik.

Aku segera menghentikan mobilku dihalaman rumah Zayn kemudian turun membuka bagasi mobilku, Cameron mengikuti kegiatanku.

"Hm, permen karet, pylox, spidol permanent dan sedikit katak hidup. Kena kau, Arab!" Aku mengambil barang-barang yang telah kusebutkan tadi, Cameron hanya bengong melihatku.

"Kenapa? Ayo ikuti saja aku." Aku segera menarik tangannya.

Aku mengeluarkan peralatan bengkel milik kakekku, mencongkel jendela milik Zayn secara pelan. Berhasil! Ini sangatlah mudah.

"Pssst, Cam! Kau kunyah permen karet ini sekarang." Aku memberikan beberapa bungkus permen karet kepadanya dan ia langsung mengunyah semua permen karet itu.

"Kurasa ini kamarnya, lihatlah Adrienne, ada tulisan Zayn Malik disini." Ucapnya berbisik kepadaku.

"Ah pintar juga kau." Aku segera membuka pintu kamar Zayn pelan.

Kesalahan besarmu adalah sudah bermain-main denganku, Arab.

Aku melukis wajahnya dengan spidol permanenku dengan pelan, mengecat rambutnya dengan pylox, dan merekatkan permen karet bekas kunyahan Cameron disegala rambutnya. Matilah kau, Zayn. Dia tidak akan bangun karna aku sudah memberikan bius kepadanya terlebih dahulu, sehingga aku dengan bebas melukis wajah tampannya ini.

"Hahaha, letakkan tompel diatas bibirnya, Adrienne." Cameron sedari tadi hanya tertawa melihatku, cute sekali.

"Nah selesai, but firts let me take a selfie."Aku merogoh sakuku dan segera berfoto dengan Zayn dan Cameron memakai ponselku, lalu Aku pun bangkit dan segera membawa 10 ekor katak hidup keluar.

Cameron membuka mobil Zayn digarasi, aku segera melepaskan semua katak hidup itu kedalam mobil Zayn. Menghitamkan semua kaca mobilnya dan terakhir, memberi cap sepatu bekas kotoran sapi dikaca depan mobilnya.

"Perfect." Ucapku dan Cameron bersamaan, asik juga dia.

Target kedua. Louis fucking Tomlinson.

Seperti Zayn, aku membius Louis terlebih dahulu agar pekerjaanku berlangsung dengan mudah dan memuaskan. Kali ini Cameron melukis tubuh Louis secara acak, aku memberikan permen karet bekas kunyahanku diseluruh tubuhnya. Ewh, menjijikan bukan? Hhahaha aku dan Cameron hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat hasil kerja kami yang sangat memuaskan.

"Warna apa untuk rambutnya? Kurasa pink lebih bagus." Aku segera mencari pylox berwarna pink, dapat! Kusemprotkan semua pylox tersebut dengan merata. Cute sekali.

"Selfie." Ckrek!

"Kau benar-benar membuatku terpingkal, Adrienne." Cameron masih tertawa melihatku, aku tersenyum kepadanya sekilas dan langsung mengajaknya keluar.

Mobil Louis tidak dikunci, sehingga memudahkan aku untuk memasukkan setengah kilo cumi cumi menjijikan ini. Aku menebarnya kesegala tempat didalam mobilnya. Mencoret mobilnya dengan tulisan, 'Aku butuh belaianmu, Om.' Dan memberikan sedikit bubuhan cap bibir disampingnya. Yang terkahir, cap tangan bekas oli disetiap kaca mobilnya. Aku dan Cameron tersenyum puas.

Roleplayer - Nh [ Slow Update babe ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang