[ One ]

2.4K 254 63
                                    

Adrienne Anderson rp's : kendallxjenner

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

@kendallxjenner : Ah i hate him, so much!

One reply.

@brooklynxbeckham : @kendallxjenner you hate me?

Reply.

@kendallxjenner : @brooklynxbeckham no, it's not you brook.

@brooklynxbeckham : @kendallxjenner ah syukurlah, senang membacanya haha.


- Flashback On -


Adrienne melangkahkan kakinya dengan cepat dikoridor sekolah, muak dengan seseorang yang telah menunggu kedatangannya dengan senyuman yang benar-benar menjijikan menurut Adrienne.

"Oops! Stop red hair, kenapa kau terburu-buru sekali?" Seseorang pemuda tampan berdiri didepan Adrienne.

"What do you want?" Adrienne menghentikan langkahnya tepat didepan pemuda itu.

"Aku mau kau mengubah warna rambutmu, itu sangat norak kau tau!"

"Siapa kau seenaknya memberiku perintah, Horan?" Adrienne menatap Niall dengan sinis.

"Aku pemuda paling tampan disekolah ini dan kau tidak tau?"

"Ah itu sangat tidak penting bagiku, Horan. Permisi!" Adrienne mendorong bahu Niall keras dan melanjutkan perjalanannya.

"Aku akan mengubah warna rambutmu, Red hair!" Teriak Niall memenuhi koridor sekolah.

- Adrienne POV's -

Pelajaran olahraga dimulai pagi ini, sialnya aku memiliki kelas yang sama dengan Niall. Seolah langit ingin runtuh, aku serius. Memiliki kelas yang sama dengannya bagaikan kiamat kecil untukku, sebenarnya tidak kecil dan juga tidak besar, aku bingung kiamat apa yang tepat untukku jika menghadapi setan alas berambut blonde itu. Argh!

Aku berjalan menuju loker dengan teman-teman kelasku lainnya, termasuk Niall James Fucking Horan, dia bersama teman-teman famousnya. Aku sangat membencinya, membenci seringaian yang selalu dia berikan kepadaku setiap aku lewat dihadapannya. Membenci bibirnya yang selalu mengeluarkan hinaan untukku, tentu saja hinaan yang terkadang membuatku ingin menangis tapi selalu kutahan.

Aku membuka lokerku pelan dan splash...cairan hitam membasahi kepalaku.

"Fuck." Geramku pelan. Aku bisa merasakan Niall fucking Horan sedang mentertawaiku bersama teman-teman famousnya itu, fuck you Niall, fuck you blonde!

"Benarkan kataku, aku pasti bisa mengubah warna rambutnya hahaha." Suaranya benar-benar membuat telingaku panas. Aku tidak akan diam saja, Horan.

"Kau hebat Niall, aku benar-benar bangga padamu." Arab menepuk-nepuk pundak Niall pelan, I mean his name is Zayn Malik. Tapi aku lebih suka memanggilnya arab karna wajah Timur-nya itu.

Aku merasakan semua mata memandang kearahku, menatapku yang sukses masuk kedalam perangkap Niall. Aku menutup pintu lokerku cukup keras, ya cukup keras karna mampu membuat Niall and the gank terdiam seketika. Aku berjalan kearah that fucking blonde yang terdiam melihatku berlumuran tinta hitam.

Plak!

Aku menampar wajah tampannya dengan cukup keras. Ralat, bukan wajah tampan tapi wajah menjijikannya. Mereka terkejut, terutama Niall. Aku menatapnya penuh dengan tatapan benci, sangat-sangat-sangat benci. Aku merasakan amarahku telah memuncak, air mata memenuhi pelupuk mataku yang bisa saja keluar kapanpun dia mau.

Aku memejamkan mataku sesaat. Calm Adrienne, calm. Okay sepertinya aku sudah sedikit tenang karna melihat wajah putihnya itu berubah menjadi pucat. Aku rasa aku menang walaupun aku kelihatan kalah, tapi tetap saja aku menang. Aku segera meninggalkan koridor sekolah yang ramai tetapi sangat hening itu.

"Shit, dia menamparku." Gumam Niall pelan. Ah Horan, aku masih bisa mendengar itu.

Aku masuk kedalam toilet, membersihkan semua noda yang ada ditubuhku terutama dirambut.

"I hate you, Niall fucking Horan." Aku menatap wajahku dicermin, tetap cantik walaupun masih dilumuri sedikit tinta hitam. Aku merogoh sakuku dan langsung mengambil ponsel-ku, mencari kontak bernama Mom. Ya aku tidak ingin belajar hari ini, aku ingin pulang, sangat ingin pulang.

"Mom jemput aku sekarang disekolah, aku sangat kacau."

"Tapi sayang, bukannya jam belajar baru saja dimulai?"

"Mom, please. Jemput aku sekarang."

"Okay, I'll be there in 25 minutes."

"Thanks Mom." Aku menutup ponselku dan segera melanjutkan kegiatanku yang sempat tertunda tadi.

- 25 Minutes Later -

"Oh my god, are you okay honey?" Mom segera menghampiriku didepan ruangan guru.

"Yeah i'm okay mom." Aku segera berdiri sambil mendukung ranselku.

"Kau sudah izin dengan Mrs.Calista?" Mom mengandeng tanganku sambil mengusap rambutku yang masih terdapat bercak hitam.

"Sudah mom, bisakah kita kesalon? Tintanya sudah mulai mengering, aku takut ini tidak akan bisa hilang."

"Sure baby, kita kesalon."

- Flashback Off -

@kendallxjenner : my real life is suck.

One reply.

@theoxjames : @kendallxjenner why?

Reply.

@kendallxjenner : @theoxjames kau tidak perlu tau, theo.

@theoxjames : @kendallxjenner ah galak sekali.

@kendallxjenner : @theoxjames hah whatever.

two notifications

@brooklynxbeckham : @kendallxjenner kau tidak membalas mentionku huh?

@theoxjames : @kendallxjenner hey, kau cantik jika marah seperti itu.

Hm.

@kendallxjenner : gonna sleep, bye fakeworld.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Hey! Ini gua masukin rp sama real lifenya ya biar nyambung gitu, hehe.

don't forget to vomments, bc i really need your vomments.

Enjoy, xx

All the love, E.




Roleplayer - Nh [ Slow Update babe ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang