[ T w e n t y - f i v e ]

725 94 8
                                    

Dear diary,

Hari ini lelaki jelek itu menguntitku, karna sebelumnya dia mengirim surat kepadaku;

'Maukah pulang bersamaku? - D'

Ugh, menjijikan sekali. Apakah dia tidak sadar jika aku membencinya?

Fuck you, D.

*

- Adrienne POV's -

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, kepalaku pusing sekali. Rasanya berputar -putar diroller coaster berkali-kali, perutku juga sedikit mual. Oh god, apa yang terjadi denganku.

Aku memandang keadaan sekitar, kamar dengan nuansa serba biru laut membuatku merasa nyaman berada didalam kamar ini, langit-langit yang bertaburan bintang yang jika lampu dimatikan akan bersinar, dinding dengan cat yang akan sangat membuat dirimu tenang jika kau berada didalamnya, tapi ada satu yang aku benci diruangan ini, bau lavender begitu menyengat tersebar disetiap sudut kamar. Dengan view lautan lepas dengan warna air yang sangat sangat bersih, oh kurasa kau bisa melihat semua isi lautan itu dengan hanya memandangnya dari atas.

"Ugh." Aku beranjak dari tempat tidur, berjalan keluar kamar. Kudapati Niall sedang tertidur pulas diatas sofa dengan wajah 'polos'-nya. Wajahnya seperti malaikat, begitu polos bahkan rasanya aku ingin menciumnya saat ini juga, yang benar saja Adrienne, kau sudah gila. Tapi sangat disayangkan, dibalik wajah malaikatnya itu terdapat jiwa iblis yang sangat jahat.

"Horan." Aku memanggilnya pelan, tidak ada reaksi darinya.

"Niall, wake up!"

"Ni-" Niall menggeliat pelan, sebuah majalah terjatuh dari pelukannya. Aku meraih majalah itu.

Kudapati seorang laki-laki dan perempuan sedang bercumbu mesra, aku pikir mereka sangat menikmatinya. Laki-laki dengan rambut ikal yang menjuntai, dengan dresscode beach yang sedang dipakainya membuat laki-laki itu begitu menggoda iman, bibirnya yang tipis, senyumannya yang begitu menggoda, tubuhnya yang kekar dan sixpacks, aku sangat mengenal laki -laki ini, dia Harry styles. Bersama Kendall Jenner asli sedang berciuman dicover majalah yang entah Niall mendapatkannya dari mana. Judulnya berwarna merah menyala begitu jelas terbaca walaupun kau melihatnya dengan jarak yang cukup jauh, "Harry and Kendall are official!"

Aku terduduk lemas dilantai, kurasa semuanya sudah jelas. Mungkin ini yang dimaksudkan pekerjaan tambahan oleh Harry.

Aku bergumam pelan, masih dengan menatap cover majalah itu, "Selamat."

"Oh fuck. Kau melihatnya?" Suara serak Niall terasa ditelingaku.

"Tentu saja aku melihatnya, aku punya mata."

"Kau seharusnya tidak melihat majalah sialan itu, Adrienne." Niall beranjak dari sofa kemudian duduk disampingku.

"It's too late."

"Shhh, sudahlah. Harry memang brengsek, sudah kukatakan dari awal kan? Berikan majalah itu, aku akan membuangnya." Niall meraih majalah sialan itu dari tanganku.

"Aku sama sekali tidak percaya awalnya, tapi kurasa aku cukup yakin dengan apa yang telah terjadi sekarang. Semuanya sudah jelas, sangat-sangat jelas." Lanjutku.

"Maafkan aku sudah membiarkanmu melihat majalah sialan ini, mendekatlah kepada daddy. Daddy akan memelukmu, membuatmu merasa tenang." Niall membuka kedua tangannya.

Aku memutar bola mataku, "Sorry, uhm Daddy? Apakah aku tidak salah dengar Niall?"

Niall mengernyitkan dahinya, "Tentu saja tidak, Mommy."

Roleplayer - Nh [ Slow Update babe ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang