[ T w e n t y - S e v e n ]

403 62 14
                                    

Dear diary

Daddy selalu saja memukuli mom, aku sudah benar-benar lelah melihat Mom menderita seperti itu. Maksudku, sampai kapan Daddy akan bersikap seperti itu kepada Mom huh?

*

Drap drap drap.

Suara hentakan kaki Adrienne memenuhi koridor sekolah, bagaimana tidak? Jam sudah menunjukkan pukul 07:50 dan ujian akhir sekolah akan segera dimulai sepuluh menit lagi.

"Alarm sialan." Adrienne terus saja mengutuk alarm yang sudah disetnya semalam, tapi tidak juga berguna membangunkannya.

Gubrak.

"Hey! Aku sudah terlambat dan kau masih saja menabrakku?" Adrienne terduduk didekat loker, segerombolan lelaki menabraknya cukup keras barusan. Adrienne segera berdiri kemudian membenarkan pakaiannya.

"Sorry....Uhm, Adrienne?" Salah seorang dari sekumpulan laki-laki itu sepertinya mengenali sosok Adrienne.

"Cam....Cameron? Sedang apa kau disini, huh?" Adrienne menatap sekumpulan lelaki itu satu persatu, mereka semua pegawai Magcon Market.

"Maafkan kami karna sudah menabrakmu, kami juga terlambat untuk mengikuti ujian akhir sekolah." Lelaki bermata biru menatap Adrienne, itu Nash Grier.

"Tidak apa, tapi kenapa kalian ujian disini?" Adrienne menatap mereka heran.

"Oh come on, ceritanya nanti saja. Kalian tahu? Sebentar lagi bel akan berbun-"

Kriiiiiing.

Semua bertatapan satu sama lain kemudian berbisik dengan serempak, "Oh fuck."

*

Waktu ujian telah berakhir, tidak ada lagi rumus-rumus menyebalkan yang harus dihapalkan, tidak ada lagi! Semuanya telah musnah, hilang begitu saja. Tidak perlu bersusah payah bangun tengah malam untuk belajar, waktunya liburan dan bersenang-senang.

"Akhirnya." Adrienne merentangkan tangannya keudara sambil memejamkan matanya.

"Adrienne, aku sangat-sangat ingin liburan." Hayley menyenderkan kepalanya kepundak Adrienne.

"Kau kira aku tidak ingin hah? Mom semalam menelfonku, sehari selesai ujian aku disuruh kembali kerumah, dan kau tahu apa yang Mom katakan kepadaku?" Adrienne meluruskan pandangannya kearah segerombolan lelaki yang sedang berjalan dengan santai sambil bercanda.

"Ke-Ireland?" Adrienne mengangguk lesu, "Aku boleh ikut? Ah ya, apa yang Mom katakan kepadamu?"

"Tentu saja boleh, bodoh. Hm, aku........akan dijodohkan."

"WHAT. THE. FUCK." Hayley berteriak keras sehingga segala yang berada ditaman menoleh kearah mereka berdua, menatap aneh.

"Fuck, just shut up, Hayley. Niall jadi melihat kearah sini, dasar kau bodoh."

"Maaf, aku kaget. Hey, bukankah itu Cameron? Sedang apa dia disini? Kita samperin yuk?" Hayley menarik tangan Adrienne cepat.

"Ugh, bitches." Adrienne hanya bisa pasrah.

"Cameron?" Sapa Hayley dengan nada sok akrabnya. Sekumpulan lelaki tampan itu menoleh kearah Adrienne dan Hayley tentu saja.

"Hey, kalian?" Cameron menatap kedua gadis itu dengan ramah, begitu juga yang lainnya.

"Hey semuanya!" Sapa Hayley lagi dengan semangat, Adrienne tersenyum kecut.

"Bagaimana bisa kalian ada disini? Bukankah sekolah kita berbeda huh?" Suara Hayley muncul lagi, sok akrab sekali ya.

Roleplayer - Nh [ Slow Update babe ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang