[ T h i r t e e n ]

863 167 39
                                    

"I found the person I really, really like. She understands everything. She's really cool. We hang out, we watch movies, she cooks me dinner. I bring her flowers. And we're official together." - Liam Payne

*

Two days later.

- Author POV's -

Hayley melangkahkan kakinya cepat kearah loker dan segera membukanya, memasukkan hal-hal yang penting kedalam lokernya lalu menutupnya pelan. Hayley segera membalikkan badannya.

"Whoops! Lihat, dia sedang sendirian teman." Zayn menghadang Hayley tepat didepan lokernya.

"Tumben sekali huh? Biasanya dia selalu bersama temannya yang menjijikan itu." Louis menyeringai kearah Hayley.

Hayley benar-benar terkejut atas apa yang telah terjadi, yang benar saja, sepertinya sekarang dia menjadi target kedua Niall and the gank setelah Adrienne. Muka Hayley pucat seketika, Niall berjalan mendekati Hayley.

"Dimana gadis sialan itu?" Mata biru Niall menatap tajam Hayley.

"Ak...Aku..Aku.." Hayley menatap Niall dengan perasaan kalut.

"Katakan saja, sayang. Setelah itu kami akan melepaskanmu." Ujar Zayn sambil merangkul pundak Hayley.

"Aku...tidak tau!"

"Kau kan temannya, mana mungkin kau tidak tau sweetie. Jujurlah kepadaku." Zayn meraih wajah Hayley, menatapnya tajam.

"Aku, aku benar-benar tidak tau, Zayn."

"Katakan sekarang atau kau akan-"

Seseorang menarik tangan Hayley cepat, rangkulan Zayn pun terlepas. Kemudian Niall menatap lelaki itu geram, begitu pula Zayn, Louis dan Liam. Hayley segera berlindung dibalik punggung lelaki itu.

"Hah, kau sangat berbakat dalam mencampuri urusan orang lain, Styles." Louis menatap Harry dingin.

"Kembalikan dia kepadaku sekarang." Perintah Zayn.

"Kau sudah bosan sekolah disini, huh?" Liam menyipitkan mata kananya.

"Kau lagi, ckck." Niall tersenyum miring menatap mereka berdua.

Harry menatap mata mereka satu persatu, kemudian menjilat bibirnya pelan.

"Baiklah, aku akan menjawab kalian satu persatu. Louis, tentu saja aku berbakat setidaknya aku tidak berbakat dalam hal bertindak kasar kepada seorang gadis sepertimu. Zayn, siapa kau memintaku untuk mengembalikan dia kepadamu? Kau kekasihnya? Bukan. Liam, bosan? Tentu saja, aku sudah muak melihat wajah kalian disekolah ini. And the last, Niall. Iya aku lagi, kenapa?" Harry melirik mereka sambil tersenyum sinis.

"Tidakkah kalian malu? Mengerjai Adrienne tidak ada batas, sampai membuatnya trauma untuk datang kesekolah dan sekarang kalian mengganti target kalian huh? Hayley?"

"Adrienne sudah membuat alisku seperti ini, sialan kau!" Liam mengepalkan kanan tangannya, Louis menahannya.

"Kalian seharusnya sadar, mengapa dia melakukan semua itu kepada kalian, bukan? Adrienne tidak akan bertindak sejauh itu jika kalian tidak mengerjainya habis-habisan. Apakah kalian lupa?" Suara Harry mulai meninggi.

"Ini urusanku dengannya, kau tidak usah ikut campur!" Ucap Niall membentaknya.

"Tentu saja ini menjadi urusanku, Horan. Dia temanku, dan aku menyayanginya. Kau akan bertindak seperti ini jika orang yang kau sayangi terus-terusan disakiti oleh segerombolan lelaki idiot."

"Sudahlah, Harry. Sebaiknya kita pergi saja dari sini, aku sudah jengah melihat tingkah mereka." Hayley menarik tangan Harry pelan.

"Ingat, jangan pernah menganggunya lagi atau kalian semua akan selalu berurusan denganku." Harry tersenyum singkat kepada mereka dan melangkah pergi.

Roleplayer - Nh [ Slow Update babe ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang