Page 29

2.7K 52 6
                                    

Sekarang kabar duka aji sudah tersebar luaskan di sekolah. Teman teman aji pun gak menyangka aji bakal pergi secepat ini mereka kagum dengan sosok aji yang ramah dan pintar.

Sila yang sedang makan di kantin kaget mendengar berita ini.

Ka kamu udah pergi? Beneran kamu pergi...aku gak percaya ka kamu pergi secepat ini...kk bilang mau jagain aku..tapi kk pergi duluan

batin sila menangis. Sila berbicara dalam batin sambil melihat foto mereka berdua dan sila pun tak sadar bahwa dia telah meneteskan air matanya.

Ka...aku sayang kk..apa kk marah sama aku makanya kk pergi..ka sila sayang sama kk. Sila udah anggap kk seperti kk kandung sila..sekarang gak ada lagi yang nolongin sila dari marahnya mamah, gaka ada lagi tempat ngadu sila..gak ada lagi ka gak ada....
Sila menangis dalam mengingat kejadian dulu dimana dia bersama aji.

Sila memang sedang makan sendiri..di kantin dan saat sila menangis orang yang berlalu lalang pun hanya melihat kasian.

Saat sila menangis sila teringat raka dan dia langsung menghubungi raka namun nihil. Raka tak mengangkat telponnya.

Sila bingung saat dia sedih seperti ini harus lari kesiapa?...

-----------
Hari ini dira key dan raka tak bersekolah mereka larut dalam duka.

Key dan dante berada di rumah dira mereka khawatir dengan keadaan dira dan mereka berdua berniat menunggu dira.

Di dalam kamar dira duduk bertekuk lutut dan tangan memeluk kakinya menghadap jendela.

Dira terus menatap langit...redup
Dengan terus mengeluarkan air mata

"Dir sebenernya..aku"

"Udahlah..aku gak percaya sama kamu......"
Dira terus menangis mengingat dimana dia sedang bersama aji.

Ji...aku kangen kamu...aku pengen ketemu kamu..aku pengen meluk kamu ji. Ji aku kangen kamu..kenapa kamu pergi...

Dira terus mengulang kata katanya berteriak dan menangis sejadi jadinya. Dia sangat frustasi...

Key yang mendengar dari luar bangkit dari duduknya namun dante menahanya dan menggelengkan kepalanya

"Biarin dia sendiri dia jauh lebih lega jika sendiri" ucap dante dan key hanya nurut lalu duduk kembali.

-------------
Di hari yang sama juga suasana di rumah sakit masih sepi..dan tiba tiba ara terbangun dengan memanggil nama aji. Mamahnya yang mendengar langsung menghampirinya

"Bangun ra..."sadar mamahnya dan ara sudah mulai sadar.

"Mah..ara lihat ka aji tadi pergi dia senyum ke ara terus hilang. Ka aji mana mah?" Cerita ara dan ara langsung menanyakan aji. Namun mamahnya bungkam,bungkam seribu bahasa mamahnya hanya menjawab dengan tetesan air mata yang keluar

Ara melihat mamahnya menangis semakin bingung "mah kenapa? Ka aji mana?" Tanya ara lagi dan akhirnya mamah menceritakan semua kejadian itu.

"Kemaren kamu kecelakaan nak..dan kamu membutuhkan tranpirasi hati mamah gak tau lagi harus cari dimana..mamah mau mendonorkan namun darah mamah tidak cocok dan yang cocok hanyalah kakak mu.." jelas mamah

"Jadi..jangan bilang ka aji yang..." fikiran ara sudah jelas bahwa aji sudah pergi dari kehidupannya dengan mendonorkan hatinya untuk dia dan mamahnya mengangguk menangis memeluk ara

Jadi tadi itu?? Kakak ninggalin aku ka..kakak pergi...kak maafin aku...kak aku kangen kakak..kakak gak boleh pergiiiiik
Batin ara berteriak dan ara langsung menangis keras...dia tak menyangka bahwa kakanya sudah tidak ada lagi dan itu gata gara dia

stay strong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang