10

2.7K 188 4
                                    


*

Wanara datang dari Batam tengah malam kali ini. Jadi ia dan Rin masuk rumah dengan mengendap-ngendap. Rinda lebih dulu membersihkan diri. Disusul oleh Wanara.

Entah kenapa, kepulangan nya kali ini terasa berbeda. Ararinda. Sebenarnya sejak dua bulan lalu kepulangan nya Wanara rasa ada sesuatu yang disembunyikan nya. Tapi apa?

Dan sepertinya terlalu banyak yang dipikirkan nya sampai ia hampir terpekur selama satu jam di kamar mandi. Dingin sudah menyerang. Wanara langsung mengambil kaus oblong dan celana training hijau nya.

Rin masih bangun,bersandar di kepala ranjang. Dan membelit tubuhnya dengan selimut sangat amat erat. Wanara yang habis mandi saja tidak sedingin itu. tapi melihat tingkah istrinya itu, Wanara menurunkan tingkat kekencangan kipas angin berdiri di kamar mereka. Menjadi nomor satu.

Wanara menaruh handuk,rasa lelah yang melandanya memerintahkan nya untuk segera bertemu dengan ranjang. Dan mimpi indah. Ia menyibak selimut yang dililit oleh Rin, mencoba berbagi. Namun apa yang ia terima?

Matanya terbelalak kaget. Hampir saja ia merasa matanya copot. Tuhan...tuhan...rasanya engsel kaki nya ada yang copot. Tidak! Sepertinya rahang nya yang sudah tidak ada ditempat.

"Astagfirullah.Rin?! Kamu ngapain pake lingerie?!!!".

Yang ditegur malah tersenyum-senyum dan kembali melilitkan selimut. "Nggak pantes ya, Mas?". Astaga! Bukan masalah pantes nggak pantes nya. Terakhir kali ia melihat tubuh Rin dengan potongan baju yang kurang sekitar subuh hari sehari setelah Mbak Waisha datang. Dan wow, sekarang tubuh Rin terlihat lebih menarik dan errr...sexy. Astagfirullah! Efek! Ini efek capek.

Jangan-jangan ini Cuma khayalan. Pasti kenyataan nya Rin sudah tidur dengan daster atau piama bergambar artis korea.

Tapi ketika tangan Rin menarik nya untuk duduk di atas ranjang, dan dengan tiba-tiba duduk dipangkuan nya,menyadarkan bahwa ternyata shit! This is real!!!!

Tangan Rinda bermain nakal di dada Wanara. Pria itu memejamkan matanya. Aduh...dia harus apa?!! Momen seperti ini memang dinantikan, tapi tidak boleh sekonyol ini. Masa dimomen penting malah Rin yang ngambil kendali. Sudah, Wanara sudah tidak tahan lagi. Ia meraub bibir Rin dengan rakus. Dicium nya dengan rasa dahaga yang tak tertahankan.

Namun Rin tidak bergerak seolah kemampuan nya hanya memainkan jemari di atas dadanya. Setelah Wanara melepas pautan nya, jari-jari Rinda kembali bergerilya. Wanara sudah tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

"Rin...jangan Rin". Nah, bisa lihatkan? Sekarang Wanara malah seperti seorang gadis yang mau dirampas keperawanan nya sama abang preman di rawa-rawa. Mendengar itu Rin langsung diam, dan berpindah tempat menjadi duduk di samping nya. Wanara bingung harus senang apa menyesal.

"Jangan sekarang ya Rin...gue ngantuk. Nanti kalo lagi seru-seru nya gue tidur gimana?".

"I...Iya mas. Maaf".

"Don't,I like it"

*

Hal pertama saat Rin membuka mata adalah Wanara tidak ada di sampingnya. Padahal suara subuh baru sayup-sayup terdengar. Apa Wanara semalam tidur di sini? Namun, suara kericik air di kamar mandi menyadarkan Rin bahwa Wanara tengah berwudhu.

Ia beranjak merapikan ranjang dan menyiapkan perangkat salat lain nya. Bergantian mengambil air wudhu. Namun saat keluar kamar mandi ia tak menemukan sosok Wanara. Tapi ada secarik kertas di atas mukenah nya.

My Little BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang