20

7.6K 491 25
                                    

JJ21/N

Hi guys! Gue balik lagi lagi huahahaha

Semoga part ini cukup menghibur hari minggu kalian yaa

Keep Reading!!!

----------------------------------------
Kelly's POV

Wina tak berhenti menatapku sejak turun dari mobil. Senyumnya tak kunjung hilang dari wajah orientalnya. Bahkan kalungan tangannya tak dilepas dariku.

"Win, lo kemana aja sih selama ini?"

Wina terlihat berfikir dan menyandarkan kepalanya di lenganku. Manjanya, over protectivenya, segala-galanya sangat kurindukan.

"Gue ya disini aja. Gue nyariin lo Key. Gue nyari ke apartemen, kosong. Gue cari lo ke semua tempat yang pernah kita datengin, ga ada juga," jelasnya.

"Gue sempet putus asa Key. Gue down banget waktu itu, tapi rasa takut gue terhadap Mama menghapus semua kehilangn gue,"

"Tapi, tetep aja setiap malem gue mikirin lo. Gue kangen, gue netesin air mata setiap ngeliat bintang. Doa gue cuma satu. . . Bisa ketemu lo lagi,"

Aku memeluk gadisku dengan sangat erat. Ternyata seberat itu penderitaannya. Aku salah menyangka selama ini. Kupikir ia tak berharap banyak denganku. . . Tapi? Aku sungguh tertampar dengan pernyataannya sekarang.

"Lo kemana aja Key? Kenapa ga pernah ngabarin gue?"

"Gue diasingkan keluar negeri Win. Nenek pindahin gue ke Paris. Gue juga udah usaha nyari info tentang kontak yang bisa menghubungi lo, tapi ga ada yang bisa nemuin,"

"Gue juga kangen banget sama lo. Tiap gue gapunya semangat, gue selalu liatin foto lo. Dan lo tau? Semangat gue balik separuhnya," jelasku.

Kami saling memeluk untuk melepas semua kerinduan karena perpisahan yang cukup lama. 2 tahun bukanlah waktu yang cepat untukku bangkit dari masa lalu. Tangis setia menemani setiap ingin mengutarakan rindu. Aku hanya mampu diam hari ini, cukup tubuh ini yang menjelaskan seberapa besar rindu yang akan terlampiaskan.

Wina mengadahkan kepalanya untuk menatapku. Senyum yang dihiasi dengan giginya yang putih dan rapi, matanya masih menjelaskan rasa sakit, wajahnya begitu tenang. Aku menyaksikan karya Tuhan yang sempurna di mataku.

Ada banyak cerita yang tersimpan di kepalaku, banyak yang ingin ku jelaskan padanya, namun. . . Lidah ini tidak mampu mengucapkan semua itu.

Matanya tiada henti mengisyaratkan bahwa lukanya tak lebih ringan dariku. Dia terlihat lesu. Ya! Senyumnya terlihat agak dipaksa, matanya terlihat berkantung, dan ekspresinya terlihat sangat kelelahan. Kenapa gadisku seperti ini?

"Gue kangen banget sama lo Win. Gue gatau harus bilang apa lagi. Gue cuma mau bilang itu aja setelah 2 tahun putus kontak sama lo," lirihku.

Wina mendekatkan wajahnya padaku. Kutundukkan wajahku mengikuti alurnya. Bibirnya terasa pahit. Ya. Kurasakan bibirnya tidak seperti milik Wina yang dulu. Apakah dia merokok dan mengkonsumsi alkohol?

Aku tak mempedulikan semua itu. Tanganku masih menahan tengkuknya agar tak menjauh dari posisi saat ini. Wina melepaskan ciumannya dan kembali memelukku.

"Maafin gue Key," lirihnya dalam pelukku.

Aku hanya mengelus-elus rambutnya. Masih menenangkan degup jantungku karena ciuman yang tak sampai semenit itu. Wajahnya masih sibuk mencari posisi nyaman untuk bersandar di dadaku.

"Maaf kenapa?"

"Lo pasti ngerasain ada yang aneh dengan gue. Lo pasti ngerasa ada yang beda dengan gue,"

Perfect Badly (gxg) CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang