“udah nggak usah cemberut gitu, terima nasib aja” ucap ali yang melihat prilly berjalan sambil cemberut.
“gue bingung, kenapa selalu sama loe”
“mungkin jodoh”
Prilly langsung menatap ali, matanya melotot.
Ali tertawa “jodoh buat bertemen maksudnya, loe mah sensi banget siih” ucap ali.
“tau akh” prilly berjalan lebih cepat mendahului ali.
“prill, ini jalannya bener?"tanya ali yang melihat di sekelilingnya pohon2 besar dan jalanan pun terlihat asing, sepertinya belum pernah di lewati.
“apaan sih loe, bukannya loe yang pegang peta ituh”
Ali melihat peta yang di pegangnya “tapi kayaknya bener deh kesini”
Prilly yang melihat ali tak yakin pun langsung mengambil peta itu dari ali.
“sinih gue liat..emmm..itu ada pohon, terus belok kanan” ucap prilly berpikir sambil melihat peta itu.
“gimana?” ucap ali.
Prilly menepuk jidatnya “mampus...kita di mana niih, koq beda sama di peta” ucap prilly bingung.
“hah yang bener loe”
“sebenernya loe bisa baca peta nggak sih?”
“nggak”ucap ali enteng.
“ish dasar loe yah udah nggak tau so2an pegang peta segala, kalo udah kaya gini kan ribet” ucap prilly.
“yaelah ketimbang hutan gini doank” ali mencoba santai.
“enak banget loe ngomong, kita harus kemana nih”
“sini ikutin gue”
“nggak, enak aja loe udah nyesatin gue nyuruh gue ngikutin loe lagi..sorry yah!!” ucap prilly meninggalkan ali.
“eh prill loe mau kemana” ali mengejar prilly.
“ya gue mau cari jalan ke tenda lah”
“nggak usah ninggalin juga kali”
Prilly dan alipun berjalan mencari jalan keluar, sudah lama mereka berjalan namun mereka tidak tau mereka di mana dan harus kemana, sepertinya mereka sudah jauh dari rute yang di kasih oleh pak herman.
Prilly terhenti saat dia mulai merasakan lelah“kenapa?” tanya ali.
“gue cape” ucap prilly lalu duduk di atas pohon yang sudah tumbang.
“yaelah, ini udah mulai sore, kalo loe berhenti kapan kita nyampenya”
“nyampe kemana? Loe emang tau kita mau kemana?”
Ali menggaruk kepalanya karna dia juga tidak tau harus kemana lalu duduk di samping prilly “seenggaknya kita harus berusaha lah” ucap ali.
“iia tapi gue cape, emang nya loe nggak cape?”
“allaah cewe galak kaya loe manja juga” ucap ali.
“apa loe bilang, ini semua juga gara2 loe” ucap prilly menyalahkan ali.
“loenya juga salah kenapa percaya sama gue” ali berdiri karena prilly sudah melihatnya tajam.
“piss” ali mengacungkan dua jarinya sambil memperlihatkan gigi nya yang rapi.
Prilly tak mau melayani ali karena prilly sedang lelah, dia hanya terdiam lalu mengusap keringatnya.
“ayoo donk lanjut” ucap ali.
“bentar napa, gue masih cape”
“loe gendut siih makannya cepet capek” ledek ali.
Prilly yang tak suka di bilang gendut pun langsung mencari sesuatu untuk lempar pada ali “puuuk” prilly melemparkan sebuah ranting pohon pada ali dan tepat sasaran.
“aduuuh” pekik ali memegangi wajahnya lalu ali pun tergeletak jatuh.
Prilly yang melihat ali pingsan pun langsung menghampiri ali.“ali loe kenapa?” prilly mengguncang2kan tubuh ali”ali nggak lucu deeh, jangan becanda li” ucap prilly
Namun ali tetap tak bergeming.Prilly menepuk2 pipi ali “ali bangun donk, loe beneran pingsan, aduuh ali gue minta maaf, ali jangan buat gue panik gini donk” prilly bener2 khawatir.
“haaaaa” ali bangun mengagetkan prilly, ternyata ali hanya berpura2 pingsan.
“ish ali, nggak lucu” prilly memukul lengan ali.
Ali hanya tertawa cekikikan “cieee, ternyata loe meskipun jutek bisa khawatir juga yah” ucap ali di sela2 tawanya.
“apaan sih loh, kepedean” prilly berdiri
Alipun bangun dan berdiri.
“ciee ciee”Lagi2 prilly meninggalkan ali sendiri.
“dasar cowo nyebelin” omel prilly sambil berlalu.
Dengan berlari kecil ali sudah bisa menjejeri prilly “udah kali nggak usah cemberut gitu, lagian salah loe sendiri lempar gue pake ranting gitu”
Tiba2 terdengar suara petir menggelegar.
Ali dan prilly menatap ke langit awan benar2 mendung..pasty bentar lagi hujan, dan benar saja tak lama kemudian hujan mengguyur bumi ini.Ali menarik prilly ke bawah pohon yang besar.
“aduuh hujan lagi” ucap prilly mulai khawatir karna mereka masih tersesat entah dimana. Ali yang melihat prilly yang tak tenang pun langsung menenangkannya.
“udah loe tenang aja, kita pasty bisa balik ke tenda koq” ucap ali menenangkan prilly.
Ali mengedarkan pandangannya mencari tempat yang lebih baik untuk berteduh, lalu pandangannya beralih pada sebuah cahaya lampu yang ada di balik pohon2.
“prill itu kayanya ada rumah” ucap ali menunjuk pada sebuah lampu tersebut.
“ngaco loh, mana ada di hutan gini rumah”
“itu liat dulu”
Prilly pun melihat apa yang di tunjuk ali.
“mana mungkin rumah”
“udah ayo kita lihat” ali menggenggam tangan prilly untuk menggandengnya menuju lampu tersebut.
prilly dan ali pun berlari menerobos hujan, dan benar ada sebuah rumah dinding yang benar2 tua rumah tersebut sepertinya sudah ditinggali sejak lama, entah siapa yang pernah tinggal disini.
Ali dan prilly pun sampai di rumah tua tersebut, prilly menatap tangannya yang sedang di genggam oleh ali.
Ali yang melihat prilly menatap tangannya pun langsung melepaskan genggamannya “maaf” ucap ali kikuk.
prilly hanya tersenyum, Prilly memperhatikan ali yang menyibak2an rambutnya yang basah karna dia menerobos hujan tadi “sexy” gumam prilly.
tubuhnya yang berotot semakin terlihat karna baju ali agak basah karna hujan, bulir air dari rambutnya menetes sampai pelipis membuat prilly menelan ludahnya.
“nih cowo ganteng” ucap prilly dalam hati.
“eh prill” ucap ali membuyarkan lamunan prilly.
Prilly langsung mengalihkan pandangannya dari ali “apa?” jawab prilly.
“kayanya kita harus nginep disini deh?” ucap ali yang berhasil membuat prilly membuka mulut nya lebar.
“haah???loe nggak becanda?”
“nggak lah, liat nooh udah mulai gelap, lagian kita nggak tau juga kan harus kemana?” ucap ali.
Prilly merutuk dirinya sendiri “gila masa gue harus disini sampai pagi sama orang nyebelin ini sih?” ucap prilly.
Vote and comment!! :)
KAMU SEDANG MEMBACA
New Loves
FanfictionKetika aku patah hati, dia datang dengan cinta yang baru-prilly Aku penasaran dengan wajah sendunya, berawal dari rasa penasaran aku datang membawa cinta baru saat sadar bahwa dia tersakiti-aliando Spesial cover by bunda @SwisBwi