New Loves

New loves-10

Alipun mengantarkan prilly ke rumahnya.

“oh ini rumah loe” ucap ali saat telah sampai di rumahnya.

“iya, yaudah gue turun” ucap prilly yang langsung membuka pintu mobil.

“loe nggak ngajakin gue masuk dulu gituh?”

Prilly yang akan turun pun terpaksa harus membalikan tubuhnya menghadap ali.

“mau banget?”

Ali tersenyum.

“nggak usah, udah akh gue masuk, makasih atas tumpangan pak-sa-an-nya” ucap prilly yang menekan di kata2 paksaan.

Ali tersenyum melihat tingkah prilly “gue maksa karna gue khawatir sama loe masa orang secantik loe sore2 gini naik bus”

“ish apaan sih loe so perhatian”

“eh gue kan temen loe wajar donk kalo gue perhatian”

“ya ya ya”

“ya udah gue balik dulu yah”

“ya udah sono” ucap prilly cuek lalu berbalik melangkah masuk kedalam rumah.

Ali hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum karna tingkah prilly yang selalu membuatnya senang meskipun dia jutek.

__””__

Satu minggu berlalu ali dan prilly selalu belajar setiap hari, entah itu di kelas, di rumah prilly, di kafe atau pun di taman sekolah, prilly sudah biasa dengan sikap ali yang menyebalkan baginya bahkan sikap ali sudah menjadi makanan sehari2 baginya, entah mengapa sikap ali mulai membuat prilly nyaman dan tak terganggu lagi meskipun seperti biasa prilly selalu jutek padanya.. tak bisa di pungkiri ali adalah teman satu2nya prilly di jogja.

“maaf lama” suara ali terengah2 karna berlari.

“abis dari mana sih loe”

“gue habis ketemu guru bp”

“lagian loe inih anak orang main di pukulin aja” ucap prilly yang tahu sebab ali ke ruang bp, yaa..karna dia kemaren berantem dengan kaka kelas, entah karna apa prilly pun tak mau tahu.

“lagian tuh orang nyebelin”

“nggak salah, bukannya loe yang selalu nyebelin”

“berisik ah, udah ayo katanya mau belajar” ali menarik tangan prilly menuju halte bus.

Ali dan prilly pun menunggu bus yang akan ia tumpangi.

“tuh busnya datang, ayo” lagi2 ali menarik tangan prilly.

“itu bukan bus kita” ucap prilly yang melihat bus itu bukan jurusan menuju ke kompleknya.

“udah ayo ikut” ali tetap menarik tangan prilly.

Setelah naik mereka pun duduk di bangku yang kosong.

“loe mau kemana sih?”

“belajar” jawab ali enteng.

“tapi ini mau kemana”

“udah deh berisik, mau belajar atau nggak?"

“ish, yang harusnya ngomong gitu kan gue”

“eh masa, iya yah” ucap ali tesenyum sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal “udah akh pokoknya loe ikut gue”
Prillypun hanya bisa pasrah akan di bawa ali kemana.

“aaaa” prilly berteriak histeris karna ali membawanya ke sebuah danau yang sangat indah. Disana terdapat perahu kecil dan di sisi danau juga ada sebuah rumah pohon yang prilly tak tahu itu siapa yang buat.