10. I'm sorry, I don't know

4.1K 211 4
                                    

Audi putih Tao terparkir disebuah halaman kedai ramen yang cukup besar. Jaegyoung ingat, ia pernah makan disini sewaktu ia ingin bekerja di klub.

"Ahjuma,, apa kabar...." sapa Jaegyoung saat ia sampai di meja kasir.
"Eh kau, aku baik baik saja. Bagaimana dengan mu?" Ahjuma itu berbalik tanya.
"Aku juga baik. Ahjuma aku ingin ramen super pedas satu ya.. dan sojunya satu. Kau mau pesan apa Tao?" Tanya Jaegyoung.

"Apa dia kekasih mu?" Tanya ahjuma pada Jaegyoung.
"Eh,, itu.." Jaegyoung bingung harus menjawab apa dan dia hanya menggaruk garuk tengkuknya yang tidak gatal.
Kemudian Tao merangkul Jaegyoung dan berkata "Ya, ahjuma, aku kekasihnya. Bagaimana apa kami cocok?" Ucap Tao sambil menatap Jaegyoung yang menunduk malu.

"Ah... kalian cocok sekali.." jawab ahjuma.
"Kalau begitu, aku pesan 1 ramen dengan pedas sedang dan 1 soju." Ucap Tao.
"Kalau begitu silahkan duduk. Mari kuantar." Ahjuma pemilik kedai pun mengantarkan Tao dan Jaegyoung pada satu meja dengan 2 kursi yang kosong.
"Tunggu disini. 15 menit akan ku antarkan" sang ahjuma menepuk bahu Jaegyoung lalu pergi meninggalkan dua insan tersebut.

"Dia baik kan?" Tanya Jaegyoung lalu tersenyum.
"Ramen super pedas apa tidak berbahaya untuk perut mu?" Ucap Tao setelah tersenyum.
"Tenang saja, perutku tahan pedas." Jaegyoung mengelus ngelus perut datarnya.

"Selamat menikmati." Ucap ahjuma pemilik kedai.
"Terimakasih" jawab TaYoung(TaoJaegyoung) bersamaan.
"Ahh.. menggoda sekali ramenku." Jaegyoung langsung mengambil sumpitnya sambil menatap lapar ramennya.

"Selamat makan" setelah mengatakan itu, Jaegyoung memakan ramen super pedasnya seperti orang kelaparan.
"Makannya pelan pelan saja." Tao memperingati.
"Ohh,, ini enak sekali" ucap Jaegyoung di sela sela makannya.

Tao pun juga merasa demikian, walaupun ramen nya tak sepedas milik Jaegyoung ia merasa bahwa ramen buatan ahjuma adalah ramen yang enak dengan harga terjangkau.

"Ahh.. ini pedas sekalii... ahhh..." Jaegyoung berceloteh sambil sesekali meminum sojunya. Tao hanya tertawa dan berjalan menuju kasir. Lalu kembali lagi dengan segelas air hangat.
"Minum ini, ini akan lebih baik." Jaegyoung mengambilnya dan memekik.

"A-air hangat??" Keningnya berkerut.
"Kau coba saja kalau tidak percaya." Jaegyoung mulai meminum air hangat nya dengan perlahan. Ia merasa jauh lebih baik setelah meminum air itu.

"Bagaimana?" Tanya Tao
"Emm.. sudah hilang pedasnya walau masih terasa sedikit." Jawab Jaegyoung sambil meletakkan gelasnya.

Beberapa menit berlalu, tubuh Jaegyoung bercucuran keringat karena memakan ramen super pedas tadi.
"Ahjuma, berapa semua?" Tanya Tao setelah mereka selesai makan.

"Ini bon nya." Ahjuma memberikan selembar kertas pada Tao lalu mengambil uang di dompetnya yang ia letakkan di saku celana bagian belakang.
"Berkunjung kembali ya.." ahjuma melambaikan tangan pada TaYoung yang akan pergi dari kedainya.

"Ya, kami akan berkunjung kembali. Sampai jumpa." Jaegyoung melambaikan tangannya sambil berjalan mundur.

"Apa harus aku lagi yang membawa mobilnya? Aku lelah.." jaegyoung mempoutkan bibirnya.
"Yasudah, biar aku saja yang menyetir." Kemudian Tao membuka pintu samping kemudi untuk Jaegyoung.

"Dengar, aku sudah memperingatimu tentang ramen pedas tadi, jika kau mengeluh dengan perutmu. Tanggung sendiri." Ujar Tao.
"Haishhh.. menyebalkan" Jaegyoung mencibir. Sedangkan Tao malah terkekeh.
"Aku bercanda sayang" Tao mengusak surai hitam milik Jaegyoung.

Entah mengapa saat Tao memanggilnya dengan sebutan sayang ia merasa seperti ada ratusan kupu kupu yang terbang dari perutnya. Ia hanya bisa tersenyum menanggapinya.

Love Me Like You Do(Zi Tao) DISCONTINUE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang