19. Are You Okay?

954 79 7
                                    

Hari hari berlalu dan hari ini tak ada bedanya seperti hari biasa, bangun pagi, sarapan dan berangkat kerja. Oh ya jangan lupakan seorang gadis yang tengah gelisah. Tak fokus pada pekerjaannya.

Kemudian jari lentiknya mengambil sebuah persegi panjang yang tipis kemudian memencet beberapa tombol.

"Ada apa sayang? Merindukan ku hm?" tanya seseorang dari sebrang

"Zi aku ingin pulang..." jawabnya

"Apa kau sakit sayang?"

"Tidak, aku baik baik saja. Hanya perasaan ku tidak enak, aku terus teringat pada Ibu. Aku takut terjadi apa apa pada Ibu." jelas nya.

"Yasudah kau cuti hari ini. Perlu ku antar?"

"Ti-tidak perlu. Aku bisa sendiri. Nanti aku kabari lagi. Terimakasih Zi."

"My pleasure baby"

Bip

Percakapan pendek mereka terhenti. Setelah mendapatkan izin, Jaegyoung langsung membereskan barang nya dan pergi keluar.

Hari ini ia tak membawa mobil yang di berikan Tao, tadi pagi Tao terus memaksa agar mereka berangkat bersama. Dan sekarang Jaegyoung menunggu taksi dan langsung pulang kerumahnya.

Dugaannya kali ini benar. Hatinya tersayat ketika melihat jasad ibu nya sudah tak bernyawa. Anak macam apa aku ini? Fikirnya.

Jaegyoung terduduk di samping Yein kemudian memeluk adik tersayangnya.

"Hiks... Ibu... Ibuuu kenapa begitu cepatt??" isak nya.

"Maaf kan aku... Semalam.. Hiks.. ibu serangan jantung. Aku langsung membawa nya ke-kerumah sakit, tapi ibu tak bisa tertolong. Maaf aku lupa mengabari mu. Aku terlalu terkejut maafkan aku kakak" jelas adiknya terbata bata.

"Jangan menyalahkan dirimu sayang. Ini sudah takdir." Jaegyoung terus memeluk adiknya dan menguatkan dirinya sendiri

Selang beberapa lama, ponsel Jaegyoung berbunyi, ia melihat layarnya dan terlihat nama sang penelpon.

'My posesif Boss'

"Halo ZiTao..." suaranya tenang namun tetap terdengar seperti habis menangis.

"Kau menangis? Ada apa sayang? Apa yang terjadi?"

"Ibu... Hikss... Ibu..."

"Sttt jangan menangis sayang, aku segera kerumah mu sekarang. Tetap disana okay?"

"B-baik"

Kemudian Jaegyoung memutuskan sambungannya.

Sudah berjam jam Jaegyoung menangis. Bahkan pemakaman ibunya sudah selesai. Dan Tao sudah berada di sampingnya sedari tadi.

"Sudah jangan menangis. Itu tak baik bagi matamu. Kau fikir ibu mu akan suka melihat mu menangis seperti ini?" ZiTao menenangkan. Di tangkup kedua pipi wanitanya dan di kecup.

"Sudah berhentilah menangis sayang."

"Kakak... Bisa aku bicara sebentar? 4 Mata?" tanya Yein

ZiTao menoleh dan memberi waktu pada kakak beradik itu untuk bicara.

"Siapa dia?" tanya Yein to the point

Love Me Like You Do(Zi Tao) DISCONTINUE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang