15. If You Know Why

2.3K 147 10
                                    

Setelah melakukan rapat tadi, semua orang di kantor sibuk dengan pekerjaannya masing masing. Karna penurunan telah mencapai angka 5% dari sebelumnya. Namun setelah rencana dari Jaegyoung dilakukan, sepertinya angka 5% sudah menurun sedikit demi sedikit.

Siang ini, Tao berencana menemui Jaegyoung di ruang kerjanya namun sepertinya ia melihat wanita yang sudah mulai disayanginya itu sedang sibuk bekerja bahkan sekarang sudah jam makan siang.

Ketika sang Presdir masuk semua yang melihatnya membungkukan badan tanda hormat. Tao mengetuk ngetukkan jarinnya pada jam tangan yang ada di lengannya dan mengaba aba agar karyawan yang disana segera pergi meminggalkan mereka berdua. 'sudah jam makan siang tolong keluar' mungkin itu yang dimaksud olehnya.

Tao tersenyum, ia duduk di meja tempat Jaegyoung bekerja. Entah sadar atau tidak Jaegyoung sedikit menghiraukannya.
"Aku sedang sibuk, pergilah duluan nanti aku menyusul." Usir nya. Tao berdeham, Jaegyoung mengangkat kepalanya melihat siapa yang ada dihadapannya refleks ia berdiri dan membungkukkan tubuhnya 90°

"Selamat siang presdir, maafkan sikap saya tadi." -Masih diposisi yang sama-
"Aishh kemari" Tao menarik lengan kecil Jaegyoung dah memeluk tubuhnya dari belakang.
"Aku merindukan mu" ucapnya lalu menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher wanita tersebut.

"Apartement ku terasa sangat kosong tanpa dirimu disana" Tao menghirup wewangian yang keluar dari tubuh mungil yang dipeluknya.

"Aah, tolong jangan seperti ini, tidak enak jika dilihat seseorang nanti" Jaegyoung bergerak gelisah dalam rengkuhan lelaki tinggi itu.
"Memangnya kenapa? Ini semua milikku" dengan jahilnya Tao mencium pipi yang hampir memerah karnanya.

"Pipi mu memerah sayang" Tao mengelus pipi tersebut. Tanpa diketahui ada seseorang yang mendadak masuk ke ruangan tersebut. Jaegyoung kelabakan harus berbuat apa seperti ke 'gep' rasanya. Namun Tao hanya menatap dengan tatapan errr bisa dibilang sexy, orang tadi membungkuk kemudian pergi lagi.

"Ku mohon, banyak orang disini." Jaegyoung masih tak enak.
"Ruangan pribadiku? Kau mau mengunjunginya kembali?" Tanya Tao
"Bu-bukan itu maksudku. Maksudku--" ucapannya terhenti karna terpotong.

"Dasar, tak perlu kau fikirkan. Ini sudah jam makan siang, makanlah jangan sampai kau sakit." Tao mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang lalu meletakkannya di meja Jaegyoung.

"Belilah makanan. Makan yang banyak oke? Aku pergi" Tao mengecup lama kening wanitanya dan berlalu pergi

'Huffttt kenapa tingkahnya seperti itu? Dia fikir aku tidak malu jika ada yang lain tau? Setidaknya dia bisa menjaga wibawanya sebagai seorang presdir. Dasar bodoh! Bodoh! Bodoh!' Racau Jaegyoung sambil mengaduk ngaduk jajangmyun nya.

"Hei! Jaegyoung unni! Kenapa kau hanya mengaduk ngaduk makanan mu hah?!" Ucap gadis secantik barbie di hadapannya.
"Apa kau malu karna ku gep tadi bersama presdir? Iyakan? Betulkan?" Lanjut gadis itu sambil mencolek colek lengan Jaegyoung.

Jaegyoung terdiam. Lalu memandang gadis dihadapannya.
"Yak! Seongso! Bisakah kau tutup mulut mu. Awas jika ada yang mengetahuinya lagi. Kau yang ku salahkan mengerti?!" Tegas Jaegyoung pada gadis bernama Seongso itu sambil melayangkan sumpitnya.

"Waeee kkk ku rasa tak masalah jika ada seorang atasan mempunyai kekasih bawahannya sendiri. Bukankah tak ada undang undang untuk itu?" Tanya Seongso dengan wajah tanpa bersalah sedikitpun.

"Aishhh brisik sekalii. Sudah selesaikan makan siangmu. Hari ini aku yang traktir" Seongso hanya cekikikan melihat tingkah Jaegyoung dihadapannya kemudian melanjutkan makanannya kembali.

Singkat cerita perkenalan antara Jaegyoung dan Seongso. Awal masuk dan bekerja di perusahaan milik Tao, Seongso adalah orang pertama yang menyambut kedatangannya. Gadis cantik dan imut seperti barbie itu sangat antusias, baik hati, friendly, menggemaskan dan sedikit lebih tinggi dari Jaegyoung.

Love Me Like You Do(Zi Tao) DISCONTINUE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang