Kali ini aku ngepost dua.. karena aku mau ujian benerapa hari lagi jadi sekalian aku post dua duanya keyy??
Maap kalo makin lama ceritanya makin gajelas kaya gini.. lagi banyak yang dipikirin soalnya... -,-Lagi, Jaegyoung bingung harus berbuat apa. Sedari ia turun dari mobil sampai sekarang berada di lift. Tak ada yang mengeluarkan sepatah katapun diantara mereka. Hanya keheningan yang menyelimuti.
Tapi, pria tinggi disebelahnya tetap menggenggam erat tangannya. Sampai mereka berada di dalam apartement milik Tao.
"Trimakasih" Jaegyoung bedujar pelan dan menghentikan langkahnya. Tao berbalik "kau sudah mengucapkannya berkali kali." Tao mengelus pipi Jaegyoung yang lembut."Aku tau, tapi, kau terlalu baik padaku."
"Sudah jangan dibahas lagi." Tao menghentikan pembicaraan mereka. "Apa kau lelah?" Tanya Tao.
"Ya, aku lelah, tapi kau?" lelah melanda Jaegyoung begitu juga dengan Tao, tapi Jaegyoung takut menyinggung Tao karna ia tau apa tugasnya."Tidurlah.. kamar mu disebelah sana. Aku tau, pasti kau juga butuh sendiri, cepatlah tidur." Tao memerintahkan wanitanya untuk tidur. Tapi malah hal lain yang ia dapatkan. Bukannya berbalik badan tapi Jaegyoung malah maju menghampiri Tao dan mengambil pipinya lalu mencium kilat bibirnya.
"Sekali lagi terimakasih." Setelah mengatakan kalimat itu, Jaegyoung langsung berlari kecil menuju kamarnya lalu menutup pintunya.
"Ya ampun,, apa yang baru saja kau lakukan?" Jaegyoung menepuk nepuk kedua pipinya yang memerah. Kenapa dirinya cepat sekali memerah?. Biarlah lagi pula ia sudah tidak bersama Tao.*
*
*
*
*
Malam ini adalah malam yang dingin di Seoul, hujan turun dengan derasnya. Bukannya tidur tapi malah berada di dapur mengutak ngatik sesuatu. Jaegyoung, wanita itu merasakan kering ditenggorokannya. Ia ingin membuat teh, namun tak menemukan tanda tanda kalau teh tersebut ada. Akhirnya, segelas air putih menjadi pilihannya. Tiba tiba di perutnya ada sesuatu yang melingkar. Hangat. Fikir Jaegyoung.
'Tunggu, apa itu?' Umpat jaegyoung dalam hati. Ia menghentikan acara minum air putih nya dan membuka matanya. Sebuah tangan melingkar pada pinggangnya. Ia menoleh."OH YA AMPUN!!" Pekiknya
"Kau mengagetkan ku." Lanjutnya.
Tao terkekeh dan meletakkan kepalanya di bahu Jaegyoung yang sebelumnya sudah Tao singkirkan helaian helaian rambut milik sang wanita.
"Apa yang kau lakukan dimalam sedingin ini hm?" Tanya Tao
"Aku, aku haus." Sial! Kenapa ia gugup?! Rutuk Jaegyoung dalam hatinya.
"Aku lapar." Tao mengeratkan pelukkannya.
"Baiklah, akan aku masakkan sesuatu." Jaegyoung mencoba melelaskan pelukan yang diberikan pada Tao."Bukan itu yang aku inginkan sayang, tapi yang lain" kemudian Tao mulai mencium kecil leher jenjang Jaegyoung.
Jaegyoung bergerak gerak kecil saat Tao memperdalam ciumannya di leher nya.
"Tao apa yang kau lakukan?" Setengah mati Jaegyoung menahan desahannya agar tidak keluar."Jangan banyak bergerak Jae, jika kau bergerak terus, kau akan membangunkan sesuatu di bawah sana." Bisik Tao.
Seketika tubuh Jaegyoung menegang. Ia tau, dirinya bukan lagi anak kecil yang tidak tau apa apa. Ia tau maksud ucapan Tao tadi.
"Apa kau mau melakukannya?" Tanya Jaegyoung hati hati.
"Menurutmu?" Tao mulai menyesap leher putih tersebut.Jaegyoung menoleh, dan Tao menatapnya. Pandangan mata mereka bertemu dan entah siapa yang memulai mereka sudah bercumbu panas. Tao membalikkan tubuh Jaegyoung agar menghadap padanya. Lalu menggiring tangan Jaegyoung agar melingkar dilehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do(Zi Tao) DISCONTINUE
FanfictionSeorang Gadis bernama Jaegyoung, rela mengorbankan segalanya untuk kelangsungan hidupnya bersama ibu dan adiknya, mulai dari kuliahnya sampai kehormatannya sebagai wanita. Cast; Huang Zi Tao Warning : NC,Mature+ Some parts will be private Highest Ra...