...
Prilly memindahkan sang putra ke kamar dan menidurkan di samping suaminya. Walaupun ada ranjang balita, Ali dan Prilly sudah sepakat untuk tidak memakainya karna takut kejadian di croatia kemarin terulang.
"Bi, bangun sayang... udah jam 8.00pm tu.." Prilly membangunkan suami dengan mengelus pipi Ali hingga Ali benar - benar terbangun dan membuka matanya. "Udah jam 8.00pm. Bangun ya? Sholat dulu...!"
Ali mengangguk kemudian menjalankan tangannya ke pangkal hidung sebelum akhirnya dia beranjak bangun. "Kamu gak dapet bobok sayang ya??" Tanya ali begitu ia duduk.
"Gak papa. Habis ini juga bobok kok.. mandi gih, habis itu sholat..."
"Bareng yuk!!" Ajak Ali yang di sambut anggukan oleh Prilly.
Usai melaksanakan sholat isya', Ali mulai mengerjakan beberapa tugas yang harus ia isi dan cek. Dengan setia Prilly menemani Ali dan sedikit demi sedikit membantu sesuai yang ia bisa.
"Penghangat di kamar tadi udah nyala kan mi ya?"
"Udah... aku tadi yang nyalain.."
"Dingin banget tumben! Bikinin mie gih...." ujar Ali kemudian.
"Mau mie banget? Kalo aku gorengin kentang aja mau gak?"
Ali tersenyum. "Kamu kenapa sih? Setiap orang mau makan mie gak di kasih... Aneh!!" Ujarnya
"Junk food!!!" Balas Prilly yang kemudian beranjak berdiri menuju dapur untuk membuatkan Ali camilan. Dia menggoreng kentang yang memang sudah disediakan dikulkas.
"Hhehehehehehehe... beneran digorengin kentang!" Kata Ali yang sudah berada di dapur. Ia menyahut sepotong kentang yang sudah selesai di goreng dan memasukkan kedalam mulutnya.
"Ya bener lah! Dulu pas belum nikah sama aku pasti kamu kebanyakan mie ya??" Tanya Prilly dan Ali mengangguk nyengir. "Hm.. mie tu gak bagus tau!"
"Tau kok... kan dulu gak ada kamu. Jadi ya.. mau gimana.."
Prilly mengangkat gorengan terakhir kemudian mematikan kompornya. Ia berbalik pada Ali yang berada tepat di sampingnya. Reflek Ali mengecup bibir Prilly.
"Mau ngomong apa?" Tanya Ali yang melingkarkan lengannya di pinggang sang istri. Saat prilly baru saja akan bicara, lagi ia mengecupnya dan itu ia lakukan sampai beberapa kali.
"Li ah..." protes prilly di tengah kekehannya. Ali ikut tertawa kecil sebelum kemudian dia benar - benar mendaratkan ciumannya pada Prilly. Reflek prilly melingkarkan kedua lengannya pada leher Ali. Ciuman itu berlangsung lama hingga saat Vidi datang kedapur dan Ali melihatnya. Ia langsung menarik ciumannya perlahan dari Prilly.
"Ma'af pak..." kata Vidi yang kemudian pergi. Seketika prilly menoleh kaget karna memang ia tidak tau kalau Ali melepas ciumannya karna ada yang datang.
"Dia liat??"
Ali mengangguk kemudian melepaskan lilitannya. "Biarin aja. Udah terlanjur..."
"Tapi malu sayang!"
"Kamu, cium suami pake malu. Ayok kedepan..." menyahut sepiring kentang, kemudian langsung beranjak kedepan disusul prilly yang membuntutinya.
"Em... maaf pak, buk. Tadi saya mau ambil minum..."
"Gak papa. Santai aja..!" Balas Ali.
"Kamu laper Vi?? Kita cari makan yuk kedepan..." ajak Prilly.
"Iya sana!!" Timpal Ali.
"Yuk..." ajak prilly lagi yang akhirnya di sambut anggukan oleh Vidi.
Kebetulan di depan apartemen mereka berderet restoran. Jadi gampang saja sebenarnya kalo laper dan malas memasak. Vidi dan Prilly membeli 3 porsi steak, 2 lasagna dan 3 lemon mint. Setelah pesanan mereka selesai, mereka pun kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
TYM (Two)
RomanceSorry - Very slow update!!! Kebahagiaan, Keromantisan dan Kerukunan selalu menyelimuti dan tidak pernah terlepas dalam rumah tangga Ali dan Prilly. Namun tidak ada kehidupan tanpa ujian. ujian apa? dan bagaimana mereka melewati nya? NB. TYM come ba...