Voment please!!! 🙏🙏🙏🙏
Sorry telat post. Gak ad yg ingetin kemarin hari selasa. Maaf karna aq sering lupa sama hari 🤦🏻♀ ..
Happy reading,
.....
Glekkk
Seseorang membuka pintu dan Eirby muncul di sana, di balik pintu itu. Dia juga sudah mengganti pakaiannya dengan yang lebih layak.
"Ngapain disini?" tanyanya pada Eishaa yang memang sudah sedari tadi berada di kamarnya.
Eishaa beranjak dari duduknya. Melangkah mendekat. "Maaf kak...."
"Udah berapa kali aku bilang? Nggak usah ikut campur urusan ku!" Eirby mengacungkan telunjuknya ke arah sang adik.
Eishaa menunduk, mulai menangis akibat suara keras sang kakak. Melihat itu, Eirby menarik rambutnya frustasi sebelum kemudian maju mendekati sang adik. Meletakkan tangan besarnya di kedua pundak Eishaa seraya menunduk mencoba menemukan wajah adik kesayangannya tersebut.
"I'm sorry," katanya seraya menarik Eishaa ke pelukannya. Membungkusnya erat.
"Aku bukan ikut campur, aku cuma nggak mau kamu di kirim ke Turkey kalau sampai Opa atau Abi tau kamu ikut jadi punk.." ujarnya, nadanya terdengar sedih membuat Eirby merengkuhnya semakin kuat.
"Itu nggak akan terjadi, Shaa. Tenang aja.."
"Aku juga takut kamu nyoba-nyoba yang seharusnya gak di coba, minuman keras, obat-obatan terlarang. Aku nggak mau kamu hancurin diri kamu sendiri, aku nggak mau kamu merusak masa depan mu.." lanjut Eishaa.
"Kamu hanya terlalu berfikir jauh. Denger! Gimana cara mereka beli obat-obatan itu atau sekedar miras? Sementara buat makan sehari-hari aja susah?" ujar Eirby mencoba memberi pengertian pada adiknya.
Eishaa menatap sang kakak berkaca-kaca.
"...mereka bahkan tidak seperti yang kalian fikir selama ini. Penampilan mereka, kami.." ralatnya. "....memang begitu, lusuh dan kadang terkesan urakan. Tapi sebenarnya kita sama kayak kamu, dan kalian semua yang tidak mengenal kami. Kami hanya mencari kebahagiaan lain, Shaa. Bukan berarti kami nggak bahagia dengan keluarga kami, tapi hidup di jalanan memberikan arti tersendiri untuk kami."
"Tapi, kalau umi tau kakak ikut mereka, umi pasti sedih kak.."
"Mereka nggak akan tau." sahut Eirby cepat sebelum merengkuh sang adik lagi. "Aku tau kamu khawatir, terimakasih. Tapi percayalah, ini semua akan baik-baik saja. Tidak akan ada drug dalam hidupku.."
Eishaa mendongak menatapnya. "Janji?"
Eirby mengangguk. "Janji!"
.....
Prilly menyiapkan makanan kesukaan Abudd, Sudah seminggu lebih Abudd dan Indy berada di Turkey dan malam ini juga, jett pribadi Om syarief akan mendarat di Jakarta.
"Abudd melakukan tugasnya dengan baik. Aku nggak nyangka dia secerdas itu. Bahkan dia sudah melakukan hal-hal yang dulu belum aku lakukan saat seusianya. Seperti mencari dan menyetujui kontrak kerja, atau sekedar memilih berlian juga intan untuk di gunakan pada produk kita. Anak itu berkembang sangat cepat, dan aku sangat bangga." ujar Ali panjang lebar.
Prilly tersenyum. "Yah, setidaknya papa bisa percaya, kalau kamu mengajarinya dengan sangat keras."
"Padahal kenyataannya dia otodidak. Hanya sering ke kantor dan memperhatikan ku.." tungkas Ali membuat Prilly menatapnya. "Padahal aku sudah sempat khawatir tugasnya tidak akan beres karna dia membawa pacarnya kesana. Tapi dia membuktikan sebaliknya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
TYM (Two)
RomanceSorry - Very slow update!!! Kebahagiaan, Keromantisan dan Kerukunan selalu menyelimuti dan tidak pernah terlepas dalam rumah tangga Ali dan Prilly. Namun tidak ada kehidupan tanpa ujian. ujian apa? dan bagaimana mereka melewati nya? NB. TYM come ba...