No Edit, Sorry typo's..
Voment please!!
Happy reading,Enjoy..
...............
Bug..
Sebuah pukulan mendarat mulus di pipi kiri Kevin. Ali naik pitam setelah tau Kevin melakukan hal yang seharusnya tidak dia lakukan dengan Vidi. Walau bagaimanapun, Vidi tetap adiknya. Dan dia tetap akan tidak terima jika adiknya di kurang ajari orang. Termasuk Kevin.
"Sorry Li, gue bener-bener nggak sengaja. Lo musti tau ceritanya dari awal."
"Apa yang mau lo jelasin, ha?"
"Li, dia sendiri yang maksa gue minum. Dia yang mulai, Li. Vidi yang mulai.."
"Kenapa lo nggak nolak?"
"Itu dia, gue nggak sadar, Li. Gue di bawah pengaruh alkohol, gue minta maaf.."
"Lo ikut gue sekarang!"
"Kemana? Kalau buat ketemu Milla, gue belum siap.."
"Kerumah gue, Vidi di sana, gue nggak bisa cuma denger dari satu pihak, ayo!" ujar Ali seraya menyeret Kevin paksa.
Dalam perjalanan, Kevin tak henti-hentinya meyakinkan Ali kalau dia benar-benar tidak sengaja melakukannya. Bukan tidak mau percaya, tapi sangat sulit untuk Ali mempercayai cerita yang hanya menyalahkan alkohol. Bahkan alasan Kevin sama persis dengan alasan papanya yang pernah melakukan hal sama pada ibu kandung Vidi.
"Li, lo kenal gue nggak bentar kan? Lo tau gue, gue nggak mungkin ngelakuin itu dengan sengaja, gue serius. Vidi yang maksa gue minum.."
Ali masih diam.
"Li, lo percaya kan sama gue? Li, C'mon, Li.. Jangan diem aja."
"Kita bahas di rumah. Lo bisa ngomong sepuas lo saat kita di rumah nanti."
Mendengar hal itu, Kevin membanting punggungnya ke sandaran kursi. Dia benar-benar bingung harus menjelaskan dari mana. Kejadian itu terjadi begitu saja. Belum lagi, dia sangat takut kalau sampai Milla tau hal ini.
Setelah satu jam perjalanan, mereka pun sampai di rumah Ali. Keduanya turun dan langsung masuk ke dalam. Di sana, mereka sudah di sambut oleh Prilly dan juga Vidi yang menangis di pelukannya.
Begitu melihat Kevin datang, Vidi menatapnya sinis seolah tak terima atas apa yang sudah terjadi.
"Li.." sapa Prilly yang langsung berdiri saat melihat kedatangan sang suami dan juga Kevin.
Prilly melangkah maju mendekat saat suaminya menatap Vidi penuh amarah. Dalam hati, Prilly berfikir kalau Ali marah karna Vidi belum pergi dari rumahnya, dia takut kalau Ali akan menyeretnya keluar seperti yang kemarin dia lakukan.
"Li, Vidi.."
"Udah kamu duduk aja," sambar Ali sebelum Prilly menyelesaikan ucapannya. Prilly pun mengangguk dan kembali duduk di sofa terpisah dari Vidi.
"Kak, aku nggak mau ketemu dia kak.." ujar Vidi seraya menunjuk Kevin, di tengah tangisnya.
"Kenapa nggak mau?" sahut Ali.
Vidi diam, dan suasana berubah hening untuk beberapa saat. Ali melempar pandanganya pada Kevin yang membuang mukanya dari Vidi.
"Vin, lo duduk!!" ujar Ali pada Kevin. Pun Kevin langsung mengendahkan perintahnya. Di susul Ali sendiri yang duduk tepat di samping Prilly. Dia menatap Kevin juga Vidi bergantian.
"Sabar sayang!"
"Gimana aku bisa sabar? Kamu tau? Mereka udah berani ngelakuin hal di luar batas mereka!" balas Ali marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TYM (Two)
RomanceSorry - Very slow update!!! Kebahagiaan, Keromantisan dan Kerukunan selalu menyelimuti dan tidak pernah terlepas dalam rumah tangga Ali dan Prilly. Namun tidak ada kehidupan tanpa ujian. ujian apa? dan bagaimana mereka melewati nya? NB. TYM come ba...