Hai temen2 penyemangatku..
Hehehe..
Mari kita lanjutkan yaa..
Semoga nggak garing..
Amiinn..
Dan semoga kalian suka..
Maafkan typo yg berterbangan..Tanpa edit dan koreksi.. 🙏🙏
Happy reading..
.....
"Ma!" om syarief bergerak untuk maju, namun baru saja dia maju dua langkah tante resi berseru kepadanya.
"Diam di sana!" teriak tante resi yang berhasil menghentikan langkah om syarief.
"Ma.." suara om syarief terdengar seperti memohon.
"Jangan dekati aku!" peringat tante resi lagi, dalam hitungan detik, tangisannya berubah menjadi isak kesakitan.
"Alya benar - benar tidak menyangka papa bisa melakukan hal sehina itu pa!" seru Alya di tengah tangis kekecewaannya.
"Kai.." peringat Ali membungkam suara sang kakak.
"Aku sudah menduganya dari awal, meskipun kamu mencoba menutupinya dariku, hati dan firasat seorang istri yang jujur pada suaminya tidak akan pernah salah." Sahut tante resi menyerukan suara hatinya.
Om syarief tak dapat menahan tangis penyesalan dalam dirinya. Wibawa sebagai seorang ayah terasa hilang dalam dirinya setelah istri dan anak-anaknya mengerahui hal ini.
"Maafkan ke khilafanku ma. Tolong, maafkan dosaku ini.."
Ali menatap kedua orang tuanya yang berada di sisi kanan dan sisi kirinya, ia sendiri merasa bingung harus melakukan apa. Tangisan kekecewaan sang mama dan tangisan penyesalan papanya tidak mampu membuatnya bergerak dari tempat itu. Ia tidak sanggup berlari untuk membela sang mama ataupun papanya.
"Setelah mendengar pengakuan mu tadi, rasanya aku tidak menyesal pernah mengatakan padamu, untuk melupakan 32 tahun pernikahan kita.." lanjut tante resi setelah maju beberapa langkah.
"Mahh!!" Suara Ali sedikit meninggi, tidak lain dan tidak bukan karna ia merasa terkejut atas pernyataan sang mama.
"Biarkan saja li, memang benar itu nyatanya. Lagipula, ternyata selama ini hanya mama yang menjaga rumah tangga mama sendiri, mama yang menopang sendiri bangunan yang di hancurkan papamu. Untuk apa di pertahankan kalau memang tidak pantas di pertahankan?" isak sedih tante resi.
Om syarief menatap tante resi dengan air mata penuh penyesalan. Bahkan ia tidak bisa membela dirinya seperti biasanya.
"Selama ini, mama yang menemani papa mu, mama yang menyiapkan semua kebutuhannya, merawat saat dia sehat maupun sakit, menemani dia kemanapun dia pergi, sakit rasanya begitu tau ternyata pengabdian mama selama 32 tahun di hiasi dengan penghianatan seperti itu, dan yang lebih menyakitkan, papa mu membawa hasil dari buah perbuatan hinanya dengan wanita lain.." lanjut tante resi.
Prilly sterisak mendengarkan setiap ucapan mama mertuanya. Ia membekap mulutnya sendiri tak kuasa menyaksikan kenyataan pahit keluarga besar suaminya. Ali sendiri masih berdiri tegak, mencoba tegar tanpa menoleh atau menatap siapapun. Matanya kosong namun telinganya terbangun nyata mendengar setiap ucapan satu-satu dari mereka.
"Res, aku mohon, maafkan kesalahanku. Aku tau aku sangat mengecewakan kamu, aku faham jika kamu membenciku, tapi tolong.. Maafkan aku! Aku benar-benar menyesal sudah membuatmu seperti ini. Maafkan aku res.."
"Sangat mudah memang untkuk meminta maaf, tapi luka yang berhasil kamu torehkan sangat sulit untuk aku maafkan mas. Kamu benar-benar menyakiti hatiku, pergi kamu dari sini, aku tidak ingin melihatmu lagi.. Pergi.. Pergi kamu.. Perg..."
KAMU SEDANG MEMBACA
TYM (Two)
RomanceSorry - Very slow update!!! Kebahagiaan, Keromantisan dan Kerukunan selalu menyelimuti dan tidak pernah terlepas dalam rumah tangga Ali dan Prilly. Namun tidak ada kehidupan tanpa ujian. ujian apa? dan bagaimana mereka melewati nya? NB. TYM come ba...