Keluarga baru

6.5K 489 80
                                    

Hallo again,
Terimakasih untuk kalian yang selalu setia sama semua karya ku.
Aku sangat bersyukur punya kalian yang selalu kasih aku support, kasih masukan, kasih tanggapan kalian soal cerita ku, kebawa suasana sampe baper, aku seneng banget. Kalau mungkin, rasanya aku pengen meluk kalian semua.😊😊
Oke deh, udah banyak omong akunya, kita lanjut lagi ya..

Happy reading and enjoy..

.........

"Abudd ayo cepet habisin sarapannya, Abi udah nunggu tuh. Nanti kamu telat.." ujar Prilly.

Sudah tiga bulan ini, Abudd sekolah di sebuah sekolah khusus anak umur empat sampai enam tahun. Sekolah berstandart internasional dan berbasis bahasa inggris. Dia sekolah dari jam tujuh sampai jam tiga sore dan tidak ada orang tua yang boleh menemaninya. Ali dan Prilly sudah banyak berdiskusi sebelum akhirnya mereka menyekolahkan Abudd di sana, dan nyatanya Abudd senang sekolah di sana.

"Iya umi," balas Abudd seraya mempercepat gerakan makannya.

"Nggak apa-apa kok, pelan-pelan aja.." sahut Ali.

"Nanti dia telat, abi.."

"Ini masih jam 6, mi. Kan masuknya jam tujuh."

"Ih, kamu mah. Aku ngajarin anak biar disiplin malah.."

Ali terkekeh seraya ber'oh' ria. Dia bangkit dari duduknya untuk kemudian memberikan pelukan penuh untuk sang istri.

"Maaf, jangan marah ih. Kan nggak tau,"

"Makanya lain kali yang peka,"

Ali kembali tergelak kemudian mencium pucuk kepala sang istri, sebelah tangannya membelai perut Prilly yang sudah membesar.

"Nggak kerasa ya? Sebentar lagi kamu bakalan ngelahirin,"

Prilly tersenyum. "Makanya, kamu kalau keluar jangan lama-lama, kalau kata mama. Sekarang ini tinggal nunggu siang atau malam aja.."

"Emang aku pernah lama?"

"Ya enggak sih, tapi kan lebih bagus lagi kalau kamu nggak kemana-mana.."

Mendengar hal itu Ali terkikik seraya menoel hidung Prilly. "Itu mah pengennya kamu!"

Prilly terkekeh.

"Umi," panggil Abud membuat Prilly menatapnya.

"Iya kak?"

"Kenapa sih di sekolah banyak ceweknya?" tanya Abudd membuat Ali dan Prilly mendekat dan duduk di sampingnya.

"Memangnya kenapa kak?"

"Abudd nggak suka umi, mereka gangguin Abudd terus."

Mendengar hal itu, Ali dan Prilly saling pandang.

"Ganggu gimana kak?" tanya Ali.

"Abudd jadi sulit kerjain soal Abi, mereka nanya ke Abudd terus. Pas istirahat juga, duduknya semua mau deketnya Abudd. Abudd kan juga pengen maen sama Reza, sama Alan. Terus kalau ada mereka, Reza sama Alan jadi nggak mau kan main sama Abudd."

Ali dan Prilly pun tersenyum lucu. "Oh, mungkin itu karna Abudd bisa pelajarannya, makanya kan mereka nanya ke Abudd, karna Abudd juga menyenangkan jadinya mereka suka deh istirahat bareng sama Abudd," balas Ali.

"Kan ada Ibu guru Abi. Mereka harusnya nanya ke ibu guru, Abudd kan kesel di tanya-tanya terus.."

Prilly terkikik. "Kak, mungkin mereka malu nanya lagi ke ibu guru. Harusnya kakak seneng dong, itu artinya kakak udah nolongin temen kakak. Inget gak kata Abi, kalau mau menolong sesama itu imbalannya apa?"

TYM (Two)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang